" hanya saja cara kita berdoa yang berbeda ".
Anthony melepas pelukannya.
" aku kedalem dulu yah beresin raket-raket aku soalnya mau balik kehotel, abis itu aku mau jalan-jalan sama kamu, berdua aja ". Ujar anthony menekankan kata berdua aja sambil menganjungkan dua jari
" mau kemana, emangnya kamu udah tau daerah sini, nanti kita nyasar gimana ". Anthony mengelus lembut rambutku
" aku kan udah sering kesini cantik, ywdh aku kedalem dulu, oh iya kamu nginep dimana ".
" aku nginep dihotel dekat sini, ga tau nama hotelnya apa, soalnya td ga liat, yang tau om wisnu ". Aku mendengar langkah kaki mendekat" ada apa nih, bawa-bawa nama om ". Aku menoleh dan tersenyum
" eh om wisnu, ini anthony nanya ke aku, kita nginep dihotel apa ".
" oh , hotel deket sini kok, kamu juga nginep situ ". Anthony bersalaman dengan om wisnu
" okey klo gitu anthony mau ngajak (namakamu) jalan-jalan boleh ga ayah, om ". Ayahku dan om wisnu saling berlihatan lalu memfokuskan lagi kearah anthony
" ga ngajak ayah sama om wisnu nih ". Anthony menyengir
" berdua dulu yah ayah abis itu kita rame-rame ".
" udah biarin aja, namanya juga lagi fase anak muda, mau pacaran kali ". Ujar om wisnu kepada ayahku
" ih om aku ga pacaran sama anthony ". Aku menyenggol pelan tubuh om wisnu yang berada disampingku
" ywdh boleh, tp ingin pulangnya jangan larut bgt ". Anthony seperti bergaya hormat
" siap ayah negara dan om negara ". Aku , om wisnu dan ayah tertawa melihat tingkah anthonySiang sudah berganti malam, aku melihat jam tanganku. Waktu menunjukkan pukul 7 malam waktu china. Aku menunggu anthony dilobby hotel namun dia tidak kunjung datang aku ada niatan kembali kekamarku namun pas hendak ingin beranjak aku melihat seorang yang aku kenal berlari kearahku, menggunakan sweter hijau tua, celana panjang dan sepatu laki-laki yang ia kenakan.
" maaf yah cantik, td aku susah bgt minta izinnya sama pelatih aku ". Anthony masih mengatur nafasnya
Aku memilih untuk diam saja tidak menjawab anthony dan memalingkan pandangan ku darinya
" maafin aku yah aku kelamaan ". Aku masih saja tidak menjawabnya.
Namun sebenarnya aku sudah memaafkan dan mengerti klo jadi anthony pasti susah bgt klo minta izin keluar tanpa ada pengawasan
" gini deh, biar sahabat aku yang cantik ini ga ngambek lagi, ntar aku beliin es krim yang banyak bgt ". Anthony mengarahkan tubuhku agar aku bisa melihat wajahnya
" mentang-mentang menang super 1000 mau sosoan beliin yang banyak aku ga mau ". Aku masih memalingkan pandangan ku
" trus maunya apa, aku bingung ini ". Aku tersenyum jahil
" mau nya ini nih ". Aku mencubiti perut anthony
" ih sakit (namakamu) ngeselin yah aku bales nih ". Aku berlari keluar hotel meninggalkan anthony terlebih dahulu" curang ". Ujar anthony kesal dan langsung menyusul ku
Aku bersembunyi dibalik tembok depan hotel. Aku lihat anthony yang celingak-celinguk mencari ku. Aku tertawa kecil melihat wajah anthony nampak kebingungan . Dia berjalan menghampiri tempat persembunyian ku namun dia belum tau kalau aku bersembunyi dibalik tembok itu
" lah kemana lagi (namakamu) ". Anthony celingak-celinguk
" baaaaaaa, hahahahaha ". Aku menggageti anthony depan dirinya
" astaga, ih jantungan ntar gimana ". Anthony kesal
" hahahaha, maaf deh maaf, jadi perginya ga nih ". Anthony masih diam sepertinya ngambek" ywdh kalau ga jadi aku kekamar aja ". Aku hendak beranjak namun ditahan sigap oleh anthony
" iya jadi cantik, ayuk " . Anthony menarik tanganku sambil menyusuri keluar dari perkarangan hotel
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra ( Anthony Ginting & Rian Ardianto)
Novela Juvenil[COMPLETED] "Kau begitu indah seperti samudra yang membentang luas disana, begitu luas nya dirimu, sehingga membuatku sulit untuk mengarungi mu". Anthony sinisuka ginting "Kamu yang terakhir dan selamanya untuk aku." Muhammad Rian Ardianto