"Kamu kemana aja."
Muhammad Rian ArdiantoHari ini tanggal 15 Mei 2019
Tim sudirman cup indonesia berangkat menuju nanning, china.Aku masuk dalam tim inti dari indonesia, bersyukur bisa menjadi bagian dari tim inti ini, pasalnya ini baru pertama kali aku masuk dalam tim sudirman cup. Aku masuk dalam sektor tunggal putri bersama Gregoria dan Fitriani tim tunggal putri akan berjuang semaksimal mungkin untuk bisa menyumbang kemenangan untuk indonesia.
Sekarang ini aku dan atlet yang lain sedang ada dibandara menuju hongkong, dan nanti transit menuju nanning.
Sampai dinanning seperti biasa pembagian kamar dan istirahat, berhubung bulan ini bulan puasa jadinya yang makan siang hanya beberapa atlet yang tidak menjalankan puasa.
Aku sekamar dengan Gregoria, dan sekarang aku dan Gregoria sedang membereskan beberapa peralatan untuk latihan besok.
"Ayo (namakamu) kita keruang makan." Gregoria berlalu menuju pintu kamar untuk keluar.
"Kamu aja yang kesana, aku masih mau beres-beres, terus sholat." ujar ku namun pandangan tidak mengarah ke Gregoria.
"Lah udah tinggalin dulu, nanti kan bisa, kita makan siang dulu." Gregoria berjalan kearah ku dan menarik-narik lenganku.
"Aku puasa Go masa kamu lupa." ujarku melihat kearah Gregoria dan menujukan wajah datarku.
"Oh iya aku lupa, ya udah aku duluan yah." ujar Gregoria sambil menyengir lalu dia lekas keluar kamar menuju ruang makan.
Setelah kiranya aku selesai membenahi, aku pergi kekamar mandi dan menunaikan sholat.
Aku telah usai sholat, namun disaat aku melipat mukena ku, ku dengar suara handphone ku berdering tanda panggilan masuk.
Ku cari letak suaranya dan setelah dapat ku geser ke kanan tombol hijau yang ada dilayar handphone ku.
"Hallo, ada apa ny?" yang menelefon ku adalah Anthony.
"Kamu dimana?" yah semenjak saat itu Anthony memang memanggil ku dengan sebutan aku-kamu kembali.
"Dikamar abis sholat, kenapa emang?" aku mengakat telfonnya sembari melipat mukena yang habis aku pakai.
"Disuruh keaula sama coach dan bu susi."
"Oh oke-oke aku on the way." aku langsung menutup telepon nya. Meletakkan mukenaku diatas tempat tidur lalu langsung berlari menuju keluar kamar.
Sampai diaula aku langsung duduk disalah satu kursi yang disediakan.
Sampingku kebetulan Rian, dia masih belum sadar kalau aku berada disamping nya, dia masih sibuk memainkan handphone nya.
Pandangan ku beralih untuk melihat kedepan, masa bodo sama Rian yang entah sejak kapan dia lebih sering melihat kearah handphone nya daripada diriku.
"Baik semua, pertama-tama tujuan kami mengumpulkan disini untuk memberitahu kalian jadwal latihan dan jadwal pertandingan. Yang akan dijelaskan oleh bu susi, bu susi silahkan." ujar coach herry ip.
Bu susi pun mulai berbicara soal jadwal dan juga tata tertib tambahan.
Disaat bu susi menjelaskan ku merasakan ada sepasang mata yang melihat kerahku dan tangan yang memegang tangan ku, aku melihat kesumbernya.
"Sejak kapan disini?." Rian berbisik.
Aku hanya memberi tanda diam kepada Rian. Dan Rian mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra ( Anthony Ginting & Rian Ardianto)
Ficção Adolescente[COMPLETED] "Kau begitu indah seperti samudra yang membentang luas disana, begitu luas nya dirimu, sehingga membuatku sulit untuk mengarungi mu". Anthony sinisuka ginting "Kamu yang terakhir dan selamanya untuk aku." Muhammad Rian Ardianto