#At shikamaru
"Aish, mana sih naruto. Kenapa lama sekali. Bagaimana kalau mereka sudah melakukan 'itu', bisa gawat nantinya." shikamaru terus2an menggerutu didepan pintu kamar yg dipesan kurama.
"Aku juga tidak bisa mendengar apapun, kamarnya kedap suara."
"Cepatlah datang, naru"
Tap.tap.tap
Shikamaru mengalihkan pandangannya dari pintu ke arah sumber datangnya langkah kaki dibelakangnya.
Membalikkan badan...
Disana...
Kiba dan naruto telah sampai.
"Kau lama sekali, naru. Kenapa dia ikut dengan mu?" shika berucap dengan tampang malas.
"Apa yang mereka lakukan disana?" tak mwnggubris ucapa shikamari naruto malah menatap pintu kamar no.10
"Aku tidak tahu. Kamarnya kedap suara" ujar shikamaru.
Kiba berjalan kearah pintu kamar no.10
Cklek
"Naru, pintunya tidak dikunci" ujar kiba pelan.
"Benarkah?" kiba mengangguk lalu membuka pintu dihadapannya.
Kiba melongokkan kepalanya kedalam.
Terkejut.
Tidak percaya.
Itulah yang dirasakan oleh kiba ketika melihat apa yang ada didalam.
"Kiba, ada apa didalam?" tanya Naruto hati-hati.
'Semoga yang aku pikirkan tidak menjadi kenyataan, ku mohon' do'a naruto dalam hati.
Kiba hanya menggeleng. "Katakan padaku, naru. Apa hubungan kaliam benar-benar harmonis?" kiba bertanya pada naruto.
Naruto memandang kiba dengan tatapan bingung. Dia mendorong kiba dari depan pintu.
Naruto melongokkan kepalanya kedalam kamar.
Tatapan matanya menjadi sendu.
Naruto kembali menutup pintunya. Ia berbalik menatap kedua sahabatnya dengan tatapan sendu.
"Shika, kiba. Sakit" gumam naruto lirih, sambil memegang dad kirinya.
"Kiba sebenarnya ada apa didalam sana?" tanya shikamaru berbisik.
"Seperti yang semua orang lakukan ketika menyewa kamar disini." jawaban kiba membuat shikamau membuat shikamaru melotot.
Shikamaru menghampiri naruto yang jatuh terduduk didepan pintu kamar no.10
"Hei naruto tenanglah" shikamaru meraih dagu naruto lalu mendongakkan kepalanya. Tak ada air mata hanya tatapan sendu yang kosong.
"Shika, apa aku terlalu jahat padanya, hingga dia berlaku jahat padaku?" naruto berkata dengan suara lirih dan sedikit bergetar.
"Kau tidak jahat, naru. Kau baik, sangat baik" shikamaru mencoba menenangkan,
Kiba yang melihat interaksi antara shikamaru dan naruto, merasa terharu.
Shikamaru dan kiba menatap bingung naruto yang tiba-tiba berdiri.
"Naru, ada apa?" tanya kiba.
"Tidak ada yang boleh tahu soal ini" naruto memasuki kamar no.10 lalu menghampiri ranjang.
Ia kaget tatkala melihat keadaan mereka berdua.
"Shika, kiba. Akan ada kemungkinan sasuke hamil. Lihatlah, ku-nii menanam benihnya didalam tubuh sasuke" Ucap naruto.
"Lalu?"
"Kalian cepat pakaikan baju pada tubuh telanjang ku-nii. Tapi terlebih dahulu bersihkan tubuhnya." ujar naruto
"Apa ya-" naruto memotong ucapan kiba dengan kalimat dinginnya "lakukan saja"
Akhirnya, shikamaru dan kiba menuruti apa yang dikatakan naruto.
Disaat shikamaru dan kiba melakukan apa yang ia perintahkan, ia menatap wajah sasuke.
"Kau tahu sasuke, rasanya sakit sekali melihatmu dan ku-nii melakukan hal ini. Aku mencintaimu, tapi aku juga menyayangi ku-nii. Aku tidak mampu kehilangan salah satu dari kalian." naruto menghela nafas.
"Sudah selesai" lapor kiba setelah menjalankan apa yang diperintahkan naruto.
"Sewa kamar lain, lalu pindahkan ku-nii kesana."
Shikamaru dengan sedikit malas keluar untuk menyewa kamar lain.
"Naru, mereka pasti mengingatnya, jadi percuma saja." ucap kiba.
"Ini bar langgananmu 'kan?" kiba mengangguk. "Kau tahu minuman istimewa dari bar ini?" kiba mencoba mengingat. Matanya melotot.
"Bagaimana kau tahu?"
"Shika tadi memberitahuku. Mereka meminumnya"
"Aku sudah menyewanya. Yang kosong hanya kamar no15"lapor shikamaru.
"Baguslah. Bawa ku-nii. Dan temani dia" perintab naruto.
"Apa sebenarnya yang akan kau lakukan?" tanya kiba penasaran.
"Lakukan saja" perintah naruto tegas.
"Tidak, sebelum kau memberitahuku"
"Aku mohon, kiba." pinta naruto dengan wajah memelas.
"Sudahlah, kita lakukan saja" shikamaru berkata denag malas lalu mengangkat tubuh kurama dibantu kiba.
Naruto melepas seluruh pakaian yang ia kenakan. "Mungkin ini jalan yang tepat" gumam naruto
"Aku terlalu sayang padamu ku-nii. Bahkan aku rela disalahkan nantinya. Aku juga terlalu mencintaimu sasuke. Hingga membuatku rela melakukan hal ini"
Setelah melepas seluruh pakaiannya. Naruto mencoba membuat dirinya berantakan. Setelah itu, naruto mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
Naruto memandangi setiap jengkal wajah sasuke yang begitu cantik. Naruto tersenyum, tanpa sadar naruto melihat tubuh sasuke yang terekspos jelas karena keadaan selimut yang tersingkap.
Buru-buru naruto membenarkan letak selimut yang dipakai sasuke. Ia lalu memandang bagian bawahnya yang sudah berdiri tegak.
"Oh... Akhh... Ini sangat menyiksa"
Naruto sangat ingin menyodokkan penisnya yang berdiri pada lubang milik sasuke. Tapi ia sadar diri. Sasuke tdk mencintainya, walau sasuke memang miliknya seutuhnya.
Setelah berhasil membuat bagian bawahnya tertidur kembali, naruto tidur disebelah sasuke.
Tanpa memeluknya. Karena, ia tak ingin mengotori tubuh sasuke dengan tubuhnya yang tidak dicintai sasuke sedikitpun.
B3R54MBUN9
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...