"Eh liat, ada murid baru ya?" ledek kurama pada naruto yang sedang menunduk.
"Ne, nii-san" ujar naruto pelan dengan kepala yang masih menunduk.
"Oh, apa kau bilang tadi? Nii-san? Sejak kapan kau menjadi adikku heh? Jangan mengasal cerita, bocah" kurama berkata sinis sambil menekankan katanya pada kata bocah.
Naruto semakin menunduk, ia takut? Tentu saja, ia masih kecil, jikapun dia ditindas dan di intimidasi ia akan ketakuatan, begitupula sekarang.
"Ku, siapa dia?" tanya itachi dari belakang kurama.
"Dia-" kurama menunjuk naruto. "Anak yang menghancurkan hidup bahagiaku" ujar kurama dingin.
Itachi cengo, "anak ini? Menghancurkan kebahagiaanmu? Dia masihlah sangat kecil, mana mungkin ia melakukannya." sangkal itachi tk percaya.
"Hem,,, tapi itulah kenyataannya" ujar kurama singkat, matanya tak lepas dari gerak-gerik naruto. Ia melihat adik yang tak dianggapnya sedang menunduk, tangannya saling bertaut, ia meraih dagu naruto dan mendongakkannya dengan kasar. Dapat kurama lihat, air mata yang menggenang, lalu bibir bagian bawah yang ia gigit guna meredam isak tangisnya. Dan entah mengapa melihat itu semua membuat kurama merasa sakit, walau tak terlalu terasa.
"Selamat datang dineraka, adik kecil" bisik kurama tepat di telinga naruto, membuat naruto merasakan hembusan nafas kurama. Takut? Tentu, naruto sangat takut.
'Ugh,, naru takut, apa yang akan dilakukan nii-san ini?' batin naruto ketakutan.
"Nanti sepulang sekolah, tunggu aku digerbang" ujar kurama datar lalu melenggang pergi diikuti temannya.
Naruto hanya termangu ditempatnya, satu pikirnya, hidupnya untuk kedepannya tak akan normal, ia akan selalu diganggu.
"Ku, aku rasa kau terlalu kasar dengan adik kecil itu" ujar itachi, kepalanya mendongak menatap langit.
"Hn"
"Ck" itachi berdecak dengan jawaban kurama yang menurutnya sangatlah mengesalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...