Kehidupan naruto dan sasuke cukup terlihat baik belakangan ini, 6 bulan telah mereka lewati bersama, dengan naruto yang mengkhawatirkan sasuke dalam diamnya dan sasuke yang selalu belajar melupakan segala ego dan harga dirinya agar tidak membenci naruto.
Tapi semua itu tak pernah terjadi dalam diri sasuke, sasuke masih belum mampu menerima naruto. Hati dan pikirannya seolah memiliki jalan yang berbeda, hati ingin menerima, otak ingin menolak, tak jarang kesehatannya menurun gara gara kebanyakan pikiran, dan berakhir dirumah sakit diiringi bentakan-bentakan itachi untuk naruto dengan alasan tak mampu menjaga sasuke dengan benar.
Setiap minggu, itachi akan datang ke rumah sasuke dan naruto untuk memastikan keaadan adiknya, terkadang ia uring-uringan karena ucapan dan wajah naruto yang sangat innocent. Seperti saat ini...
"Sasuke, nii dan haku-chan akan pulang, jaga dirimu baik-baik" pamit itachi, sasuke hanya mengangguk dan tersenyum. Sedangkan naruto memasang wajah datar
"Naruto, jaga adikku!" peringat itachi datar.
"Dia istriku" ujar naruto enteng.
"Aku tahu, tapi kau harus ingat dia tetap adikku, adik seorang uchiha itachi yng tampan dan kaya ini" ujar itachi pd.
"Oh" dengan tanpa bersalahnya, naruto menyambut ucapan itachi dengan ucapannya yang pendek.
"Kau??!!!"
"Sudahlah anata, sebaiknya kita pulang, ka-san sedang menunggu kita dirumah" potong haku sambil tersenyum lembut.
"He em, cepatlah pulang nii, kau mengganggu pemandangan" ujar sasuke enteng.
Itachi melotot, baru ingin buka suara, tangannya sudah ditarik haku untuk pulang. "Aish,, haku-chan pelan-pelan saja" ujar itachi memelas, haku tidak main-main saat menyeretnya, ia menyeretnya dengan langkah lebar, membuatnya kesulitan menyamai setiap langkahnya,
"Kau sudah membuang-buang waktu, anata. Kasihan ka-san harus menunggu. Menunggu itu nggak enak" ujar haku masih tetap dengan langkah lebarnya, dan itachi hanya bisa pasrah.
#at sasuke and naruto.
"Naruto" panggil sasuke manja.
"Hm?" gumam naruto
"Ayo keluar" pinta sasuke
"Mana?"
"Jalan-jalan ke mall kek, kan bisa"
"Nggak"
"Napa?"
"Ramai"
"Tap-"
"Nggak ada tapi tapian, kau tidak dengar tadi tachi-nii menyutruhmu diam dirumah!" ujar naruto final.
"Anterin aja, apa susahnya sih?" gerutu sasuke "aku nggak akan beritahu tachi deh" lanjut sasuke.
"Sekali tidak ya tetap tidak"
"Ya udah, aku akan banya banyak mikir agar aku sakit, dan kau dimarahi tachi-nii" ujar sasuke sambil menggembungkan kedua pipinya sebal.
Naruto hanya memandang datar sasuke. "Jangan bicara sembarangan. Kau istriku, jadi turuti perintah suamimu"
"Oke jika kau tidak mau mengantarku" sasuke berjalan pelan kearah naruto, tangannya dengan cepat mengambil kunci mobil yang da disaku celana naruto. "Aku bisa berangkat sendiri" belum sempat melangkah tangannya telah ditarik pelan oleh naruto.
"Jangan pernah berani berani melakukan hal itu, sasuke" ujar naruto datar. "Tidak tahukah kau, keluargamu selalu mengkhawatirkanmu, setidaknya hargailah, jangan malah menambah kekhawatiran mereka" ujar naruto pelan.
"Terserah,,, aku hanya mencari hiburan. Kau tahu? Aku sangat bosan terus terus an dirumah tak ada kerjaan"
"Kau kan bisa membersihkan rumah, menyiram tanaman, atau yang lainnya kan?" naruto berucap dengan datar.
Sasuke menghentak tangan naruto yang memegang tangannya. "Aku pergi" dengan secepat kilat sasue pergi dari hadapan naruto.
"Yak,, apa apaan dia itu. Aku harus mengikutinya." naruto berlari menyusul sasuke. "Dia kemana?"
Naruto menyetop sebuah taxi dan mulai menaikinya "ikuti mobil itu pak" naruto menunjukkan mobilnya yang dikendarai sasuke
At sasuke.
"Nah, aku sudah ada di mall, mari belanja" sasuke keluar dari mobil dengan riang. Ia mulai memasuki kawasan mall tersebut. Ia baru akan memulai belanja sebelum
"Sasuke" panggil seseorang dari belakang sasuke.
"Naruto" gumam sasuke. "Mau apa lagi?"
"Kau lupa peraturan kita?" ujar seseorang tersebut a.k.a naruto dengan datar.
"Yang mana? Kau hidup dengan terlalu banyak aturan tuan, jadi aturan mana yang kau maksudkan?" tanya sasuke dengan nada merendahkan.
Naruto masih tetap stay dengan tampang datarnya "hemat" jawbnya singkat. "Kau membuat orang rumah khwatir"
"Memang siapa yang khawtir padaku? Kau? Jika benar, maka aku tersalut mendengarnya" sasuke memandang tajam tepat kearah mata naruto, kilatan mata sasuke menujukka kemarahan bercampur rasa kesal yang besar.
"Jika aku menjawab iya, kau tak akan percaya bukan?"
"Tidak"
"Jadi, kita pulang!" naruto menarik tangan sasuke keluar dari mall tersebut, sasuke terus memberontak digenggaman naruto,
"Aish, lepaskan tanganku!" sasuke menghentakkn tangannya yang digenggam naruto, lalu ia berlari ke arah jalan raya.
"Yak,, sasuke jangan ke jalan raya!" naruto berteriak keras, tapi tak dihiraukan sasuke. Naruto mampu melihat sasuke yang berhasil menerobos kerumunan orang orang ramaui, sedangkan ia, ia sangat kesulitan melewati orang banyak dihadapannya.
Ia kembali menengok kearah sasuke, sasuke telah berada di tengah jalan, matanya membulat, dari arah kanan terdapat mobil yang melaju kencang, ia menerobis kerumunan dengan sedikit tergesa.
'Akh, aku harus cepat, kami-sama tolong lindungilah sasuke dan bayinya' do'a naruto dalam hati, berkali-kali ia menabrak seseorang, dan tak sedikit yang memarahi sikapnya tersebut.
"Sasuke awass!!" teriak naruto, sasuke menoleh kearahnya. Sasuke menolehkan kepalanya kearah kanan, seakan terpaku, sasuke tak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri. Bahkan teriakan orang-orang yang meneiakinya serasa hanya melewatinya saja. Ia hanya memandang mobil tersebut yang semakin dekat dengannya, sasuke memejmkan matanya.
"Awaasss!!*-$€¢{€¢{!!"
Sret.bruk.jdak.kyaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
B3R54MBUN9
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...