14

1.9K 120 4
                                    

Sasuke mengerjabkan matanya, ia menngernyit tatkala cahaya masuk ke matanya, ia mengerjab mencoba membiasakan penglihatannya. Ketika ia sudah tak merasa silau ia membawa matanya memandang seluruh ruangan yang ia tempati. Ia mendapati kakaknya dan kakak naruto dalam keadaan berantakan. Seluruh keluarganya juga sedang berantakan, raut cemas dan khawatir sangat kentara di wajah mereka.

Semua orang belum ada yang menyadari, bahwa sasuke telah siuman. Mereka terlarut dalam pikiran masing-masing.

"Ka-san" panggilan lemah nan lirih itu keluar dari bibir sasuke yang nampak agak memucat, semua orang mengalihkan pandangannya kearah sasuke.

"Sasuke, kau sudah sadar, nak. Bagaimana keadaanmu?" tanya mikoto khawatir.

"Sudah mendingan, ka-san" jawab sasuke sambil tersenyum.

"Hah, syukurlah"

Sasuke mengedarkan kembali pandangannya, ia tak menemukan naruto. "Ka-san, mana naru,,,to?" tanya sasuke pasda sang ibu.

"Dia kekantor, ia bilang ada sedikit masalah yang harus ia selesaikan." jawab mikoto, tangannya mengelus kepala sasuke lembut.

'Tidak bisakah dia menungguku sampai aku siuman.' batin sasuke 

Sasuke yang menyadari pemikirannya langsung menggelengkan kepalanya 'apa yang aku pikirkan, lagian aku tidak peduli padanya'

"Aku rasa tidak," sangkal itachi.

"Apa maksudmu, tachi?" tanya fugaku bingung.

"Aku tadi melihatnya tertawa bersama kawan-kawannya di taman dekat kantornya" ujar itachi.

"Kau salah, tachi" sela kurama.

"Maksudmu?" itachi tak mengerti dengan ucapan kurama, ia rasa ia benar, lalu kenapa kurama masih menyangkalnya.

"Ia menemui temannya ingin berbagi suasana hatinya"

"Ia bisa berbagi padamu 'kan?"

"Aku tidak seistimewa itu, untuk mendengar keluh kesahnya, chi"

"Hanya orang yg istimewanya saja yang boleh mendengar keluh kesahnya?" kurama mengangguk. "Jadi ia tak menganggap adikku istimewa, karena ia tak pernah menceritakan keluh kesahnya" lanjutnya, kurama menggeleng.

"Tidak, jika ia tak menceritakannya ia memang bukan yang istimewa, tapi ia adalah orang yang penting baginya"

Sasuke hampir murung mendengar penuturan itachi, tapi hatinya kembali tenang tatkala mendengar penuturan kurama, apa iya kalau dirinya orang yang penting bagi naruto, itulah sekilas pemikiran sasuke.

"Sudahlah hentikan pujianmu tentang adikmu, adik yang kau puji itu adalah orang yang membuatmu menangis tadi kan?" ledek itachi. Ledekan tersebut membuat kurama malu, sedangkan, sasuke ia kembali mengingat betapa bencinya dirinya pada sosok itu, sasuke jadi berpikir 2× apa iya ia membenci naruto.

"Aish, sudahlah. Sasuke kau istirahatlah. Jangan hiraukan mereka, kau baru saja pulih" ujar mikoto.

"Itachi, kau pergilah mencari makan untuk kita" perintah fugaku, itachi hanya menurutinya, ia pergi keluar dari ruang rawat inap adiknya, dan pergi ke kantin rumah sakit.

"Ka-san" panggil sasuke, setelah itachi pergi dari ruangan tersebut.

"Ya, ada apa sasu?" tanya mikoto halus, tangannya tak henti2nya mengelus kepala sasuke dengan lembut

NarufemSasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang