CKLEK.
"Ada apa kiba?" tanya naruto yang baru saja sampai.
"Kemarilah!" perintah kiba.
"Apa?" tanya naruto.
"Aku tahu kau merasa sedih, karena istrimu dirawat dirumah sakit, tapi jangan meninggalkan kantor yang banyak tugas ini" keluh kiba.
"Memang kenapa?" tanya naruto.
"Kau mau membunuhku dengan menghadapkanku dengan banyaknya kertas-kertas ini" kiba mengeluarkan seluruh keluhannya pada bos dihadapannya.
"Bukannya ada shikamaru, gaara dan sakura yang membantumu?"
"Memang, tapi mereka itu nggak niat banget membantu aku, aku ditinggal tidur oleh shika, lalu ditinggal kencan oleh sakura dan gaara." kiba menunjukkan raut kesalnya, yang cukup menyebalkan bagi naruto.
"Sudahlah, memang mana yang belum selesai? Akan kubantu" naruto menyunggingkan senyum tipis.
"Waah,, arigatou temanku sayang" kiba tertawa girang, sambil memeluk lengan naruto.
"Huh, menggelikan" dengus naruto kesal, walau bibirnya masih menyunggingkan senyum tipis. 'Mungkin, kiba bisa mengobati rasa sedihku, setidaknya, sedikit.'
"Ini dia" kiba menunjukkan beberapa tumpukan kertas diatas meja kerja naruto, pada sang pemilik.
"Masih segini? Apa yang kau kerjakan kiba?" tanya naruto.
"Gomen, aku tadi baru sampai, tadi aku juga harus mengurus beberapa berkas-berkas rumah sakit milik ka-san" jawab kiba menyesal.
Naruto menghela nafas, "hah, gomen kiba, aku lupa. Kau juga punya pekerjaan juga"
"Tidak masalah" kiba menunjukkan senyum bodohnya. "Sekarang,, ayo bantu aku" kiba mulai memeriksa satu per satu kertas-kertas dihadapannya.
Naruto tersenyum tipis, 'setidaknya kami-sama masih mau memberiku kebahagiaan padaku ditengah-tengah kesedihan dan kegelisahanku ini'
Mereka mulai memeriksa dan mengerjakan kertas-kertas dihadapan mereka.
Setengah jam kemudiann...
"Akhirnyaa..." seru kiba riang.
"Hei,, kiba" panggil naruto.
"Apa?" tanya kiba.
"Mana shikamaru, gaara, dan sakura? Kok belum kembali?" tanya naruto.
Kiba meluhat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya, 19.55
"Hmm,, biasanya 5 menit lagi mereka kembali" jawab kiba.
"Hah,, kenapa lama sekali, mereka kemana?"
"Seperti yg kukatakan tadi. Tidur dan kencan"
"Bagaimana bisa mereka pergi disaat jam kerja?" tanya naruto tak percaya atas kelakuan para kawannya.
"Mereka teman kita, karna itulah mereka bisa"
"Maksudmu?"
"Kita hanya memiliki teman yang berkepribadian aneh, jika tak berkepribadian aneh, berarti bukan teman kita"
"Oohh,,, jadi kau menyadari kepribadianmu aneh dan menunjukku, bahwa aku berkepribadian aneh, iya?"
"Eh, ehehehe, nggak git-"
CKLEK
'Selamat' batin kiba bernafas lega. Kiba menolehkan kepalanya dan melihat orang yang baru saja membuka pintu, ternyata shikamaru, gaara dan sakura.
"Kalian kemana saja?" tanya naruto datar dan dingin.
"E-eh-eh,, e...et...etto...an...ano. Ka..ka..kami t..t..ta..tad..di, p..p.per...r..r.gg..gi k..kk...e..ken.. Cc...can...nn" sakura terbata-bata saat mengatakannya.
"Kau mengatakan hal itu dalam 2 menit, aku tak habis fikir" sakura memandang tajm kearah gaara yang baru saja mengatakannya.
"Oh, kalian bertiga kencan ya? Bertiga?" tanya naruto memastikan. 'Masa iya, kencan bertiga?'
"Aku tidak, aku sedang tidur" jawab shikamaru seadanya.
"Tidur? Dimana?" tanya kiba.
"Di ruangan dan hanya aku yang tahu, dimana letaknya, hoamz" jawab shikamaru ditutup dengan menguap lebar.
"Ah sudahlah, pekerjaan kita sudah selesai, kita mau kemana?" tanya sakura.
"Bagaimana kau tahu kalau pekerjaan kita sudah selesai?" tanya kiba yang diangguki naruto.
"Oh,, mudah saja kok. Berkasnya sudah rapi dan sudah tertata serta tersusun dengan apik. Jadi?" sakura menaik turunkan alisnya.
"Kalian bertiga" naruto menunjuk shikamaru, gaara dan sakura. "Harus mentraktir kita" naruto menunjuk dirinya dan kiba.
"What the-"
"Dilarang mengumpat ditempat kerja, saku" tegur naruto datar.
"Yaishh,, kau memerasku, naruu" rengek sakura.
"Salah kamu sendiri, jam kerja malah digunakan nge-date" naruto geleng-geleng kepala. sakura makin sebal, ia mengerucutkan bibirnya dan menggembungakan pipinya. Naruto mencubit pipi sakura, dan menghasilkan ringisan dari sang empu pemilik pipi.
"Itu tak akanberhasil untukku, saku. Perlihatkan saja pada gaara-chan mu itu" naruto meledek sambil menunjuk gaara yang ada dusamping sakura.
"Kau memang hebat, naru. Kau membuatku makan gratis, hahaha" kiba tertawa lepas dihadapan sakura. "Ittai" teriak kiba, saat kakinya diinjak dengan keras oleh sakura.
"Yaudah, yuk makan" seru shikamaru
"Kita makan kemana?" tanya gaara.
"Di kedai Ichiraku saja. Aku sangat rindu dengan masakan disana" usul naruto, ia menatap penuh harap kearah para sahabatnya. Matanya berbinar-binar antusias, bahkan bibrnya pun telah mengeluarkan senyum lebar yang nampak ringan.
Sebenarnya mereka kurang setuju, karena kedai yang dimaksud naruto cukup jauh, dan harus jalan kaki sejauh 500m karena mobil tak akan cukup melewati gang-gang sempit, yang harusnya dilewati untuk sampai ke kedai tersebut.
"Tentu saja, kenapa tidak" ujar kiba sambil tersenyum, ucapan kiba diaangguki oleh shikamaru, gaara dan sakura.
"Baiklah, kala-"
Drt
Drt
DrtUcapan naruto terpotong oleh getaran ponselnya, ia mengambil ponsel di sakunya.
"Siapa?" tanya shikamaru.
"Nii" jawab naruto pendek.
//Moshi-//
//....//
//apa yang ter-//
//...//
//Dimana?//
//....//
Tut
Tut
TutSetelah meletakkan ponselny kembali, naruto menatap keempat sahabatnya.
"Gomen, aku harus-"
Ucpan naruto dipotong oleh shikamaru "tak apa, jaga dirimu" tak lupa shikamaru memberi senyum tipis kearah sahabatnya ini.
"Hm"
.
.
./B3R54MBUN9/
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...