Naruto terus berlari menjauhi tempat dimana hatinya harus dilukai, kakinya terus melangkah, mengabaikan teriakan shikamaru yang terus memanggilnya, hingga kakinya berhenti tepat ditaman rumah sakit, tak terlalu banyak pasien yang berlalu lalang disitu. Matanya awas melihat sekeliling sampai matanya tertuju pada seorang gadis cantik dengan rambut pirang kekuningan, yang sedang duduk di salah satu bangku yang disediakan, entah ada dorongan apa, ia mendekati gadis tersebut.
"Permisi" ujar naruto, gadis cantik tersebut menoleh, lalu tersenyum manis kearah naruto,
"Ya? Ada apa? Perlu bantuan?" tanya gadis cantik tersebut, naruto hanya menggeleng pelan.
"Boleh aku duduk disampingmu?" tanya naruto.
Gadis cantik tersebut kembali tersenyum, "kenapa tidak, ayo duduk sini" gadis tersebut menepuk bagian bangku yang kosong.
"Arigatou" ucap naruto pelan, lagi-lagi gadis tersebut kembali tersenyum, sambil mengangguk pelan. "Kenapa kau disini?"
"Hanya berkunjung, aku sering datang kemari" gadis tersebut menjawab diiringi senyuman manisnya.
"Owh, apa aku harus memanggilmu nee-chan?" tanya naruto lagi.
"Em,, boleh saja, kau terlihat sedikit lebih muda dariku, namaku deidara" gadis tersebut mengulurkan tangan sambil tersenyum.
"Dei-nee? Namaku naruto" naruto menerima uluran tangan Deidara.
"NARUTO?!" shikmaru mendatangi naruto dengan berteriak, "yak, kanapa kau tak mendengar panggilanku, baka" shikamaru menjitak kepala naruto.
"Ouch, gomen shika, aku tak mendengarmu" naruto nyengir sambil berpeace ria.
"Hah, sudahlah, dengan siapa kau sekarang?" tanya shikamaru sambil menatap deidara.
"Dengan deidara-nee, dia sangat baik" ujar naruto riang.
Shikamaru menghela nafas, "benar-benar" menggelengkan kepala, dan tersenyum simpul.
"Benar-benar apa?"
"Benar-benar bodoh" shikamaru menyeringai senang, karena berhasil membuat naruto kesal.
"Serah" sahut naruto acuh, shikamaru dan deidara tertawa melihat tingkah naruto yang lucu dimata mereka.
••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Kenapa kau mengatakan hal sekejam itu pada anakmu?" tanya fugaku tak percaya.
Sahabatnya sudah gila, dia menyuruh anaknya yang satu memberikan jantungnya pada anaknya yang lain, sungguh gila. Apa dia tak memikirkan bagaimana perasaan naruto. Oke, sekali gila akan tetap gila.
"ku rasa itu agak keterlaluan, anata" ujar kushina pelan
"Dia bukan anakku yang sesungghnya, biarkan saja kushina, bukannya ia terbiasa menerima lebih dari ini?" minato terus berucap dengan santai dan enteng.
"Apa maksudmu? Bukan anakmu yang sesungguhnya? Jangan bercanda" ujar mikoto.
"Itulah kebenarannya, dia terlahir diluar pernikahan. Dan sampai kapanpun, aku tak akan menganggapnya anakku, sesayang apapun aku pada naruto, aku masih tetap lebih menyayangi kurama"
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...