Naruto hanya duduk diam di bangku rumah sakit, matanya tak pernah lepas dari kakinya yang menggantung karena bangku yang ia duduki cukup tinggi.
"Naruuu" teriakan nyaring tersebut tak dapat mengalihkan pandangan mata seorang naruto dari kakinya.
"Heii" sampai orang yang berteriak tersebut menepuk bahunya pelan pun tak ia hiraukan. "Naruu,,,kau tau keadaan sasuke?" tanyanya.
Naruto menggeleng, "tidak, apa ku tahu sesuatu, kiba?" tanya naruto pada kiba.
"Sasuke ya? Emm,,, tidak apa-apa. Tapi dia akan dirawat intensif dirumah sakit ini, mengingat kandungannya yang hampir mencapai usia 9 bulan" jelas kiba.
"Begitu. Kau sendirian?"
"Ya, shika dan gaara tak mau kuajak kemari"
"Kenapa?"
"Malas liat setan katanya"
"Setan? Siapa?" tanya naruto bingung. Kiba hanya mengedikkan bahunya acuh. Naruto juga memilih mengacuhkan ucapan kiba barusan.
"Kibaa" panggil naruto manja.
"Apa?" tanya kiba. Ia melihat naruto yang menunduk.
"Tanah itu kuat" gumam naruto pelan.
"Maksudmu?" tanya kiba gagal paham.
"Adakah orang yang seperti tanah?" kiba mengernyitkan alisnya bingung. "Tetap mampu menopang beban yang berat, meski selalu diinjak, tapi tetap mempertahankan kekuatannya, ia selalu dibawah, tapi memiliki beban tugas yang cukup berat. Apakah ada o-"
"Heii, naru. Aku bukanlah seorang puitis, aku tak akan mengerti apa yang kau ucapkan. Sekuat apapun tanah, akan tetap bisa goyah. Apa kau tau apa itu gempa bu-"
"Udah deh kiba, anterin pulang ya?" dengan seenaknya, naruto memotong ucapan kiba.
"Elah,, sisi bijak aku lagi keluar, malah nggak diladeni, sakit hatiku" ratap kiba. "Pulang sendiri sono" usir kiba.
"Hufftt,,, kiba jahatt... Naru nggak suka" ujar naruto ngambek, pipi tirusnya ia gembungin plus dengan bibir yang mengerucut.
Kiba hanya bergidik jijik, apaan tuh? Muka manly pasang wajah hello kitty. Walau dalam hati ia bergumam 'naru, naru, mukanya lucu bener, haa... Saking lucunya ya? Pengen aku cubit aja tuh pipi, hihihi' sambil nahan keinginan nggak cubit pipi.
"Ohh,, naru ngambek ya?" tanya kiba sok polos. Nggak ada balasan dari yang bersangkutan. "Iya deh, maafin aku ya?" pinta kiba.
Terdengar kikikan dari pemilik surai pirang tersebut, "kiba,,, ayok main" ajak naruto riang. Kiba hanya merasa binging, naruto yang ini...berbeda, pikir kiba.
Drt.drt.drt
//Moshi-Mo//
//Cepat datang kemari!//
Tut.tut.tut
Ekspresi riang dan kekanakan yang tadinya tersematkan diwajahnya telah hilang digantikan raut datar. "Aku pergi" pamitnya, meninggalkan kiba yang masih bingung dengan diri kawannya.
'Ada yang aneh, sifatnya berbeda, tadi dia sangatlah riang, aku suka sifat riangnya, lalu berbalik dengan ekspresi datar yang cukup biasa ku lihat, ekspresi yang membuatku muak dan kesal, apa jangan-jangan naruto mengalami-"
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...