23

1.9K 123 15
                                    

"Aku akan menelpon naru, dahulu" ujar kurama

//Moshi-//

//Datanglah//

//apa yang ter-//

//Datang saja//

//Dimana?//

//Rumah sakit, tempat sasuke dirawat//

Tut
Tut
Tut

Kurama memandang seluruh orang di ruangan tersebut, terdapat keluarganya dan keluarga uchiha.

"Dia pasti akan segera datang" kurama memasukkan kembali ponsel yang telah dia gunakan kedalam sakunya.

"Tapi, kenapa naruto melakukan ini?" tanya sasuke tidak percaya, matanya nampak kosong, bahkan wajahnya sangat muram.

"Sudahlah, nak. Jangan begini, nanti kau bisa stres, dan itu tidak baik untuk kandunganmu" mikoto mengelus-elus punggung sasuke, untuk menenangkannya.

"Kita akan tanyakan nanti" ujar fugaku datar.

"Ya, lagian di tak akan melakukan hal ini, jika tak ada tujuannya" kurama berucap pelan, sebenarnya ia tak yakin dengan pemikiran adiknya tersebut.

"Yang dikatakan kurama ada benarnya. Naruto tak akan melakukan sesuatu yang tak memiliki alasan ataupun tujuan. Jadi pasti ada alasan dan tujuan dari perbuatannya tersebut." minato membenarkan ucapan kurama, dipelukannya, kushina hanya mengangguk-angguk.

"Alasan apa?" tanya itachi yang sedari tadi diam.

"Kita lihat saja nanti" kurama mengedikkan bahu. "Ingat ini, tachi. Jangan terpancing emosi sebelum naru menyelesaikan semua ucapannya" peringat kurama sembari memandang tajam itachi.

Itachi menghela nafas, "hai hai, tak akan"

Setelah itu ruangan tersebut diselimuti keheningan.

Beberapa saat kemudian...

Cklek

Pintu ruang rawat terbuka, menampilkan naruto dengan tampilannya yang cukup berantakan, karena ia baru selesai bekerja dan sedikit terburu-buru datang kemari.

"Naruto" suara berat fugakulah yang pertama kali menyapa indra pendengarannya setelah sampai diruan rawat tersebut.

"Ya?" naruto membawa seluruh atensinya pada ayah sasuke dihadapannya.

"Apa ini benar, naruto?" bukan fugaku yang mengatakan melainkan itachi, itachi berucap sangat dingin dan menusuk, tangannya menyodorkan sebuah map coklat yang sangat dikenal naruto. Itu adalah sebuah surat, surat....

12345678910

#FLASHBACK

"Nii" panggil seorang anak lelaki berkisar usia 13 tahun an, ia menarik-narik kecil ujung baju dari seorang lelaki lain yang usianya berkisar 16 tahun.

Lelaki berusia 16 tahun itupun menoleh, ia ber smirk menemukan mainannya lagi, baginya, anak 13 tahunan ini adalah mainannya. "Hm? Apa, manis?" ia menggunakan nada yang lembut namun sangat menusuk.

NarufemSasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang