13

1.9K 117 1
                                    

"Naruto" panggil kushina dengan nada dinginnya. Naruto menoleh dengan wajah tanpa ekspresinya,

Deg

Kurama melihatnya, melihat hal itu kembali, hal yang sangat ia hindarkan dari adik tersayangnya, adik yang sangat ia sayangi, ia mendapatkannya lagi, hal itu pula yang paling ditakuti adiknya.

\\v^v//

"Ikut ka-san, sekarang juga." perintah kushina mutlak.

"Kushina, jangan sekarang, sasuke membutuhkan naruto." bujuk minato.

"Tapi anata-"

"Yang dikatakan tou-san memang benar, ka-san. Sasuke membutuhkan naruto." ujar kurama menengahi

" hah,, baiklah" itulah kelemahan kushina, putra sulungnya.

"Ka-san" panggil naruto pelan.

"Apa?" ujar kushina ketus.

"Aku harus pergi ke kantor, ada sedikit masalah disana"

"Kau bilang apa tadi? Masalah di kantor? Pikirkanlah istrimu, ia sedang tidak sehat, dan kau malah memikirkan kantor" kushina memarahi naruto dengan nada dinginnya.

"Yeah,,, apa kubilang. Ia bukanlah suami yang baik untuk adikku. Padahal saat aku pertama kali bertemu dengannya, sikapnya sangat sok polos. Tapi lihat sekarang, kau sungguh bajingan."

Naruto hanya diam, tak menunjukkan reaksi apapun, bahkan tak ada perubahan ekspresi yang nampak di wajahnya.

'Seburuk inikah ekspetasi kalian?'

"Sudahlah, mungkin masalah ini sangat gawat, sehingga naruto harus pergi kekantornya" lerai fugaku dengan nada datarnya. "Naruto, pergilah."

Naruto bergegas pergi, meninggalkan area rumah sakit, bukan kantor yang ia tuju, tapi taman dekat kantornya. Ia melihat hanya ada beberapa orang yang berada di taman,

"Indah" gumam naruto.

"Yah, sangat indah" naruto langsung menolehkan wajahnya tatkala indra pendengarannya mendengar suara berat yang amat ia kenal namun, sangat ia rindukan.

"Sasori-nii" gumam naruto. Orang didepannya hanya tersenyum, tangan orang tersebut merentang tanda ingin diberi pelukan. Naruto langsung berhambur memeluk sosok kakak yang ia rindukan.

"Lama tak berjumpa" ujar sasori setelah melepas pelukannya. Naruto mengangguk.

"Bagaimana kabar ka-san?" tanya naruto khawatir.

"2 hari yng lalu, ka-san memeriksakan dirinya kedokter,"

"Lalu?"

"Ia terkena kanker paru-paru"

Bagai tertusuk beratus sembilu, ibunya terkena kanker paru-paru, "apa ada cara menyembuhkannya?"

"Selama ini ibu hanya mengonsumsi obat yang mampu menahan sakitnya beberapa saat saja, tapi tidak menyembuhkan kanker yang dimilikinya, yang dapat menyembuhkan kanker ibu hanya dengan bertlanpantasi"

NarufemSasuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang