#Keesokan paginya
Sasuke mengerjab-kerjabkan matanya, kepalanya sangat pusing. Entah apa yang telah terjadi padanya. Ia melihat ada tangan yang melingkari perutnya dari belakang.
Sasuke menolehkan kepalanya kebelakang guna mencari tahu pemilik tangan yang melingkari perutnya. Saat ia menoleh, ia kaget. Saat ini yang melingkarkan tangannya diperutnya adalah.
Naruto...
Dia melihat tubuhnya dan tubuh naruto, telanjang bulat.
Ia dan naruto telanjang bulat.
Sasuke membalikkan badannya dengan kasar, lalu mendorong dan menendang tubuh naruto,
Duagh.
"Ittai" alhasil naruto terjatuh dari ranjang.
"Kau gila, hah?!" teriak sasuke murka. Sasuke berjalan kearah pakaiannya yang berserakan dilantai.
"Kau telah lupa dengan perjanjian saat pernikahan, namikaze. Takkan ku biarkan kau hidup dengan tenang." murka sasuke, sasuke memakai pakaiannya dengan tergesa. Setetes air mata jatuh pada manik onyx indahnya.
'Jangan menangis, aku sakit melihatmu menangis, kumohon.'
'Gomen,, aku tidak bermaksud membuatmu menangis, aku hanya ingin melindungimu.'
'Sekali lagi,,, gomen'
Sasuke pergi meninggalkan kamar dengan berlari setelah mengucapkan "Aku membencimu, jangan harap aku akan bersikap manis lagi padamu"
Naruto hanya memandang nanar punggung sempit yang makin jauh dari penglihatannya.
'Sasuke, maaf. Hanya ini yang mampu kulakukan,' Batin Naruto
"Aku berharap suasana seperti ini harus hilang, dan
Takkan kembali"
.
.
.
.
.
.
.
.(((((((((((^•^))))))))))
#Flashback
"Baiklah,,, sekarang ini rumah kamu" Sang lelaki-Minato memperlihatkan rumah yang ia tinggali pada sang anak.
Sang anak hanya memandangi setiap inchi rumah tersebut dengan tampang berbinar.
"Rumah ji-san sangat besar" sang anak hanya berdecak kagum
"Oh ya? Apa kamu ingin memiliki rumah sebesar ini?" Minato bertanya dengan nada yang ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NarufemSasu
RandomNaruto selalu ingin dicintai oleh orang yang ia cintai, salah satunya adalah istrinya, sasuke. Naruto teramat sangat mencintai sosok Sasuke. Namun, seolah rintangan tak berhenti mengikuti kisah cintanya. Naruto selalu berpikir apa salahnya, dari saa...