Matahari memancarkan sinarnya lembut. Tidak terlalu panas dan menyengat untuk membakar kulit. Terdengar tawa dan candaan orang-orang yang lalu lalang kala menikmati hari yang indah ini.
Semuanya begitu bahagia kecuali seorang gadis muda yang sedang berdiri menatap pemandangan di luar jendela ruangannya yang terletak di lantai 6.Tatapan penuh makna sedih itu mampu membuat siapa saja yang melihatnya akan merasakan hal yang sama.
"ini pesananmu" suara seseorang terdengar dari dari arah belakang. Mengambil atensi gadis yang semula termenung itu.
"kau sudah datang?" suara si gadis terdengar senang. Lalu mulai berjalan ke arah mejanya. Duduk disitu dan memeriksa barang pesanannya.
"kau mau pergi?" tanya gadis dengan ID CARD bertuliskan Son Chaeyoung itu.
"iya, hari ini perayaan 5 tahun kami. Aku tidak ingin terlambat" jawab gadis bersurai pirang panjang itu seraya bangung dari duduknya. "aku pergi dulu" lanjutnya
"Yak Kim Dahyun?!" langkah gadis itu terhenti ketika Chaeyoung memanggilnya.
"kenapa? Aku tidak ada waktu lagi kalau kau ingin berbicara panjang lebar Chae. Dan Tolong kau urus masalah kantor" ujar Dahyun
"yak! Aku ini hanya pegawaimu. Bukan sekretaris juga. Kenapa aku yang harus urus masalah direktur?" tolak Chaeyoung
"karena kau sahabatku dan orang yang sangat kupercayai. Jadi Tolong aku" pinta Dahyun lagi lalu kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangannya.
Chaeyoung mendengus kesal karena ditinggalkan begitu saja diruangan besar milik sahabat sekaligus BOS-nya itu. Chaeyoung lalu berjalan mendekati meja Dahyun. Di angkatnya papan nama bertulisan itu.
"Kim Dahyun -
Direktur Kim World""mau sampai kapan kau begini?" ujar Chaeyoung sedih dan kembali meletakkan papan nama besar itu dan keluar dari ruangan Dahyun.
.
Dahyun turun kelantai bawah. Senyum yang dia sembuyikan sedari tadi akhirnya dia tampilkan kala mengingat dia akan menemui kekasihnya.
Senyum khas yang mampu membuat pria maupun wanita sekalipun akan sangat tergila-gila padanya.
Semua karyawannya sangat mengagumi sosok Kim Dahyun. Sang Direktur utama Perusahaan besar yang bergerak dalam industri teknologi tersebut.
Wajah cantik tinggi semampai. Kulitnya putih nan bersih, dan juga memiliki karir yang sangat bagus pada usia muda. Semua yang melihatnya ingin memilikinya. Menjadikannya milik mereka satu-satunya.
Bisa di bilang, Dahyun nyaris sempurna untuk seorang wanit idaman pada jaman ini.
Hanya saja, Dahyun punya 1 kekurangan yang telah di ketahui karyawan maupun orang terdekatnya. Ya! Hanya 1.
Dahyun bukan tipikal orang yang suka mengumbar senyumannya. Dia gadis dingin yang tak segan memarahi siapa saja yang berbuat kesalahan.
20 menit berlalu. Disinilah Dahyun. Berdiri dengan senyum khasnya memandang ke arah depan.
"hai sayang, maaf aku terlambat. Hanya 5 menit kok. Jangan marah yaa" ujar Dahyun cengengesan.
"........" tidak ada jawaban. Hanya suara angin yang menerpa saja yang menjadi backsound.
"lagi-lagi kau tidak menjawabku. Aku tau kau marah. Apa kau ingin es krim? Aku akan membelikanmu asal kau tidak marah lagi padaku" ujar Dahyun lagi
"....." lagi dan lagi tidak ada jawaban.
"lihat ini, aku membawakan bunga kesukaannmu dari toko tempat biasa kau membelinya. Kali ini spesial ku berikan padamu" ujar Dahyun, dan Kali ini air matanya jatuh.
"Happy 5th unniversary sayang" Tangan Dahyun bergerak, dia mengambil bunga yang sudah hampir layu itu dan menggantinya dengan bunga baru yang dipegangnya tadi.
"aku mencintaimu" ucapnya dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan sebuah kuburan dengan batu nisan bertuliskan Hirai Momo disana.
Hirai Momo merupakan kekasih Dahyun sekaligus calon istrinya. Dan Sudah 3 tahun ini Momo meninggalkan Dahyun dan dunia ini akibat penyakit kanker hati yang telah merenggut nyawanya. Dan selama itu juga Dahyun belum melepaskan kepergian Momo.
Hari-hari Dahyun begitu gelap. Kesedihan terus melanda dunianya dan senyumnya adalah hal yang sangat langkah untuk diabadikan.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.05 malam. Dahyun baru saja selesai dengan urusan kantornya.
Dia turun dari ruangannya. Kantornya sudah lumayan sepi karena karyawannya sudah banyak yang pulang.
"aku akan jalan kaki. Jangan lupa menjemputku besok seperti biasa" ujar Dahyun pada supirnya.
Supirnya mengangguk mengerti, memberi hormat dan langsung pergi meninggalkan Dahyun.
Inilah kebiasaan Dahyun setelah kepergian Momo. Dia sering berjalan kaki untuk pulang. Dia suka memanjakan matanya dengan melihat suasana malam di sekitar kantornya. Jika dia sudah lelah, baru dia menghentikan taxi dan pulang ke apartemennya.
Dahyun membuka blazernya, memegang blazer mahal itu itu di tangan kiri. Ia berjalan dengan langkah berat. Pandangannya kosong kedepan. Dia tidak memperdulikan tatapan terpesona para pria ataupun wanita untuknya.
Air matanya jatuh lagi, dan dia tidak memiliki niat untuk menghapusnya. Dahyun terus berjalan hingga tidak sadar menabrak seseorang. Kakinya berhenti. Dia menatap gadis yang telah tersungkur di tanah itu tanpa niat menolongnya.
Gadis itu bangun sambil membersihkan roknya yang kotor. "kau tidak punya mata?" kesal gadis itu. "jangan melamun saat berjalan. Di sini ada banyak ora- eh?" ucapan gadis itu terhenti ketika melihat butiran air mata di pipi Dahyun. "y-ya? Kau menangis?" ujarnya kaget. Dia lalu merogoh tasnya, mengambil sapu tangan disitu dan memberikannya pada Dahyun. Tapi Dahyun hanya diam saja.
Dengan kesal, gadis itu meraih tangan kanan Dahyun. Dan meletakkan sapu tangannya di tangan gadis itu.
"hapus air matamu itu. Kenapa menangis seperti ini ditengah jalan?! Pulanglah dengan hati-hati. Dan Ambil saja sapu tanganku. Aku pergi dulu" pamit gadis bersurai hitam legam itu.
Sepeninggalnya gadis itu, Dahyun baru bergerak. Dia berputar untuk melihat gadis yang semakin jauh dari dirinya itu. Dahyun lalu memperhatikan sapu tangan di tangannya. Dia menghela napasnya dan memilih menaruh sapu tangan itu disaku roknya dan dia melanjutkan jalannya untuk pulang.
_Tbc_
Hai👋
Aku balik lagi nih dengan story baru yang jelas-jelas sangat berbeda dengan story aku yang lainnya.Semoga suka..
