chapter 6

4.3K 462 22
                                    

Sana mengunci toko bunga miliknya. Dia melangkahkan kakinya mengikuti gadis yang lebih pendek darinya itu. Yang mengatakan ingin membicarakan sesuatu yang penting tentang Dahyun orang yang baru dikenalnya semalam.

"kita duduk di sini saja" ujar orang itu

Sana mengedarkan pandangannya dalam cafe dekat tokonya itu. Takut-takut orang dihadapannya sekarang memiliki komplotan untuk berbuat jahat padanya.

"Duduklah! Tenang saja, aku bukan orang jahat"

Sana akhirnya duduk di depan gadis itu. Meskipun masih ada perasaan takut yang dia rasakan.

"aku Son chaeyoung" gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Sa-Sana" jawab Sana takut.

"hey ayolah. Apa wajahku sangat menakutkan untukmu sampai buat kau takut seperti itu?"

Sana menggeleng pelan. Memang benar wajah gadis dihadapannya sekarang tidak menakutkan. Justru sangat imut.

"tenang saja. Aku bukan wanita jahat. Ini ambillah kartu namaku sebagai buktinya" ujar Chaeyoung sambil memberikan kartu namanya pada Sana.

Sana mengambilnya lalu membaca kartu nama itu. "ini bukan tipuan kan? Mungkin saja kau membuat kartu nama palsu"

"aku tidak pernah memikirkan hal serendah itu"

"lalu ada apa tiba-tiba ingin berbicara tentang Dahyun denganku? Kau siapanya Dahyun?" tanya Sana lagi.

"aku akan jelaskan. Tapi sekarang aku haus. Kau ingin minum apa? Biar kupesankan. Dan aku yang traktir" ujar Chaeyoung yang sudah berdiri dari tempatnya.

"ti-tidak perlu"

"kau takut minumanmu ku campurkan obat tidur atau sejenisnya?"

Sana mengangguk pelan membuat Chaeyoung tertawa menampilkan lesung pipinya itu. "apa kau korban drama? Kau mau menggeledahku agar kau tidak berpikir macam-macam? Silahkan saja. Aku tidak keberatan"

"tidak perlu. Ya sudah aku pesan capuccino ice saja"

Chaeyoung tersenyum. "baiklah. Tunggu di sini sebentar"

Beberapa menit kemudian..

"ini pesananmu" ujar Chaeyoung

"terima kasih" ucap Sana sambil tersenyum membuat Chaeyoung terpana untuk beberapa saat.

"ku rasa Dahyun tidak salah memilih" ujar Chaeyoung

Sana mengernyit bingung mendengar ucapan gadis itu. "apa maksudmu? Kau ada hubungan apa sebenarnya dengan Dahyun?"

"aku sahabatnya"

"benarkah? Aku tidak percaya!"

"apa perlu ku telephone Dahyun sekarang lalu menyuruhnya datang?"

"buktikanlah!"

"baik!" Chaeyoung merogoh handphonenya di saku celananya. Baru saja dia ingin menekan tombol panggil, Chaeyoung tiba-tiba mengurungkan niatnya. "sepertinya aku tidak bisa menyuruhnya datang. Karena dia tidak tau aku menemuimu. Aku tidak ingin dia salah paham!"

"bilang saja kalau kau hanya mencari alasan!"

Chaeyoung menghela napasnya.
Kenapa susah sekali membuat gadis dihadapannya ini percaya pada ucapannya?

"aku akan langsung to the point saja. Masalah percaya atau tidak, terserah padamu. Tapi sekarang dengarkan aku!" ucap Chaeyoung serius.

Sana hanya diam sambil sesekali menyedot minumannya.

Thank You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang