Di sepanjang jalan menuju ke bandara, tangisan Sana belum juga berhenti. Meskipun hanya isakan kecil yang di keluarkan wanita itu.
Jungkook yang duduk disampingnya hanya bisa memandang sedih padanya.
"eh?" Sana menatap Jungkook heran karena mobil yang dinaikinya tiba-tiba berputar arah.
Jungkook tersenyum menanggapi kebingungan wanita cantik itu.
Sana tidak bertanya kenapa mereka berputar arah, Jungkook juga enggan membuka suaranya. Hingga mobil itu kini terparkir di depan sebuah perusahaan besar.
Sana lagi-lagi menatap Jungkook bingung.
"jungkook?""saat ini aku akan menjadi jungkook sahabatmu. Jadi aku beri kau kesempatan berpisah dengannya. Besok pagi aku akan menjemputmu"
Sana yang mendengar itu langsung memeluk Jungkook erat dan dibalas oleh lelaki itu.
"terima kasih"
"kau tahu aku benar-benar marah padamu. Kau meninggalkanku dan paman cukup lama. Dan tanpa sepengetahuan kami kau sudah memiliki calon istri"
"maafkan aku"
Jungkook melepaskan pelukan mereka. Menghapus air mata Sana. "sudahlah, di sini aku juga bersalah karena membuatmu berpisah dengan gadis beruntung itu. Sekarang pergilah. Temui dia dan buatlah perpisahan seindah mungkin untuknya" ujar Jungkook di selingi oleh godaan membuatnya mendapatkan pukulan dari Sana.
Sana lalu keluar dari dalam mobil.
"ingatlah San, jangan berbuat macam-macam lagi. Kau tahu bagaimana sikap paman bukan?" Sana mengangguk. "pergilah. Jam 7 besok aku akan datang menjemputmu di apartement direktur Kim itu"
Sanapun berjalan masuk ke dalam perusahaan Dahyun sepeninggalnya Jungkook. Semua mata karyawan Dahyun menatapnya terpesona.
Baru saja wanita itu ingin ke tempat resepsionis menanyakan ruangan Dahyun, Chaeyoung sudah datang duluan menyapanya.
"Sana? Apa yang kau lakukan disini?"
"aku mau bertemu Dahyun"
"ikutlah aku, biar ku bawa kau keruangan calon istrimu itu" goda Chaeyoung
"berhenti menggodaku babo!" kesal Sana malah mendapat tawaan kecil dari gadis berlesung pipi itu.
"itu ruangan Dahyun. Masuklah, aku harus kembali ke ruanganku juga"
"terima kasih chaeng" Sana memeluk tubuh Chaeyoung erat.
"wow..kenapa tiba-tiba kau jadi seperti ini?" Chaeyoung heran tapi membalas pelukan Sana.
"aku hanya ingin berterima kasih padamu"
"ya sudah. Sama-sama kalau begitu. Sekarang masuklah ke dalam"
Sana melepaskan pelukannya, mengangguk sambil tersenyum pada Chaeyoung lalu masuk keruangan Dahyun setelah menyapa ramah sekretaris Direktur Kim itu.
"Dahyun?" panggil Sana lembut pada Dahyun yang terlihat sedang membaca berkas di kursi kebesarannya.
Dahyun mendongak mendengar suara yang sangat di kenalinya. Senyuman kini mengembang di wajahnya. Ia pun berdiri dan segera mendekati wanitanya itu. "ada apa sayang? Tumben ke sini?"
Sana langsung memeluk tubuh Dahyun begitu erat. "aku merindukanmu"
Dahyun bingung tapi tetap membalas pelukan wanita itu. Dan sesekali mengecup puncak kepala Sana.
Sana melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Dahyun. Kemudian Sana melingkarkan tangannya di leher gadis Kimnya itu, menariknya hingga kedua bibir mereka bersentuhan.