chapter 19

4.1K 402 23
                                    

Matahari telah memancarkan sinarnya sedari tadi, tapi Dahyun belum juga mau membuka matanya.

"Dahyun..ayo bangun..."
Sana mencoba membangunkan Dahyun dengan menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan.

"nngg?"

"ayo bangun! Ini sudah siang. Aku sudah membiarkanmu tidak ke kantor hari ini. Tapi sekarang waktunya mengantar mamamu ke bandara. Ayo bangun..!!"

"5 menit lagi. Aku masih mengantuk"

Sana mendengus. Wanita itu berdiri sambil menatap kesal Dahyun. "terserahmu saja. Biar aku sendiri yang mengantar bibi. Akan ku katakan kau tidak mau mengantarnya" ujar Sana . Dan hal itu berhasil membuka mata Dahyun.

"iya..iya aku bangun. Gitu aja ngambek" ujar Dahyun akhirnya bangun dari ranjang lalu mengacak ringan rambut Sana dan berlalu ke kamar mandi.

.

Wanita paruh baya itu memeluk Dahyun dan Sana bergantian.

"kalian jaga diri baik-baik. Mama tidak mau dengar kalian berkelahi, paham?"

Dahyun dan Sana saling tatap dengan bingung lalu mengangguk bersamaan membuat Ny.Kim terkekeh pelan.

"bulan depan mama bakal balik ke sini, mama harap mama mendengar hasil yang memuaskan dari kalian berdua"

"maksud mama apa?" tanya Dahyun bingung. Sedangkan Sana hanya menatap wanita paruh baya itu sambil menghela napas karena telah berhasil menggodanya.

"tanya Sana saja. Kalau begitu mama pergi. Bye sayang"

"hati-hati bi"
"hati-hati ma"

10  menit kemudian, Dahyun dan Sana sudah berada di dalan mobil bermaksud pulang.

"San?"

"hm?"

"maksud mama di bandara tadi apa sih?"

"mama kamu pengen aku cepat ngisi" jawab Sana santai

"ngisi apaan?"

Sana geram dengan kelalotan Dahyun
"bayi Dahyun. Dia menginginkan itu"

"ha?"

"sudahlah, tidak usah kau pikirkan. Mamamu tadi hanya bercanda"

"sebenarnya aku juga menginginkannya. Kita bisa mengikuti proses bayi tabung" gumam Dahyun

"kau bilang sesuatu?"

"ti-tidak" sangkal Dahyun

.

Dahyun datang ke toko bunga Sana sore itu karena ingin mengajak wanita itu ke suatu tempat.

Kring...
Bunyi lonceng di atas pintu toko bunga itu berhasil mengambil atensi Sana dan berhasil membuat wanita itu tersenyum.

"sudah selesai?" tanya Dahyun

Sana mengangguk lalu berjalan ke arah Dahyun.

"ayo pergi" Dahyun tersenyum lalu menautkan jari jemarinya di tangan Sana dan menarik wanita itu menuju mobilnya setelah Sana mengunci toko bunganya.

"kau mau mengajakku ke mana?"

"ke suatu tempat. Sekalian aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ujar Dahyun penuh rahasia

Sana mulai berpikiran tidak-tidak.
Kau mengharapkan apa San?-batin Sana

Hanya butuh 15 menit, mobil Dahyun kini sudah terparkir di suatu tempat yang lumayan sepi. Sana sedikit merinding merasakan hawanya.

Thank You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang