Jam telah menunjukkan pukul 20.00 malam.
Sana keluar dari toko bunganya. Menguncinya dan berencana akan pulang."Sana?" Suara yang sangat di kenalnya itu berhasil mengambil atensinya.
Gadis itu menoleh, dan sedetik kemudian tubuhnya telah tertarik dan di masukkan ke dalam mobil.
Bukan!
Ini bukan penculikan."Dahyun?" Sana kaget
Dahyun tersenyum pada gadis itu lalu menjalankan mobilnya.
"kau mau menculikku?"
Dahyun tertawa. "aku memang akan menculikmu untuk ku bawa pulang"
"dasar!" dengus wanita cantik itu.
Tangan kiri Dahyun terangkat mengacak lembut rambut Sana. "kita makan apa malam ini, hm? Kau ingin makan sesuatu?"
"aku akan memasak saja. Tidak usah membeli!"
Sekarang tangan kiri Dahyun berpindah mencubit lembut pipi mulus Sana.
"aww" ringis Sana membuat Dahyun terkekeh
"kau lupa kalau bahan makanan di kulkas habis?"
"astaga. Aku lupa. Ya sudah, kita singgah di supermarket saja membeli bahan-bahannya"
"tidak" Dahyun menolak. "malam ini, kau tidak perlu memasak"
"kenapa memangnya?"
"nanti kau kelelahan. Aku tidak mau itu terjadi"
Deg~
Heol! Apa-apaan dengan jantungku ini? - batin Sana"malam ini kita beli makanan jadi saja ya? Besok baru kutemani kau belanja. Bagaimana?"
Sana menghela napasnya seraya menormalkan detak jantungnya. "baiklah!"
.
"KIM DAHYUN?"
Dahyun menutup telinganya mendengar teriakan wanita itu.
"apa?"
"kau habis melakukan apa hingga membuat apartement ini berantakan begini?"
Dahyun menatap takut pada Sana yang telah memberinya tatapan tajam. "itu..aku mencari berkas pentingku tadi"
"memangnya berkasmu ada di bawah sofa juga?" marah Sana karena melihat posisi sofa yang telah berpindah.
"aku hanya panik saja tadi. Dan akhirnya mencari disegala tempat meskipun tidak masuk akal" ujar Dahyun
Astaga..aku membawa induk singa ke tempatku- batin Dahyun
Sana menghela napasnya."sudah dapat berkasnya?" suara wanita itu melembut
Dahyun mengangguk lalu dengan segera menahan tangan Sana yang mulai membersihkan.
"kenapa lagi?"
"biar aku yang bersihkan. Pergilah mandi dan segera istirahat"
"seharusnya aku yang mengatakan itu. Biar aku saja yang bersihkan ini. Lagipula aku hanya tamu di sini. Kau pergilah mandi lalu istirahat"
"tidak-tidak..biar aku yang bersihkan"
Sana menghela napasnya lagi. "ya sudah. Kita bersihkan sama-sama saja agar cepat selesai"
Dahyun menjadi tidak enak hati. Aneh memang. Apartement ini miliknya. Terserah dia melakukan apa saja. Tapi melihat Sana yang terlihat kecewa padanya membuat dia tidak tenang. Dengan cepat, Dahyun mulai membersihkan hasil perbuatannya siang tadi.