Sana mematikan panggilannya karena mendengar bunyi pintu kamar mandi yang terbuka dan menampilkan sosok Dahyun yang baru saja selesai mandi. Bodohnya juga karena menelphone Mina di dalam kamar.
"kau bicara dengan siapa tadi?" tanya Dahyun
"Mina"
Dahyun mengangkat sebelah alisnya
"sejak kapan kalian akrab?""mm..itu..saat pertama kali bertemu di apartementmu ini Mina terlihat penasaran denganku. Jadi, dia selalu datang ke tokoku bertanya banyak hal kenapa bisa aku dekat denganmu. Sampai itu aku dekat dengannya" ujar Sana yang tidak sepenuhnya bohong.
Dahyun mengangguk
"jadi apa yang kau bicar-""hentikan menginterogasiku. Pakai saja bajumu cepat. Tumben sekali kau berani melakukan ini di hadapanku" ucap Sana memotong ucapan Dahyun.
"memangnya aku yang biasa tidak begini?" Dahyun balik bertanya
"tentu saja. Biasanya kau selalu mengganti pakaianmu di dalam kamar mandi"
"itu kan dulu, saat kita tidak ada ikatan. Sekarang kau adalah calon istriku Minatozaki Sana. Buat apa bersikap sopan seperti itu lagi?"
"owhh, jadi karena aku calon istrimu sopan santunmu menghilang? Jadi begini sifat asli Kim Dahyun?"
Dahyun terkekeh sambil memakai kaos lalu celananya dan akhirnya mendekati Sana yang masih terduduk di sofa di dalam kamar itu.
Dahyun mencuri kecupan di kepala Sana sebelum duduk di samping wanita cantik itu.
"kenapa akhir-akhir ini kau sering ngambekkan, hm?""aku tidak begitu" ujar Sana
Dahyun tersenyum, lalu bergerak membaringkan kepalanya di paha Sana membuat wanita itu kaget.
"apa yang kau lakukan?" protes Sana
"biarkan aku seperti ini untuk beberapa menit kedepan San, aku ingin melakukan hal ini bersamamu"
Sana mendengus dan akhirnya memilih memainkan handphonenya dan tidak mau menatap Dahyun yang sedari tadi menatapnya.
"e..ehh Dahyun?" kaget Sana karena Dahyun mengambil handphonenya dan menaruhnya di atas meja tidak jauh dari mereka.
"ada aku di sini, kenapa mengacuhkanku?"
Sana akhirnya menatap Dahyun yang terlihat nyaman membuat pahanya sebagai bantal itu. Padahal sedari tadi, dia mati-matian tidak ingin menatap wajah gadis itu karena merasa malu.
"lalu kau ingin apa?" tanya Sana
"KAU"
"Aku ada disini, kenapa menginginkan itu lagi?"
"aku ingin perhatianmu Sana"
Sana menghela napas. Padahal baru beberapa jam yang tadi status dirinya berubah menjadi calon istri seorang Kim Dahyun, dan sekarang gadis itu sudah menampilkan sifat barunya lagi. kekanak-kanakkan.
"kau seperti anak kecil"
Tangan Dahyun terangkat mengelus pipi dan rahang Sana lembut. "itu karena aku telah merasa nyaman denganmu. Jadi aku merasa bebas untuk mengeluarkan segala sifatku yang tidak kau ketahui San. Dan juga karena kau adalah calon istriku. Jadi kurasa kau harus mengetahui diriku luar dan dalam"
"baiklah. Mulai sekarang aku akan lebih perhatian padamu dan jangan menyembunyikan apapun padaku. Kau paham?"
Dahyun mengangguk seperti anak kecil.
"anak pintar" ujar Sana sambil mengelus kepala Dahyun. "dan sekarang bangunlah dari pahaku. Kau berat dan aku ingin tidur"
"tapi aku masih ingin seperti ini"
