Sana terlihat sibuk dengan tumpukan dokumen di hadapannya. Sesekali melihat laptopnya memeriksa sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaannya.
"permisi ditektur"
"ada apa Nako?" jawab Sana tanpa menatap sekretarisnya itu.
"ayah anda datang dan meminta anda bergabung bersama beliau"
Sana melepaskan pulpennya lalu menatap lekat Nako "tumben dia kesini. Apa terjadi hal yang gawat?"
"tidak direktur. Beliau datang bersama pengusaha muda dari Korea. Beliau ingin memperkenalkan perusahaan ini langsung padanya"
Sana menghela napasnya. "baiklah"
Sana berdiri dari duduknya lalu berjalan ke luar dari ruangannya.
Di lain sisi..
"kita istirahat disini dulu" ujar Tn.Minatozaki pada tamunya.
"Baik"
"saya minta maaf sebelumnya karena seharusnya yang melakukan ini anak saya. Direktur perusahaan ini"
"tidak apa-apa. Siapapun yang melakukannya tidak masalah buatku"
Ayah Sana mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu mulai berbincang kembali dengan pengusaha itu. Soal bisnis tentu saja.
"ayah" tegur Sana yang barusan datang
"ah itu dia anak saya"
Sang pengusaha menoleh kebelakang karena Sana memang berdiri di belakangnya.
Sana terkejut bukan main dengan pengusaha Korea yang di maksud Nako.Siapa lagi kalau bukan kekasihnya sendiri. Kim Dahyun!"Sana kenapa diam?" tegur ayahnya
"a..ah maafkan saya. Saya Minatozaki Sana. Sebelumnya kita sudah pernah bertemu direktur Kim" Sana mengulurkan tangannya dan dibalas Dahyun.
Mereka mulai beracting.
"senang juga bertemu anda kembali direktur Sana" Dahyun tersenyum
"duduklah" pinta ayahnya
"putri anda benar-benar cantik Tn.Minatozaki" ujar Dahyun tiba-tiba
Ayah Sana hanya tertawa kecil "dia memang mewarisi kecantikannya ini dari ibunya"
"ehem.." Sana berdehem membuat kedua orang dihadapannya sekarang berhenti membicarakan dirinya.
Dan apa-apa an yang Dahyun ucapkan tadi? Apakah ini waktu yang tepat untuk menggodanya? Sana benar-benar kesal.
"oh iya direktur Kim, bagaiman kalau malam nanti anda makan malam di rumah kami?" ujar ayah Sana
Dahyun tersenyum senang. "dengan senang hati saya akan datang. Dan mungkin Tn.Minatozaki bisa memanggil nama saya saja. Tidak perlu terlalu formal"
"kalau begitu kau bisa memanggilku paman juga. Aku lebih senang jika anak muda yang sukses sepertimu memanggilku seperti itu"
"baiklah paman"
What the hell?
Suasana apa yang dirasakan Sana saat ini?
Kenapa mereka jadi akrab?"bagaimana Sana?"
"itu ide yang bagus ayah. Aku akan sangat senang membunuh direktur Kim ini dengan masakanku"
Dahyun menelan ludahnya saat mendengar ucapan Sana. Dia tahu gadis itu sangat marah padanya.
"saya permisi sebentar. Ada panggiln yqng harus saya terima dulu" ujar Sana setelah Nako membisikkan sesuatu padanya.
"maafkan dia Dahyun. Maksud kata membunuh itu tadi karena bisa membuatmu tidak bisa melupakan masakannya. Bukan hal mengerikan" ujar Tn.Minatozaki sepeninggalnya Sana.
