Akad

3K 498 248
                                    

Bila nanti saatnya t'lah tiba...
Eh ini bukan yang Payung Teduh yak?
Btw maaf banget kalo susunan acaranya berantakan. Saia berusaha sebisa mungkin menggambarkan akad nikah dan resepsi ini sedetail mungkin. Kalo  ada yang kurang sesuai mohon dimaafkan yah wankawan.
Ps:  nama ayah Rian disini aku buat oc karena kalian tau kan? Itu lah pokonya

Sabtu, 27 Oktober 2018

Sebuah kopiah putih berhiaskan payet silver diposisikan oleh Fajar untuk membungkus rambutnya. Memandang pantulan dirinya di cermin. Menghembuskan nafas dengan mantap sembari menyunggingkan senyum.

"Coba nengok sini bentar, jar"
Suara halus dari seorang MUA yang kerap kali disapa Mbak Ayu menyuruh Fajar untuk memberi akses lebih pada wajahnya.

"Ini udah pake AC lho. Masih aja keringetan" Ketiga jari tangan Mbak Ayu yang terselip antara powder puff dengan pita kecil yang menyematnya mendulang taburan bedak dengan beberapa tepukan kecil.

"Deg-degan saya, ehehe"
Wajah Fajar kini sedang dihujani tepukan powder puff yang mencoreng tipis wajahnya dengan bedak. Mengharuskan Fajar memejamkan matanya dan melipat bibirnya.

"Udah latihan kan?" Fajar mengangguk.

"Bukan deg-degan baca ijabnya, mbak" sisa bedak berlebihan diseka oleh Mbak Ayu dari dahi Fajar. Pelaku hanya mengerutkan dahi mendengar ucapan pria di hadapannya.

"Deg-degan pengen ketemu Rian. Kangen berat saya tuh"

"Rasain" seseorang memotong perkataan yang hendak diucap oleh Mbak Ayu.

"Ngga enak kan, ditinggal seminggu"
Bibir Fajar berubah menjadi garis datar, melihat oknum yang sembarangan mengusik curahan perasaannya.

"Apaan si, Jo? Ganggu. Laki lo mana?"
Yang ditanya hanya menduduki bangku biru dan menumpangkan lengannya di atas meja kaca berukuran cukup besar yang mengisi bagian tengah ruangan. Mengedikkan bahu seraya merogoh sakunya.

"Bentar gw pc, katanya sih tadi ke toilet" permukaan benda persegi hitam itu kini beradu dengan kedua ibu jari Jojo. Beberapa detik kemudian, bunyi pap terdengar jelas dari gawai dalam genggaman Jojo.

"Dia lagi di ruangannya Rian, bang" Mbak Ayu sedikit tersentak dengan reaksi Fajar yang secara tiba-tiba berpaling dari hadapannya. Berjalan mendekati laki-laki yang sedang asyik ber-chat ria. Kedua matanya terangkat menatap Fajar setelah terdengar bunyi pap untuk yang kedua kalinya.

"Kata Ony, Mas Jom udah siap bang"

Dada kiri Fajar terasa sedikit kaku.

"Udah waktunya juga, sih" Fajar melirik pada Mbak Ayu yang berdiri di sisi meja rias. Sedang memperhatikan arloji di pergelangan tangan kirinya.

"Ayok" ucap Fajar mantap.

-

Sebuah meja bujur sangkar yang terletak di tengah-tengah masjid. Baris kursi terdepan telah diisi oleh penghulu dan para saksi. Sementara Rian bersandingan dengan orang tuanya serta diikuti rombongan keluarganya  sedang mempersiapkan diri untuk stand by di dekat pintu masuk masjid.

More Than Friends? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang