Hari Pertama

9.4K 1.2K 94
                                    

 Hubungan Jojo dan Ginting telah naik satu langkah. Ginting masih tidak percaya, orang yang saat ini menjadi pujaan semua wanita sekarang menjadi miliknya. Ginting membuka mata dengan senyum menghiasi wajahnya. Menyadari ia tidur dalam dekapan seseorang semalaman. Ia membalikkan tubuh, menemukan Jojo masih tertidur nyenyak. Pelan-pelan ia munjulurkan tangan untuk mengusap pipi lembut kekasihnya itu. Dengkuran kecil Jojo membuat Ginting tertawa kecil.

"Selamat pagi," bisik Jojo dengan suara parau.

Matanya masih terpejam, tapi ia bisa merasakan pria didepannya berusaha menahan tawa

"Kenapa ketawa?".

Menyadari dirinya kepergok, Ginting melipat bibirnya ke dalam.

"Engga, lucu aja muka lu kalo lagi tidur" Jojo hanya tersenyum mendengar pujian itu.

"Engga ah, lebih imut pacar gw"

Ginting mengangkat satu alis "Kita pacaran,Jo?"

Jantung Ginting berdegup semakin kencang menunggu jawaban yang sudah pasti

"Menurut lu?"

Jojo mempererat pelukannya dan mengecup lembut dahi Ginting. Ginting yang menahan malu hanya menyembunyikan wajahnya di dada Jojo.

  Hari itu, sepasang sahabat yang kini resmi menjadi sepasang kekasih memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama. Hanya berdua.

"Enaknya kemana nih?"

Ginting mengencangkan sabuk pengaman sementara Jojo men- stater mobil

"Gw sih kemana aja,asalkan sama lo" Gombalan Jojo dibalas dengan tamparan lembut

"Uwek, geli gw"

Ginting berusaha menahan senyumnya. Melihat itu Jojo lagi-lagi mencoba menggoda Ginting

"Halah, geli-geli gitu seneng kan lo"

Ginting menyalakan radio dan memilih frekuensi kesukaannya.

"Gimana ke toko olahraga yang kemaren, lo belom sempet milih sepatu kan?" tawar Ginting yang dibalas dengan anggukan setuju dari Jojo.

  Mereka kembali lagi ke mall yang terakhir mereka kunjungi. Tanpa basa-basi keduanya langsung berjalan ke toko olahraga yang dimaksud. Selama Jojo memilih sepatu tatapan semua orang di sana tertuju pada mereka. Ada yang fokus menatap, ada yang sambil bisik-bisik, dan ada yang senyum-senyum sendiri. Entah karena melihat Jojo atau karena melihat kedekatan mereka. Ginting bingung antara harus cemburu karena banyak kaum hawa yang kesem-sem atau takut ada orang yang mengetahui hubungan mereka. Ingin rasanya ia menggenggam tangan Jojo untuk menunjukkan pada semua orang bahwa pebulu tangkis yang sedang naik daun ini adalah miliknya. Jojo sadar dan mendengar desas-desus orang di sekelilingnya. Ia melirik untuk melihat keadaan Ginting. Seakan membaca pikiran Ginting, Jojo menarik tangan kekasihnya itu menuju kasir.

"Lu ngapain? Malu tau!"

Ginting berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jojo. Sepatu yang ia pilih ia letakkan di meja kasir

"Ngapain malu? Punya pacar Anthony Sinisuka Ginting kok malu"

Jojo menautkan jemarinya lebih erat dengan Ginting. Orang-orang yang juga mengantri di kasir terkesiap mendengar perkataan Jojo, termasuk si kasir. Ginting kembali harus menyembunyikan pipinya yang bersemu merah. Kasir yang sejak tadi sibuk dengan mesinnya ternyata peka dengan keadaan mereka berdua

"Selamat ya, mas Ginting. Dapet cowok idaman"

ia menyerahkan barang belanjaan pada Jojo yang membalasnya dengan senyum simpul.

"Harusnya saya yang dikasih selamat mbak"

Jojo mengatakan itu tanpa tergagap sekali pun. Tidak peduli dengan tanggapan orang sekitar. Si kasir mengangguk pelan.

Selesai membayar, mereka keluar toko dengan keadaan tangan masih bertautan

"Lepas ga?"

Ginting mengancam dengan menatap dalam-dalam kedua mata Jojo

"Engga, nanti lu diambil orang"

Dengan santai Jojo berjalan mengitari mall dengan tangan Ginting di genggamannya. Semua orang yang nelihat hanya bisa terdiam. Sebagian kecewa dan sebagian bahagia, gemas melihat tingkah laku mereka. Kebahagiaan juga melingkupi keduanya hari itu. Penantian yang menghantui mereka habis sudah. 

 Genggaman Jojo terpaksa di lepas saat mereka masuk mobil. Ginting yang sedang membalikkan badannya untuk menaruh belanjaan di kursi belakang tiba- tiba diserang oleh kecupan di pipinya.

"Apaan sih lu, Jo! Dari tadi nyium gw mulu"
Ginting merespon dengan ketus

"Salahkah nyium pacar sendiri?"

Jojo tersenyum bangga

"Lagian salah lu juga sih, punya muka kelewat manis. Minta di sosor" teriakan Ginting seketika memenuhi mobil

"HEH! Geli!" Ginting bergidik.

Jojo hanya merespon dengan tawa kecil sambil berkonsentrasi mengendalikan mobil.

More Than Friends? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang