Fitting Room

4.2K 713 118
                                    

"Mas Jooom, kapan pulang?" rengek Jojo dengan ponsel di tangan yang ia tempelkan pada telinga kanannya.

"Oh, lagi di jalan. Sip deh, oleh-oleh ngga lupa kan?"

"Canda eh candaaa, btw jangan lupa cek grup WA yaa... liat aja udah. Yok, daa" Sambungan telepon dimatikan sepihak. Menyisakan aplikasi Whatsapp yang sejak tadi sudah dibuka oleh Jojo.

Begitu kira-kira gambaran undangan pernikahannya dengan Anthony yang ia sebar melalui sosial media untuk teman-teman terdekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Begitu kira-kira gambaran undangan pernikahannya dengan Anthony yang ia sebar melalui sosial media untuk teman-teman terdekatnya. Hitung-hitung untuk menghemat biaya pengeluaran.

"Biar honeymoon-nya bisa main jauh, ke luar negeri kalo bisa"

Saran Jojo pada Anthony ketika mereka sedang membicarakan soal penyebaran undangan. Untuk sanak saudara dan yang lain undangan tetap di sebar secara fisik.

"Udah lu share, Jo?" Anthony yang baru saja masuk kamar memecah keheningan.

"Udah, kita jam berapa sih ambil tuksedonya?" Ponsel yang sedari tadi menemani Jojo dilemparkan ke atas kasur. Pria yang mendapat julukan Hercules itu merebahkan dirinya.

"Nanti jam dua. Lu mau makan dulu, ngga?" Anthony duduk di pinggir kasur menghadap Jojo yang sedang memejamkan matanya.

"Ada kornet ga?"

"Ada, mau dibikinin apa?

"Nasi kornet" mata Anthony berputar malas melihat ekspresi Jojo yang sumringah.

"Temenin sini" sepasang kekasih yang tak lama lagi akan naik pangkat itu pun membawa langkah mereka ke lantai bawah tempat dapur berada.

Tangan Anthony meraih lemari kitchenset untuk mengambil teflon. Meletakkannya di atas kompor.

"Ambil kornetnya di kulkas" Jojo sudah mengobrak-abrik kulkas sebelum mendengar perintah itu diucapkan.
Spatula yang sudah berada di tangan Anthony mencolek sedikit mentega untuk dioleskan pada permukaan teflon.

Selagi menunggu mentega meluncur ke tengah, Jojo mengambil dua porsi nasi untuk digoreng bersama kornet.

Alis Anthony sedikit terangkat melihat gunungan nasi yang bertengger di atas piring
"Apa ngga kebanyakan nasinya?"

"Lu emang ngga makan?"

"Engga, tadi gw sarapannya kesiangan. Jadi masih kenyang"

Jojo mengembalikan setengah dari isi piring ke dalam ricecooker setelah bibirnya membentuk huruf "O".

Cssss

Suara segumpal kornet yang bersentuhan dengan mentega panas bergeming di telinga keduanya.

Tangan Anthony dengan lihai memecah dan mengaduk-aduk kornet agar mendapatkan panas yang merata.

"Mana nasinya?"

More Than Friends? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang