AUTHOR POV
Rose sudah mengetahui semua yang terjadi pada Lisa. Marah. Rose marah pada Jennie yang mempermainkan Lisa. ia tak terima jika temannya itu hanya dia anggap mainan. Padahal, Lisa tulus mencintai bahkan lebih menyayangi Jennie lebih dari dirinya sendiri.
Kini Lisa pamit pada Rose untuk kembali ke pulau jeju. Ia akan tinggal dan menetap di sana. meninggalkan semuanya di ibu kota. Dan membuka lembaran baru di jeju nanti. Ia akan memiliki dunia baru katanya. Dan sebentar lagi kebahagiaan itu akan datang. Itu yang Lisa ucapkan pada Rose sebelum pamit. Lisa memberi nasihat padanya
"Jagalah orang yang mencintaimu dengan tulus. Jangan mudah jatuh hati hanya karna seseorang itu baik. dan yang harus kamu ingat, jangan pernah mempermainkan perasaan seseorang terlebih menjanjikan sesuatu yang tak bisa kamu tepati. Itu sangat menyakitkan"
Ada sesuatu yang janggal dengan perkataan Lisa padanya. tapi Rose tak ingin berfikiran buruk. dengan berat hati, Rose melepas kepergian Lisa dengan tangisan. Ia juga tak tau mengapa, ada perasaan kehilangan untuk selamanya.
***
JENNIE POV
Semenjak kejadian itu, aku tak pernah melihat Lisa lagi. aku ingin sekali meminta maaf padanya. Aku tau, aku sangat bersalah.
Sengaja seharian penuh aku berdiam di kamar. Berharap bertemu Lisa saat ia ingin mengambil barang-barangnya, mungkin. Tapi naas, Lisa tak pernah datang. Aku semakin merenung dengan semua perlakuanku padanya. Apa ini yang ku harapkan?
Aku berusaha menghubunginya, tapi nomornya selalu saja tak aktif. Atau jangan-jangan nomor telfonya ganti? Pada siapa lagi aku harus bertanya? Jisoo tak mungkin. Ia sudah lama berhenti dan ku dengar sebentar lagi ia akan menikah. Teman yang lain? Lisa tak pernah ku lihat dekat dengan yang kecuali.... Rose.
Di tempat kerja aku mencari Rose. tapi sepertinya ia belum datang. Aku masih berusaha mencari tahu tentang Lisa pada mami. Mami juga tak mengetahuinya. Hanya saja, Lisa pernah pamit untuk berhenti bekerja. Hanya itu. aku benar-benar semakin frustasi kehilangan Lisaku.
Nah itu Rose. aku memanggilnya, tapi tak di hiraukan olehnya. Kembali aku memanggilnya. Tapi kali ini, tatapan tajam darinya yang aku dapat. Kenapa dia? Apa aku berbuat salah padanya?
"mau apa kamu!" tanyanya padaku marah
"so-sorry, aku cuma mau tanya, Apa kamu tau Lisa ada dimana sekarang?" Matanya memutar seakan malas menanggapiku.
"Ini sudah sebulan dan baru sekarang kamu Tanya Lisa ada dimana? Otakmu dimana Jennie!!" bentaknya padaku. aku terkejut dengan reaksi Rose yang telihat marah padaku.
"Hei, apa aku ada salah padamu? Kenapa kamu sepertinya marah sekali padaku" tapi benar kata rose. sudah sebulan aku baru menyadari kalau Lisa tak pernah ada lagi di sekitarku.
"Hah..kamu masih bertanya?!!"
"iya aku bertanya, karna aku tak tau Rose"
"apa yang sudah kamu lakukan pada Lisa?!! hmm..?! jangan kamu pikir aku tak tau apa yang terjadi padanya!" apa Rose mengetahuinya? Aku dan Suga.. juga Lisa?
"a-aku tak paham maksud ucapanmu Rose" aku berusaha meminta penjelasan.
"Cih, sudahlah Jennie kamu tak perlu berpura-pura bodoh. Aku cuma ingin katakan, kau sudah terlambat.." maksudnya terlambat?
Aku masih belum memahami perkataan Rose. aku terus mendesaknya. Aku tak peduli jika Rose memakiku. Atau menamparku. Aku tak perduli. Aku hanya ingin mengetahui dimana Lisa dan aku ingin meminta maaf padanya. Aku mengikuti kemanapun Rose pergi. Sampai kami pulang kerjapun aku terus mengikutinya.