II. A Puzzle

830 108 0
                                    

Minggu, 24 Mei 2020.

------------------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading

     Seminggu sudah Jennie tidak menyambangi kota tua. Ia mencoba mengikuti apa yang Wendy ucapkan malam itu. Tidak ada salahnya mencoba, meski kegelisahan terus ia rasakan. Ada sesuatu yang kurang ketika tidak pergi ke tempat itu. Setengah hatinya serasa tertinggal di sana. Jennie sangat merindukan tempat itu.

Sudah seminggu pula Jennie pulang menggunakan kereta api bawah tanah.

Pukul 5 sore, waktu yang sama ketika Jennie pulang kerja. Pekerjaannya sebagai desain interior ruangan membuatnya sedikit banyak mengetahui seluk beluk negara yang dimana saat ini ia singgahi bersama Wendy, sahabat sekaligus sepupunya sendiri.

Tak banyak yang tau jika kedua gadis itu adalah sepupu kandung. Bekerja di perusahaan yang sama meski berbeda bagian. Teman sekantor mereka berfikiran, jika mereka hanyalah seorang sahabat karib. Dimana ada Jennie, pasti di situ ada Wendy yang selalu setia berada di sampingnya. Wendy di anggap penjaga bayi oleh teman sekantor mereka.

Drrrtt ... Drrrrt

From.Wendy
Aku saat ini sedang di Kagoshima. Sepertinya aku pulang larut, jangan menungguku. Makan saja bila kamu lapar.

Jennie membaca isi pesan yang Wendy kirimkan padanya. Ia membuang nafasnya sebelum membalas pesan tersebut.

To.Wendy
Baiklah. Hati-hati di jalan.

Jennie meletakkan kembali ponselnya di atas meja. Ia merapikan kertas-kertas yang berserakan di meja kerjanya. Menyisihkan kertas gambar desainnya dan kertas usang hasil coretannya.

Jennie suka menulis. Ia akan menulis apa yang terlintas di pikirannya saat itu juga. Menuangkannya ke secarik kertas usang dalam bentuk paragraph-paragraph dengan rapi. Meski begitu, ia enggan jika orang lain membaca hasil coretannya.

Wendy pernah tak sengaja membaca coretannya. Kala itu, Wendy memujinya habis-habisan. Namun Jennie merasa malu akan pujian itu. Ia merasa pujian itu terlalu berlebihan di alamatkan padanya.

"Jangan melamun. Orang kantor sudah pulang semua, kamu mau menginap disini?" Harry tersenyum, menegur Jennie yang sedang berselancar bebas di pikirannya. Jennie mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dan benar, tinggal dirinya dan Harry yang berada di sana.

Jennie mendesah pelan. Bergegas merapikan kertas-kertas di mejanya.

"Wendy sedang tidak bersamamu-kan? Bagaimana kalau sebelum pulang, kita makan malam terlebih dahulu"

23-28 JENLISA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang