JISOO POVHubunganku dengan Dr.Lee semakin lebih intens. Aku tak lagi bisa menyangkal perasaanku padanya. Dia menerimaku dan anak ku dengan tulus. Café coffe yang ia beri, membuatku jadi lebih sibuk. Itu sengaja ia lakukan, agar aku tak mengeluh bosan padanya.
Iya, aku bosan jika selalu di rumah tanpa melakukan apapun. Sakitku berangsur membaik. Itu semua berkat dorongan Dr.Lee padaku. ia selalu menyemangatiku dengan berkata “kamu pasti bisa kembali sehat Jisoo. Jangan lihat aku atau kamu. tapi lihatlah anakmu. Dia masih membutuhkan ibunya” Kata-kata itu yang selalu memotivasiku untuk melawan penyakitku.
Aku tak menyangka ternyata keluarga Dr.Lee menerimaku dan anakku dengan tangan terbuka. Aku sungguh sangat beruntung. Terlebih anakku yang sangat menyayangi Dr.Lee. Terimakasih Tuhan.
Sekarang aku telah berani kembali kerumah. Itu juga karna paksaan Dr.Lee padaku. dia tak ingin aku terus menerus menjauh dari orang tuaku. Di hadapanku saat ini mereka tertawa bersama. Orang-orang yang sangat aku sayangi.
Akhir tahun nanti, aku dan Dr.Lee akan segera menikah. Ia ingin segera menikahiku. Karna ia takut aku akan di rebut orang lain, katanya. Apa dia gila? Siapa orang bodoh yang mau denganku wanita kotor ini?
“AKU tak bodoh. Dan kau bukan wanita kotor. Berhenti mengatakan hal yang menyakitkan itu. perkataanmu itu sangat membuatku terluka Jisoo” sweet sekali lelakiku.
Aku benar-benar jatuh cinta dengannya. dia mampu menghapus traumaku di masa lalu. Ia membuktikan tak semua lelaki jahat. Bukan hanya perkataan, tetapi, dengan perlakuannya ia membuktikan itu semua.
***
ROSE POV
Semenjak perkenalan ku dengan Jun waktu itu, hubunganku dengan dia semakin baik. Meski hubunganku dengan Teddy belum juga menemukan titik terang. Ia tak mau berpisah denganku. Ia tak berniat melepaskanku. Sikapnya padaku semakin kasar, itu karena ia mengetahuiku dekat dengan Jun.
Rencana pernikahan di akhir tahun yang penah kami rencanakan, harus di laksanakan, katanya. Kalau aku menolak, ia akan memberitahukan apa yang aku lakukan di sini pada keluargaku. Aku tak bisa membayangkan seandainya itu terjadi.“Jauhi pria itu. tinggalkan dia atau dia akan aku habisi. dan Menikahlah dengan ku seperti yang sudah kita rencanakan sebelumnya. Kalau kamu menolak, kamu tau apa konsekwensinya kan sayang?” aku tau dia menyayangiku. Tapi aku tak mungkin bersamanya. Dia telah memiliki keluarga. Dia tak pernah mau mengerti itu.
Beberapa hari ini aku terus menghindari Jun. bahkan mengabaikan june. Panggilan dan pesannya tak pernah aku balas. Aku hanya takut dia terluka. Teddy tak pernah main-main dengan ucapanya.
“maaf Jun. Aku juga sangat merindukanmu” perasaanku pada Teddy sudah tak seperti dulu. Meski sayangku padanya masih ada. Tapi aku harus mengubur dalam-dalam perasaan itu.
Aku berusaha mencari cara agara Teddy mau melepasku. Otakku berfikir bagaimana caranya. Dan beruntungnya, adik istrinya tempo hari pernah memberiku nomor telfon. Aku harus menghubunginya dan meminta pertolongannya. Aku takut, semakin lama Teddy akan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.
“Hallo, ini saya Rose. bisa kita bertemu? Saya ingin mengatakan hal penting pada anda.”
…….
“Baiklah, kita bertemu di café itu saja. terimakasih”
Maaf Teddy, ini untuk kebaikanmu dan juga aku. aku ingin kamu bahagia dengan keluargamu tanpa ada aku, sebagai perusak.
Jam sudah menunjuk pukul 1 siang. Aku segera bersiap menuju café yang tadi kami sepakati. Aku hanya ingin permasalahan ini cepat selesai dan Teddy tak lagi mengancamku. Aku tak bisa membayangkan jika keluargaku tau pekerjaanku seperti ini.
Sesaat tiba di café itu, aku menelfon pria itu. katanya dia sudah menunggu di dalam. Jantungku berdetak kencang, aku gugup, aku takut. Apapun yang terjadi nanti, setidaknya aku sudah berusaha melepaskan diri, dari Teddy.
***
JENNIE POV
Pikiranku kacau hatiku bimbang. Aku tak tau apa yang sebenarnya kurasakan. Aku sudah jatuh cinta pada Suga. tapi, aku masih sangat menyanyangi Lisa. berat jika harus memilih.
Dengan Lisa aku merasa nyaman dan pada Suga aku terpuaskan. Aku tak bisa berdusta, kalau aku juga membutuhkan pria dalam hidupku. Tapi lagi-lagi bayangan Lisa terus hadir mengisi pikiranku.
Sebulan lebih dia pulang kerumahnya. Dan selama sebulan itu pula Lisa tak pernah memberi kabar apapun padaku. semenjak itu pula hubungan ku dengan Suga semakin dekat.
Apa ini yang dia mau? Pergi meninggalkanku tanpa pamit? Setidaknya, beritahu aku. agar aku bisa menerima Suga sepenuhnya. Suga tak mengetahui hubungan ku dengan Lisa. aku juga tak berniat memberitahunya. Aku takut. Takut, jika Suga mengetahui hubunganku dengan Lisa yang notabennya sesama wanita, dia akan menjadi jijik padaku. apa aku harus melepaskan Lisa?
Di sampingku Suga masih tertidur pulas. Wajahnya sangat lucu saat tertidur. Kenapa Suga bisa ada di sampingku saat ini? Itu karena tadi malam dia datang menemui di tempat kerjaku. Dia hanya datang seorang diri. Dia memang sedikit gila dari antara teman-temannya.
Di room itu kami menggila. Aku masih ingat sebelum kami benar-benar mabuk tadi malam. Kami melakukannya di room. Aku juga tak menyangka, kenapa aku bisa dengan mudah mengiyakan ajakannya. Apa karna uang yang ia tawarkan? Salah satunya iya. Tapi ada perasaan yang lain ku rasakan. Setelah pulang, aku mengajak Suga untuk menginap di tempatku. Itu karna dia benar mabuk dan takut terjadi hal yang tidak di inginkan. Dan lagi kami melakukannya. Servicenya benar-benar membuatku ketagihan. “He’s so sexy and Big” aku kembali menenggelamkan wajahku di lehernya. Aku menginginkannya lagi pagi ini. Apa aku terlihat “Mesum di pagi hari” aku tak peduli.
“sayang“ bisikku tepat di curuk lehernya. di ikuti jariku yang melingkari dada dan perutnya. Sangat terlihat jelas Dicknya sudah berdiri. Aku tersenyum seraya memainkan tanganku di bawah sana. tubuh naked kami melancarkam niatku pagi ini.
“uuuGhhh.. baby. Kamu sudah membangunkan yang tertidur” ucapnya dengan suara berat. Aku hanya tersenyum nakal dan terus memainkan jari-jariku di perutnya. Dengan cepat dia menimpaku dan menciumku penuh nafsu. Aku berhasil membuat dia ‘sange’ perlahan dia membuka lebar pahaku agar dicknya mengintari liang kelentitku. OuuCh..hmmH gesekan lembut yang ia lakukan membuatku semakin menggeliat.
Dia masih bermain dengan kepala dicknya yang hanya menggesek klitorisku. ia paham titik kelemahanku. Jika sudah begini, aku akan mengemis meminta agar dia memasukiku. Perlahan pinggulnya di goyang memasukiku begitu juga dengan ku. HmmmH..
***