Chapt. 04

3.4K 326 1
                                    

Langit kembali bergemuruh. Alexa mendongak untuk memandang langit yang hendak menjatuhkan butiran airnya lagi. Gadis itu cepat-cepat mengusap air matanya dan langsung bangkit untuk kembali ke sekolah sebelum hujan turun dan mengguyurnya hingga kuyup.

Di tengah perjalanan ia melewati sebuah kota kecil yang penduduknya terlihat sama sekali tidak saling menyapa dengan penuh keramahan. Alexa memeluk tubuhnya sendiri sembari memasang wajah datar dan sesekali melirik ke kanan juga ke kiri. Penduduk yang berbeda daripada penduduk di kota lain.

Alexa menghela nafas. Entah apa yang akan ia lakukan setelah keluar dari sekolah itu. Dia tidak punya keluarga lain selain ayah dan ibunya.

Alexa kembali larut ke dalam pikiran itu, hingga langkahnya menjadi pelan dan dirinya tenggelam dalam lamunan.

BUK!

Alexa tak sengaja menubruk tubuh seseorang. Dengan cepat Alexa menatap wajah orang itu, namun orang tersebut segera berpaling dan melangkah lebih cepat ke arah yang berlawanan dengan Alexa.

"Hei, aku minta maaf." Ujar Alexa sambil berbalik untuk menatap punggung orang tersebut yang ia yakini sebagai seorang lelaki.

Lelaki itu memakai hoodie hitam lengkap dengan penutup kepala dan tampak tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi.

Alexa mengernyit lantas segera berbalik untuk menghadap kembali ke arah yang seharusnya dan detik itu pula hujan deras mengguyur tubuhnya. Alexa segera berlari ke bawah pohon yang agak lebat dan berukuran sangat besar daripada pohon lainnya untuk berlindung dari hujan.

"Sial," gerutu Alexa kepada dirinya sendiri sambil memeluk tubuhnya.

"Alexa?"

Alexa segera menolehkan kepalanya ke asal suara.

"Kau?" Alexa mengernyit.

Kevin mendekat tanpa terlihat basah kuyup sedikitpun. Alexa mengernyit dalam. Ia bingung padahal Kevin tidak menggunakan payung, mengapa lelaki itu tidak tersentuh air hujan sedikitpun?

"Kenapa kau datang ke sini?" Alexa bertanya.

Kevin mendekat, "ayo, kita pulang. Aku menjemputmu," Jawab Kevin tenang.

Kevin mengulurkan tangan kanannya, Alexa memandang tangan itu cukup lama sampai akhirnya ia beralih ke wajah tampan milik Kevin yang sedang memancarkan senyuman manis.

Hingga akhirnya Alexa menurut dan ikut dengan Kevin meskipun gadis itu tidak mau menerima uluran tangannya dan langsung berjalan melewatinya.

"Pegang tanganku, jika tidak kau akan kehujanan dan demam sampai sekolah." Kata Kevin sambil berlari kecil mengikuti Alexa yang mempercepat jalannya tanpa mempedulikan Kevin.

Alexa melirik dingin ke arah Kevin yang sudah menyejajarkan langkahnya di sampingnya.

"Alexa, pegang tanganku. Maaf aku tidak membawa payung, karena memang aku tidak terbiasa menggunakan payung." Kevin kembali mengulurkan tangannya.

Alexa berhenti melangkah. Untuk beberapa detik Alexa memandangi wajah Kevin. Tetapi, dengan ragu-ragu ia menyentuh tangan Kevin, lalu Kevin menggenggamnya. Setelah itu, keajaiban terjadi.

Hujan tidak lagi turun membasahi tubuh Alexa. Alexa bahkan tidak merasakan dinginnya air hujan lagi. Ia mendongak ke atas dan memandang ke sekeliling. Alexa berpikir bahwa hujan telah berhenti, namun nyatanya hujan turun semakin deras.

Kevin yang melihat ekspresi Alexa saat ini pun tersenyum kecil. Gadis di hadapannya terlihat sangat polos dan tidak mengerti apa-apa.

Alexa beralih menatap Kevin.

All BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang