UPDATE!
Selamat Membaca
Kuy Vote dulu
---
Playlist?
Papa bingung wkwkwk kasih saran di komentar
---Myco terkejut melihat dua pria menyeret Xana kedalam mobil, dia berusaha menyelamatkan namun sayang mobil itu terlanjur melaju, segera Myco berlari menuju motor dan segera mengikuti mobil yang sedari tadi sudah dia curigai, curiga? Karena orang-orang didalam tampak mengawasinya, Myco sudah siaga dan menyambungkan sebuah aplikasi pada Rama jika nantinya dalam bahaya. Myco melaju sedikit menepi, diraihnya ponsel disaku baju lalu menaruh pada holder yang ada dimotor dan mengirim lokasi pada Rama, tanpa dia sadari ternyata seseorang sedari tadi juga mengawasi dan kini diam-diam mengikuti dengan perasaan penuh emosi.
Myco semakin curiga dengan mobil yang membawa Xana, mereka sepertinya sengaja, membawa mobil dengan laju perlahan agar Myco mengejarnya, segera Myco memberikan peringatan pada Rama untuk bergerak mengikuti lokasi yang sudah dia kirim sebelumnya. Myco sengaja tidak membalap mobil itu, karena dia sudah mengatur agar nantinya Rama datang tepat waktu, dia juga merasa sebuah motor terus mengikuti namun tetap tenang dan mengawasi. Mobil itu terus melaju melewati lengang malam dan jalan-jalan sempit, Myco semakin curiga dan tetap siaga hingga mobil nampak berhenti didepan bangunan kosong setangah jadi yang hanya diterangi lampu remang didepannya.
Myco sengaja menghentikan motornya cukup jauh dengan ponsel yang masih dia taruh disana mengirimkan koordinat untuk Rama, dia menghela napas lalu melepas helm dan berjalan menghampiri dua orang pria berbadan gempal yang sudah menunggunya sambil tersenyum disana, dua orang lain turun membawa Xana yang nampak berontak meminta untuk melepaskannya.
"Pergi, cepat pergi dari sini" teriak Xana kencang memandang Myco dengan isakan tangis
Myco terkejut dan kebingungan juga semakin emosi saat seorang membekap mulut Xana agar diam, dia berusaha untuk tidak gegabah dan tetap tenang mengulur waktu menunggu kedatangan bantuan. Myco menghela napas panjang, dia tetap ditempat tidak memperhatikan peringatan Xana, entah mengapa dia merasa terluka melihat seorang wanita berontak dan menangis didepannya hingga terkejut saat seorang pria berbadan putih tinggi dengan wajah timur tengah berjambang tipis tersenyum menatapnya, setelan hitam rapi, rambut licin dan sepatu mengkilap ikut menghiasi.
"Senang bertemu denganmu Myco" ucapnya membuat Myco kebingungan, "Atau haruskah aku memanggil Pak Myco?" lanjutnya sambil tersenyum
"Siapa kau?" tanya Myco memulai obrolan dengan tujuan mengulur waktu
Ben tersenyum, "Kamu tidak perlu tahu, karena itu tidak penting" jelasnya, "Kamu mengenal wanita ini?" lanjut Ben menunjuk Xana
Myco menghela napas, "Begitulah" balasnya
Ben tertawa, "Kamu sudah tertipu" ucapnya kemudian mendekati Xana dan mengelus pipinya, "Dengan pesona itu, kamu hebat sayang" lanjutnya membuat Myco begitu kesal dan mengepalkan tangan
Myco nampak kebingungan dan hihantui dengan banyak pertanyaan, "Lepaskan dia" geramnya
Ben tersenyum, "Tentu saja, karena aku tidak membutuhkan dia" jelasnya, "Sasaranku adalah kamu" lanjut tegas Ben membuat Myco semakin kebingungan
"Lari, aku mohon lari dan pergi dari sini" teriak Xana dengan isakan tangisnya
Ben kesal, "Diam!" tegasnya menatap Xana membuat Myco ingin sekali maju namun menahan dirinya, "Kamu sudah tertipu, dia sengaja mendekat hingga menggodamu hanya untuk uang delapan juta. Dia menjebakmu" lanjut ucap Ben
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Caecus Est [END]
RomansaHarap membaca deskripsi cerita, agar nantinya tidak kecewa. Karena beberapa part akhir dalam cerita ini saya unpublish. Mohon maaf * Pria memesona yang membuat para wanita tergila-gila padanya, dia adalah Myco. Membaca dan mendengar namanya saja be...