UPDATE
Selamat Membaca
Jangan lupa Vote
---
Playlist
Payung Teduh - Akad
---#17+
Bersembunyi dibalik selimut, baju yang sedikit basah karena sempat terguyur hujan itu tidak dipedulikan dan terus meringkuk dengan bantal yang dilipat menutup kedua telinganya, suara musik yang diputar dari ponsel begitu lantang namun tetap saja gelegar angkasa masih bisa terdengar, mata itu memejam dengan pipi basah juga sesenggukan saat teringat masa lalu yang belum bisa hilang dari ingatan, ketakutan, tubuh kecil itu gemetaran dengan air mata yang terus mengalir hingga sebuah teriakan terlontar saat gelegar kencang menghiasi angkasa.
Tidak sanggup, Xana butuh seseorang untuk menemani, seketika tubuh itu bangun lalu mematikan musik, dia berlari menuju depan sambil memainkan ponsel mencari sebuah kontak lalu menghubunginya, sayang langsung terputus dan terkejut saat menatap ponsel yang dalam panggilan darurat karena tidak ada sinyal, nampak kilatan dari ventilasi membuatnya segera menutup telinga dan berjongkok dengan isakan tangis ketakutan, gelegar keras kembali terdengar membuatnya meringkuk bersandar dibalik pintu sambil terus menangis dan menutup telinga.
Terkejut, entah mengapa Xana merasa tenang, seperti ada sosok yang menemaninya, dekat, sangat dekat hingga membuatnya penasaran kemudian berdiri menatap pintu yang terkunci, tangan itu bergetar lalu menggeser kunci perlahan.
*
Sementara kaki yang sedari tadi terus berjongkok itu terasa pegal membuat Myco memutuskan berdiri dengan kedua tangan yang masih mengadah sambil meniupinya, kedinginan mulai dirasakan karena pakaian yang basah kuyup itu melekat ditubuhnya selama lebih dari tiga puluh menit, ditatapnya hujan yang masih deras dengan kilatan-kilatan dilangit diikuti gelegar-gelegar mendengungkan telinga.
"Esssshhh, dingin" gumam pelan Myco lalu meniup kedua telapak tangan dan meregangkan kakinya
Nampak knop pintu itu bergerak pelan kemudian terbuka, ditatapnya punggung seseorang yang sedang berdiri didepan pintu hingga membuatnya terkejut.
Myco merasakan sesuatu yang berada dibelakangnya dan perlahan membalikkan badan, bersamaan dengan sebuah kilatan cahaya yang membuatnya segera menarik seseorang kepelukannya.
Semakin erat dia memeluk saat suara hebat menggelegar diangkasa, "Tenanglah, aku ada disini" ucapnya bergetar karena kedinginan, "Aku akan menepati janjiku, aku akan menemanimu" lanjut Myco
Xana juga mengeratkan pelukan yang melingkar dipinggang Myco ketika gelegar-gelegar terus mengangkasa, "Pakaianmu akan ikut basah, ayo kita masuk saja" pinta Myco kasihan dengan Xana
Myco menuntun Xana masuk kedalam dan memintanya untuk duduk di kursi meja makan sedangkan dirinya segera berjalan menuju dapur, terdiam, lalu menghela napas saat dirinya hendak mengambil gelas dan menemukan dua buah cangkir disana, diambilnya cangkir itu lalu menyeduh teh hangat untuknya juga Xana.
Myco menghela napas menatap Xana yang diam menunduk kemudian menarik lengannya sambil memberikan secangkir teh hangat, "Minumlah, ini akan menghangatkanmu" ucap Myco pelan
Perlahan cangkir itu terangkat hingga sampai kemulut dan mulai diseruput, terasa hangat melewati tenggorokan hingga membuatnya terus menyeruput menikmatinya.
Myco tersenyum kecil menatap Xana kemudian teringat ponsel, helm dan jaket yang masih berada di teras, segera dia berlari kedepan membuat Xana kebingungan kemudian mengejarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/160644252-288-k189866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Caecus Est [END]
RomansaHarap membaca deskripsi cerita, agar nantinya tidak kecewa. Karena beberapa part akhir dalam cerita ini saya unpublish. Mohon maaf * Pria memesona yang membuat para wanita tergila-gila padanya, dia adalah Myco. Membaca dan mendengar namanya saja be...