ACE 18

16K 1.8K 458
                                        

UPDATE

Selamat Membaca

Kuy Vote dulu

---
Playlist
Sam Smith – Too Good At Goodbyes
---

Tempat luas terang tak berujung itu nampak kembali, Xana melangkah mengikuti suara yang memanggilnya lagi dan lagi, semakin jelas membuat Xana berlari hingga mendapati seorang pria tampan tersenyum berseri, dia berdiri mengulurkan tangan dan meminta Xana menghampiri, sayang, sebuah bayangan hitam dibelakang, membawa pedang hingga menghujam tubuh pria dan perlahan pudar menghilang.

"Myco" teriak Xana bangun seketika dari tidurnya

Rere nampak terkejut menatapnya, "Kamu baik-baik saja?" tanyanya terdengar begitu cemas sambil mengusap keringat Xana, "Syukurlah kamu sudah sadar, aku akan memanggil dokter" lanjut Rere kemudian berlari keluar

Xana mengatur napas sambil mengamati sekitar, sebuah rungan dengan aroma khas membuatnya langsung tahu jika sekarang dia berada di rumah sakit, ditatapnya infus tangan dan sesuatu yang menganjal di dahi kanan, dia terkejut saat merasakan sebuah kasa menempel disana dan kembali kebingungan dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Xana mengingat-ingat kembali hingga membuatnya pusing dan memegangi pelipisnya, "Kamu baik-baik saja?" tanya Rere yang baru saja kembali terdengar begitu mengkhawatirkannya

Xana mecoba tersenyum, "Hmmm" balasnya

"Dokter akan segera datang" jelas Rere kemudian nampak seorang dokter pria masuk kedalam ruangan dan segera mengecek Xana

"Semuanya normal, hanya luka sobek didahi saja akibat benturan, wajar jika terasa nyeri nantinya, Anda lebih baik istirahat kembali" jelas dokter membuat Xana dan Rere bernapas lega

"Terima kasih dok" ucap Xana yang dibalas seenyuman oleh dokter kemudian keluar ruangan

"Syukurlah, aku sangat mencemaskanmu" kata Rere kemudian memeluk Xana sambil menangis

Xana terkejut mendengar isakan Rere, "Hei, kenapa kamu menangis?"

"Kamu selalu membuatku tidak tenang" rengeknya

Xana tersenyum, "Maafkan aku"

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa sampai membuatmu seperti ini?" tanya Rere begitu penasaran

Xana menghela napas dan merasa bersalah tidak menceritakan masalahnya dengan Ben pada Rere, dia mempunyai alasan yaitu tidak ingin melibatkan siapapun dalam masalahnya itu, hingga akhirnya memilih menceritakan pada Rere. Terkejut, Rere membungkam mulutnya mendengar setiap ucapan Xana, dia tidak bisa menahan air mata yang kini sudah mengalir membasahi pipi dan segera memeluk Xana.

"Hei, aku belum selesai bercerita" rengek Xana tidak terima

"Sudah, aku tidak ingin mendengarnya kembali" pinta Rere yang masih memeluk Xana

Xana tersenyum dan mengelus punggung Rere, air matanya kini ikut berjatuhan dan mereka menangis sambil terus berpelukan.

"Kenapa kamu tidak pernah menceritakan semua itu padaku" ucap Rere setelah melepas pelukan

Xana tersenyum, "Aku tidak ingin melibatkan siapapun kedalamnya"

"Tapi bukankah kita sudah seperti saudara" rengek Rere

Xana tertawa kecil, "Maafkan aku"

"Orang itu benar-benar kejam, sampai membuatmu terluka seperti ini" geram Rere begitu kesal

Amor Caecus Est [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang