UPDATE
Selamat Membaca
Jangan lupa Vote
---
PlaylistTulus - Langit Abu-Abu
Mytha - Aku Cuma Punya Hati
---
Keduanya terdiam hingga tangan kanan Xana mulai bergerak menuju wajah Myco dan mengelus pipinya, Myco menatap lekat wajah Xana, degub jantung berirama pelan dengan dada naik turun membuatnya perlahan mendekatkan wajah begitu pula Xana yang sudah berjinjit dengan tangan kanan mengelus tengkuk Myco.Hangat, akhirnya bibir mereka kembali bertemu, Xana yang memimpin terus memagut dengan Myco yang membalas membuat seirama hingga bibir keduanya merah dan basah, Myco menarik pinggang Xana mendekat dan mengambil alih permainan hingga tersadar dan mendorong kuat tubuh Xana hingga terkejut mundur beberapa langkah hampir jatuh kelantai.
"Maaf, ini semua sudah kelewatan. Aku akan merasa bersalah dengan tunanganmu" jelasnya pelan sambil mengatur napas dengan dada naik turun
Xana terkejut dan teringat dengan ucapannya dulu kepada Myco, dia menghela napas panjang sambil memejamkan mata.
"Jika tidak ingin salah, maka menikahlah denganku" ucapnya lalu mendekati Myco bersiap untuk menarik tengkuk dan menyapu bibirnya kembali
Myco memalingkan wajah, "Maaf, ayo aku antar pulang" ucapnya membuat Xana terkejut
Segera Myco menarik lengan Xana dan berjalan keluar, nampak hujan sudah tidak sederas sebelumnya menyisakan rintik dan genangan air dijalan, Myco membukakan pintu mobil untuk Xana yang sedari tadi diam membatu tidak ada perlawanan, kakinya melangkah begitu saja menaiki mobil dan duduk dikursi depan samping kemudi, kepalanya menunduk dengan kedua tangan menjentikkan jari membuat Myco yang baru saja naik menghela napas saat menatapnya.
Mobil itu melaju melewati rintik hujan menembus jalanan, tidak ada obrolan dari keduanya menciptakan keheningan yang sangat mengganggu Myco, dia sesekali melirik Xana yang masih tetap diposisi sebelumnya, menunduk sambil menjentikkan kuku membuat Myco menghela napas sambil mengusap kasar wajah dengan tangan kirinya, entah apa yang ada dipikiran dan hatinya saat ini, rasanya semua bergelut menjadikan kemuluk hingga membuat kepalanya terasa berat dan dada sesak.
Tidak ingin berlama-lama dalam keheningan membuat Myco memilih menambah kecepatan mobil hingga sampailah di tempat tujuan, Xana membuka pintu lalu melangkah turun membuat Myco segera membuka seatbelt kemudian turun mengikutinya, Xana meraih kunci yang ada di kantong celana kemudian membuka gembok dan masuk kedalam.
Myco meraih lengan Xana, "Na, tunggu. Na..." ucapnya pelan yang sama sekali tidak dipedulikan Xana, "Na..." lanjutnya kemudian Xana mengibaskan lengan dan mencoba berontak
"Lepaskan dan pergilah" ucapnya bergetar
Myco menghela napas, "Baiklah, maaf jika aku berbuat salah" gumamnya pelan sambil melepaskan genggaman membuat Xana segera melangkah menuju pintu
Myco mengusap wajahnya kasar kemudian menatap pintu, dia berjalan pelan lalu menutup gerbang yang terbuka dan menguncinya, kembali dia diam berdiri sambil berkacak pinggang menatap pintu ditemani rintik hujan yang semakin membuat basah bajunya.
Sementara Xana setelah masuk kedalam rumah, dikuncinya pintu kembali lalu duduk meringkuk menyandarkan punggung dibaliknya, air mata itu kini tak henti untuk keluar dan mengalir membasahi pipi, menyesal sudah, karena tidak bisa mengendalikan diri hingga emosi, membuatnya tidak berpikir panjang dan kehilangan akal, kata-kata itu terlontar begitu saja dan kini hanya bisa ditangisinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Caecus Est [END]
RomanceHarap membaca deskripsi cerita, agar nantinya tidak kecewa. Karena beberapa part akhir dalam cerita ini saya unpublish. Mohon maaf * Pria memesona yang membuat para wanita tergila-gila padanya, dia adalah Myco. Membaca dan mendengar namanya saja be...