ACE 24

21.1K 2K 596
                                    

UPDATE

Selamat Membaca

Kuy Vote dulu

---
Playlist
Kertas - Kekasih Yang Tak Dianggap
---

Jam dinding terus berdetak dengan jarum pendek mengarah angka enam, suasana sunyi dengan hawa dingin terasa akibat sisa dari hujan semalam, tanah basah, embun bercampur sisa air hujan, hangat sinar dari gagahnya sang mentari yang mulai menampakkan diri disambut gembira tumbuhan hijau dengan kuncup indah yang siap bermekaran dan nanyian merdu dari sekawanan burung yang bertengger di kabel listrik sibuk menghangatkan tubuhnya.

Nampak pergerakan kecil diatas ranjang berusaha membebaskan diri, lengan dan dada itu menimpa tubuhnya ditambah dengan kaki yang memiting pinggang erat semakin membuatnya kesusahan membebaskan diri.

"Haishhh dia pikir aku guling apa?" rengeknya berusaha membebaskan diri, "Berat banget" lanjut Xana sambil mendorong dada Myco

Myco merasa terusik justru semakin memiting dengan kakinya dan mengeratkan pelukan membuat Xana mendengus kesal.

"Argghhh Myco, aku gigit ni nipplemu" batinnya dan kembali berusaha membebaskan diri

Mengangkat dan mendorong Xana lakukan namun sia-sia saja, tubuh kecil rapuh itu tidak mampu melawan yang besar dan berotot, namun dia tetap mencoba hingga mendapat sebuah ide.

"Kedua kalinya? Aku takut mengancam masa depan ku dan dia, calonku tersimpan didalam sana" batin Xana kemudian terdiam

Permainan semalam membuat Xana terkejut, diluar dugaan dan tidak menyangka jika Myco begitu agresif dan lihai, dari penampilannya, Xana menilai jika Myco hanyalah seorang kisser namun sayang itu semua salah. Lidah itu mulai menari dibelakang telinga Xana dengan kecupan-kecupan manis membuatnya mabuk kepayang hingga melenguh keenakan, belum cukup, Xana semakin dikejutkan dengan aktivitas tangan kanan Myco dibawah sana memanjakan miliknya sendiri.

Raut wajahnya berbeda, nampak buas dan penuh nafsu hingga membuat Xana menelan ludah ketakutan, disatu sisi dia tidak mungkin menolak untuk permainan yang semakin dalam namun sisi lain memikirkan nasib Myco. Jelas bukan seperti sosok yang dia kenali, hingga terpikir untuk menyudahi karena merasa peduli. Kecewa, itu yang ada dipikiran Xana nantinya jika Myco mengetahui semua, dia memikirkan betul kehidupan Myco dan tidak ingin menghancurkannya, namun ada kecewa lagi yaitu menyiakan kesempatan yang entah apakah datang kembali.

"Myc, Myco" Xana memanggil dengan suara berat bergetar

Ucapan-ucapan darinya sama sekali tidak Myco perhatikan dan bermain semakin liar, tangan kanannya berpindah dan mulai menyibak kaos Xana bersiap untuk menjelajah, semakin keatas membuat Xana menelan ludah, euforia setan-setan diotak menuntunnya untuk menikmati namun hati mengatakan lain.

"Myco!"

Teriakan berusaha menyadarkan juga sama sekali tidak didengar oleh Myco yang sudah kesetanan membuat Xana semakin kebingungan, terasa geli, dirasakannya tangan kanan itu menelusuri punggung mencari-cari hingga berhasil ke tujuan melepas pengait membuat Xana begitu terkejut.

Tangan itu kembali ke atas menari-nari hingga Xana menelan ludah ingin sekali menutup mata dan menikmati, namun tidak dengan hati, perasaan itu melawan keinginan memikirkan cara untuk menyadarkan diri, suara teriakan tidak mampu menghentikan hingga terlintas untuk menyerang titik vital. Xana berusaha menengok namun Myco segera menyapu bibirnya kembali menekan dan terus melumat, diayukan kaki dibawah sana namun tidak mampu mencapai sasaran hingga terpikir untuk menggunakan lutut, Xana memejamkan mata memposisikan lutut kanannya dan satu hentakan cepat tepat menghujam benda keras hingga membuat sang pemilik terkejut dengan mata melotot tanpa suara terlontar dari mulut.

Amor Caecus Est [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang