MAAFFFF BANGET UPDATENYA TELAT :( kemaren pas jumat-sabtu-minggu aku lagi ngurusin diklat, dan sebelum sama sesudahnya— well, this is such a crucial chapter for this story :( aku takutnya malah jelek jadi aku mikir lama banget :(
"It was the great escape, the prison break. The light of freedom on my face, but you weren't thinking, and I was just drinking"—T. Swift, Getaway Car.
𝖗𝖊𝖕𝖚𝖙𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓
Tok tok tok
Jihoon mengalihkan pandangannya dari buku novel yang sedang dibacanya untuk menajamkan pendengarannya.
Aneh. Rasanya Ia mendengar suara ketukan samar di jendela kamarnya di tengah-tengah derasnya suara hujan, padahal—
Tak mungkin ada orang yang berada di balkon kamarnya tanpa sepengetahuannya, kan? Apalagi di tengah hujan deras seperti ini.
Jika ada Chanyeol di sini, pria itu pasti akan berusaha menakut-nakutinya dengan sejuta referensi film horror yang sering Ia tonton.
"Mungkin hanya perasaanku saja" gumam Jihoon, yang pada dasarnya memang bukan penakut seraya mengendikkan bahunya dan kembali mengalihkan perhatiannya pada novel yang sedang Ia baca.
Tok tok tok
Baiklah. Ia yakin suara itu nyata sekarang.
"Mungkin Chanyeol hyung sempat pergi keluar sebentar dan lupa membawa kuncinya lagi" pikirnya seraya menutup dan meletakkan novel yang sedang dibacanya dan melangkah menuju jendela besar di sebelah kanannya.
"Hyung, lain kali masuk lewat cara biasa saja dong. Aku kan—" Jihoon menghentikan kalimatnya segera setelah Ia mendongak untuk menatap siapa yang berdiri di hadapannya.
Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, menangkap sosok tinggi yang kini berdiri di hadapannya, dengan sekujur tubuhnya yang basah terkena air hujan, rambutnya yang kini sedang Ia sisir ke belakang menggunakan jemari panjangnya, dan wajahnya yang bahkan dalam keadaan seperti ini tetap terlihat tampan.
Tanpa sadar, Jihoon menahan napasnya gugup.
Apakah yang Ia lihat di depannya saat ini nyata?
Ataukah ini hanyalah imajinasinya karena terlalu merindukan pria itu?
Jihoon mengerjapkan matanya beberapa kali lagi dan masih mendapati pemandangan yang sama—pria itu, pria yang begitu Ia rindukan berdiri di hadapannya dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.
Dan saat suara berat dan dalam itu mencapai indra pendengarannya—
"Hey, Jihoon"
Jihoon tahu memang pria itu benar ada di hadapannya.
"Guanlin!" Ujarnya dalam sebuah pekikan tertahan karena tak ingin membangunkan siapapun.
Waktu menunjukkan pukul 11 malam, dan orang-orang di rumah ini sebensrnya bukanlah tipe yang suka tidur larut malam, termasuk Jihoon sendiri.
Hanya saja malam ini, entah mengapa Ia sangat ingin tidur di pelukan Guanlin, sampai rasanya, kalau keinginannya yang satu itu tidak terwujud—entahlah, mungkin ini yang mereka sebut dengan 'mengidam', jadilah Ia menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah buku novel berjudul 'Fifty Shades of Grey' yang Ia temukan di kamar kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reputation // pjh+lgl
FanfictionPark Jihoon (22), seorang penyanyi muda berbakat yang terkenal akan kebiasannya bergonta-ganti kekasih setelah merilis satu album, kemudian menuliskan semua tentang kisah cintanya dengan mantan pacarnya pada album terbarunya, membuat orang menjuluki...