Kenapa Ithiyah yang asli harus kembali menghilang, setelah enam belas tahun lamanya dia raib tanpa jejak ?"Kalau menurut saya, kita beri tahu Om Anton aja dulu, Dokter. Gimana menurut Dokter ?" Usul Kei yang sudah tidak sabar.
Nani menggeleng tegas, "Nggak, semuanya nggak akan percaya gitu aja. Kita mesti punya bukti, Kei"
Wajah Kei berubah masam, kenapa begitu sulit untuk mengambil Thalita dari tangan orang-orang itu ?
"Lagipula, kamu tahu kan, watak Thalita kayak apa ?" Tanya Nani, "Dia itu keras kepala, sudah pasti dia nggak akan percaya"
Benar sekali.
Penjelasan Nani membuat Kei menyadari sesuatu, ya, adiknya itu keras kepala, sama seperti Mamanya. Padahal Kei sudah ingin mengakhiri semua ini. Tapi di sisi lain, ia sadar, masih banyak yang mesti di selesaikan satu per satu.
"Jadi, apa kita susul Iyyas saja, biar dia datang kesini ?""Kayaknya itu mustahil" Nani melepas kacamata kerjanya, "Kamu bilang, dia pergi gara-gara kecewa pada kegagalannya, otomatis dia udah nggak akan mau berharap lagi"
Kei membenarkan kata-kata Nani, lantas apa yang mesti di lakukan ?
"Begini saja, bulan depan adalah hari ulang tahun Ithiyah dan Thalita, karena mereka terlahir di hari yang sama"
"Lalu ?"
"Aku akan minta pada Susan agar merayakan ulang tahun Ithiyah palsu--"
"Panggil dia Thalita" Potong Kei datar, membuat Nani tersenyum kuda.
"Ya, maksudku Thalita. Aku akan minta supaya dia merayakan ulang tahunnya di Jogja" Ujar Nani, "Pasti Ithiyah akan muncul di keramaian acara itu sebagai pengamen, kalaupun nggak, kita harus datengi dia saat itu juga"
Kei tersenyum puas, rencana yang bagus, "Keren Dokter, aku kagum dengan kepintaran Dokter"
Nani tersenyum bangga atas pujian dari Kei, ya, dia juga bangga atas rencananya sendiri. Karena tak lama lagi, semua kebohongan ini akan berkhir.
"Ma, Bagas laper nih !" Terdengar suara Bagas dari luar ruangan, "Mama dimana sih ? Hari ini Mama masak nggak ?"
Mendengar suara gusar dari Bagas, Kei langsung berdiri. Dia bersiap untuk pulang ke apartemen, karena sekarang hari sudah sangat sore.
"Hai, Gas, sorry ya" Ujar Kei begitu keluar dari ruang kerja Nani, "Gara-gara saya, kamu jadi kelaparan"
Melihat kemunculan orang lain dari dalam ruang kerja Mamanya, Bagas agak terkejut. Kalau tahu begini, tentu dia tidak akan teriak-teriak. Tambah lagi, dia berteriak cuma karena minta makan.
Bagas nyengir kuda, "Eh, nggak apa-apa Bang, gue juga nggak tahu kalau ada Bang Kei di sini"
Kei mengangguk sesaat, lalu dia pamit pada Bagas dan Nani. Menuju apartemen untuk segera memberi kabar baik ini pada Papanya, Panji. Dan pasti, Mamanya pun akan sangat bahagia mendengar kabar baik tersebut.
Kei tersenyum tipis, sebentar lagu adiknya Thalita akan segera pulang.
++++
++++Di Tugu ..
"Iyyas ... !!!"
Medet terus-terusan terisak di depan semua preman. Padahal sudah dua hari Iyyas pulang, tapi Medet masih saja terharu dengan kepulangan sohib seperjuangannya itu.
"Gua kangen elu, Yas ...!!"Iyyas terkekeh kecil melihat tingkah konyol Medet. Baru kali ini dia melihat preman garang itu menangis cuma gara-gara rasa haru.
"Ah, elu cengeng banget sih, Det"
Iyyas menjitak kepalanya, "Cemen banget lu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA ITHIYAH DAN IYYAS
Teen FictionDua bayi perempuan yang tertukar. Ithiyah yang sejatinya adalah Thalita Saranova dan Iyyas yang sejatinya adalah Ithiyah. Namun takdir memang aneh, ketika Ithiyah berada di tengah-tengah kemewahan, ketika itulah sang Ithiyah asli tengah menjajakan s...