Bab 29

74 6 0
                                    


Oh ibu....
belaianmu aku rindu

Kadang tanpa sengaja
Ku Sering lukai hatimu
Maafkan diriku ibu
Telah berdosa padamu

Saat ku jauh darimu
Betapa hatiku rindu
Siang malam ku kan selalu
Mengabdi lewat doaku

Wahai ibuku tercinta
Ku ingin slalu bersama
Bukan di dunia saja
Semoga kekal di surga

Iyyas menggigit bibir bawah, air mata sudah sulit untuk di kondisikan, dia terlanjur terisak.
Iyyas tersenyum di sela isak tangis, dia melihat air mata Susan pun mulai membanjiri wajah ovalnya.

Susan merasakan gemuruh aneh dalam hati saat bertatapan dengan pengamen cantik itu, gemuruh aneh yang juga pernah di rasakannya saat pertama kali melihat Iyyas di acara tunangan Ithiyah palsu.

Kenapa Susan begitu ingin menangis dalam pelukannya.

Apa arti semua ini ?

"Susan, itu adalah Ithiyah Maghfirah, putri kecilmu yang telah lama menghilang" Kata Nani tersenyum di antara air mata haru.

Refleks Susan menutup mulut dengan sebelah tangan, menahan bibirnya agar tidak berteriak histeris. Jadi, gadis itu putrinya ? Yang beberapa bulan lalu datang ke acara tunangan Ithiyah palsu, dan membuat naluri keibuannya berkata bahwa, pengamen tersebut adalah satu dari sebagian hidupnya yang hilang ?

Tangis Susan pecah lagi.Kali ini lebih histeris dari yang tadi.

Disana, putri cantiknya tengah menatap dengan air mata kerinduan. Rindu pada sang Mama yang bahkan melihatnya saja tidak pernah.

Ku hanya bisa berdoa
Semoga engkau di sana
Tetap dalam lindungannya
Terhapus segala dosa 2x

Iyyas berhenti sejenak untuk menghapus air mata. Bibir kecilnya bergetar saat mengakhiri lagu atau lebih tepatnya shalawatan dari Syubbanul Muslimin,

Tak terbayang rintihan tangismu
Disaat melahirkan ku
Tetap besar pengorbananmu
Kasih sayangmu padaku

Oh ibu ...
Belaianmu aku rindu

Ya, selama ini dia butuh belaian sang Mama. Sebuah senyum haru mengakhiri gerakan bibir Iyyas, perlahan Iyyas mundur kebelakang. Dia tidak sanggup melihat wajah Susan lebih lama, dia merasa tidak pantas untuk menunjukan diri pada wanita itu.


"Maaf, gua kelepasan" Ujarnya bergetar.

Iyyas berlari keluar, menerobos orang-orang yang menghalangi jalan, air matanya tumpah ruah. Bodoh, kenapa dia melakukan hal itu ? Harusnya dia ingat, betapa keluarga Anton terlalu terhormat untuk menerima kehadirannya.

Sepanjang berlari, air mata Iyyas terus mengalir deras. Makin jauh berlari, makin sesak dia rasakan.
Hatinya sakit, rasanya begitu perih. Kenapa semua ini harus terjadi padanya ?

"Brengsek ... !!!".
Iyyas berteriak saat berdiri di tengah-tengah rel kereta, "Gua bodoh, bodoh !"

Gitar Iyyas terlempar jauh ke pinggiran rel, dia sendiri terduduk sambil memeluk lutut.
Menelungkupkan wajah seraya menangis histeris.
Desir angin di kesunyian rel seakan ikut merasakan kepiluan Iyyas. Suara burung liar seakan melecehkannya sebagai gadis bodoh.

ANTARA ITHIYAH DAN IYYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang