++++
++++Senin adalah hari baru, hari dimana anak-anak sekolah bangun pagi dengan malas setelah seharian kemarin puas menikmati weekand.
Hari ketika para pekerja kantor kembali bergelut dengan kemacetan ibu kota, setelah kemarin menghabiskan waktu di rumah untuk tidur.Senin, hari dimana Ithiyah kembali ke rutinitas sekolah, setelah kemarin puas mendekam di dalam kamar.
Dan juga hari dimana Bagas mengantar Mamanya ke Rumah Sakit untuk kembali mengabdi pada negara dengan profesinya sebagai dokter kandungan.
Senin adalah hari baru, suasana baru. Begitu juga dengan suasana hati Iyyas. Setelah selesai membersihkan diri, gadis itu segera menyambar gitar, lalu dengan setengah berlari dia bersiap untuk mengamen.
Pertama-tama Iyyas mampir dulu ke warung Mbak Iyah untuk sarapan pagi agar energinya bertambah kuat. Iyyas memesan nasi lengko sederhana dan segelas air putih.
"Makasih Mbak" Ujar Iyyas tersenyum manis pada Mbak Iyah yang mengantar makanan, "Iya sama-sama"
Aroma khas nasi lengko menguar di hidung Iyyas. Suara cacing-cacing kelaparan di perutnya pun makin nyaring terdengar. Setelah membaca bismillah super cepat, Iyyas segera menyantap nasi tersebut.
Saat menikmati makanan, Iyyas tak mau melihat sekeliling, dia hanya fokus pada nasinya saja.
Sampai-sampai dia tidak tahu kalau Gilang sudah ada di samping, sambil menatapnya dengan tersenyum.Siapa yang menyangka kalau Gilang yang dulu menganggap Iyyas sebagai musuh besar, kini malah jatuh cinta padanya.
Iyyas meneguk air sambil menoleh ke kanan. Betapa terkejutnya Iyyas mendapati wajah Gilang yang tengah tersenyum.
Saking terkejutnya, Iyyas sampai tersedak air yang sedang dia minum."Uhuk !"
Refleks Gilang membuang muka, pura-pura tidak tahu apa yang terjadi barusan. Karena pasti Iyyas akan menonjok mukanya.
"Oy ralat, ngapain lu natap gua kayak tadi ? Apa di muka gua ada kotoran ?"
"Elah Yas, harus lo tahu ya, kalau ada cowok yang menatap cewek dengan tatapan kayak tadi, itu artinya si cowok su--"
"Ah bodo, gua mau makan. Awas kalau lu ganggu lagi !"
Gilang hanya mengangguk paham. Tuh kan, di cuekin lagi. Kenapa sih Iyyas nggak peka banget ...? Lama-lama gue jadi gregetan sama elo, Iyyas. Gue tuh sayang sama elo Yas, gua suka sama elo.
Dukh !
Iyyas memukul kepala Gilang dengan sendok yang dia gunakan untuk makan tadi. Sukses lamunan Gilang jadi berantakan dan hilang arah."Aduh ... Gue salah apa sih, Yas ?"
"Nggak" Jawab Iyyas jutek.
Gilang menatap Iyyas sambil menyipitkan dua mata, "Lo masih marah sama gue gara-gara gue meluk elo kemarin malam ?"
"Nggak"
Iyyas bangkit dari duduk, lalu membayar nasi pada Mbak Iyah.
"Gua cuma mau bilang, elu jadi cowok jangan seenaknya sendiri. Lu kira gua nggak risih di peluk secara tiba-tiba kayak
waktu itu ?"Sebelum Gilang sempat bicara, Iyyas langsung pergi dari warung Mbak Iyah. Tak lupa pula gitar kesayangan dia bawa.
.
.
."Namanya Reno, dia pindahan dari Bandung. Cowoknya cool, keren, ganteng lagi" Kata Cinta menggebu, mencoba menjelaskan pada Ithiyah bahwa Reno adalah cowok super keren yang pernah ia temui.
Namun sepertinya Ithiyah tak begitu peduli, karena saat ini pikirannya hanya sibuk pada Bagas. Entah kenapa perasannya mengatakan bahwa, Bagas tak pernah tulus mencintainya.
Hal itu beberapa kali terbukti dalam hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA ITHIYAH DAN IYYAS
Novela JuvenilDua bayi perempuan yang tertukar. Ithiyah yang sejatinya adalah Thalita Saranova dan Iyyas yang sejatinya adalah Ithiyah. Namun takdir memang aneh, ketika Ithiyah berada di tengah-tengah kemewahan, ketika itulah sang Ithiyah asli tengah menjajakan s...