Dan ternyata cinta,
Lumrah..
Datang bersamaan tanpa permisiDan ternyata cinta,
Menepis malu tanpa menjauhCinta bukan saja soal akhir yang bahagia..
Namun,
Dia juga datang membawa duka..Tentu..
Di bulan desemberHingga terjadilah,
Duka Desember...
💦💦💦Reno masih menatap sang Ayah tanpa sedikitpun berpikir untuk beranjak dari ruangan. Ia benar2 menyesal telah mengabaikan Ayahnya ketika wanita yang ia cintai pergi untuk selamanya. Setelah kepergian Sang Ibu, ia tak menyangka luka batinnya semakin dalam ketika Ranum meninggal dunia. Ia jadi frustasi, tidak terkendali dan berubah drastis.
Reno berubah menjadi pribadi yang suka minum minuman beralkohol, sering menyendiri di apartemennya dan hidup hanya dalam dunianya sendiri. Pekerjaannya sebagai direktur pun mulai berantakan. Banyak proyek yang gagal ditanganinya. Ia nyaris menjadi anak yang pemberontak pada ayahnya sendiri. Dan ia pun lebih banyak berdiam diri juga melamun.
Kadang Reno terlihat menangis, merintih dalam kegelapan karena penyesalannya terhadap Ranum. Sehingga perhatian untuk sang Ayah pun bukan lagi prioritas utamanya. Itulah sebabnya ia tak tahu apapun mengenai penyakit yang ayahnya derita selama ini.
Seingatnya,
Terakhir kali ia berbicara dengan menatap wajah ayahnya adalah saat membicarakan mengenai Rastanti dan ibunya. Selain itu.. ia lebih banyak menyendiri bahkan sibuk mengincar gadis asing yang kini tlah membuatnya jatuh hati. Entahlah.. Reno bingung harus bagaimana. Apakah itu cinta atau hAnya rasa sesaat tanpa rasa yang lebih."Ayah... bangunlah. Setidaknya beri Reno kesempatan untuk menjadi anak yang bertanggung jawab. Jangan pergi seperti ibu dan Ranum lakukan. Reno tidak sanggup Ayah...! Reno benar2 masih butuh ayah."
Hatinya menjadi perih tanpa apapun yang menyayat. Luka itu jauh terbenam di dalam lubuk hati yang tak kan bisa disentuh oleh siapapun. Reno menahan aliran air matanya. Ia memberi kekuatan pada dirinya sendiri. Ya... tidak ada siapapun yang mungkin bisa menenangkan perasaan kalutnya. Ia sendiri.. benar2 sendiri. Ia sungguh butuh seseorang.
Reno dikagetkan dengan sentuhan lembut pada pundaknya, lalu tangan itu menyodorkan sebotol minuman. Ia terkesima. Bukan karena botol yang berisikan air mineral tapi kepada pemilik tangan itu.
"Shyla?? Terimakasih.." Memberikan sedikit efek senyuman dari bibirnya.
"Jangan khawatir, ayahmu dalam penangan dokter sepenuhnya. Kami dapat menjamin keamanannya disini. Beliau hanya butuh melewati masa kritisnya dan... semuanya akan baik2 saja. Kalau kamu masih ragu, akulah yang akan menanganinya secara khusus. Kebetulan aku juga ketua tim dari departemen ini. Jadi... hilangkan kerutan di keningmu itu."
Reno mengubah roman wajah penuh kekhawatiran menjadi lebih tenang.
Ia menatap Shyla, ketika gadis itu mengecek peralatan medis yang tersambung ke tubuh sang Ayah.Shyla terlihat begitu mempesona. Kali ini ia tak lagi mengenakan seragam bedahnya yang serba biru. Ia sudah berganti pakaian mengenakan kemeja putih dengan beberapa kancing dibiarkan terbuka memperlihatkan belahan dadanya, di tambah jas kedokteran yang semakin menambah pesona seorang dokter muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Desember
Kurzgeschichtencinta bukanlah rasa sepihak yang menyebabkan perpisahan. cinta juga bukan akhir dari penyesalan. cinta adalah penyatuan rasa yang mengarah pada kebahagiaan. Jika cinta adalah penyesalan maka itu bentuk dari keegoisan dan keangkuhan. Reno.. lelaki he...