Kadang lebih baik kita bersedih dengan orang yang tepat, dari pada bahagia dengan orang yang salah
Hai My R, part ini masih tentang Juna dan Debby ya...
Dimana cinta akan memperjelas rasa yang sebenarnya.
Dimana seseorang akan merasa kehilangan, menyadari separuh hatinya hilang,
Dan itu sangat perih terasa.Duka Desember yang membenamkan luka,
Kemudian banyak yang membenci Desember, perlahan hilangHilang karena Duka itu akan dihempas oleh Cinta.
Cinta yang kemudian menemukan jalannya sendiri.
😍😍😍Sejak kepergian Debby, Shyla berubah menjadi lebih pendiam dan terlihat murung. Ia merasa sangat kehilangan. Sahabat sekaligus kakak yang setiap saat selalu bersamanya sejak bertahun2 sekarang harus pergi tanpa alasan yang jelas.
Ingin rasanya ia menyusul dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi itu mustahil. Bukan saja karena jarak, tapi tugasnya sebagai Dokter yang menuntutnya tetap tinggal.
Shyla juga merasa bersalah sekaligus menyesal, mengapa ketika mereka bersama ia tak sekalipun bertanya mengenai apa yang Debby rasakan. Tapi justru hanya Debbylah yang selalu mengkhawatirkan dirinya. Mengurusnya ketika ia kesulitan dikala Juna tak ada.
Kadang ia dibangunkan Debby, mengingatkan untuk makan dan memarahinya jika Ia sering memburu siomai pinggir jalan. Ia merindukan semua itu, sangat merindukannya.
Berulang kali Ia berusaha menelepon Debby tapi tetap saja tidak tersambung. Shyla menyapu air mata yang entah kapan sudah membasahi kedua pipinya. Ia masih terduduk sedih memandangi keramaian jalan dari balik jendela kamarnya yang terletak di lantai tiga.
Shyla terlonjak kaget saat ponselnya berdering. Cepat2 ia meraih ponsel dan langsung menjawab, berharap itu adalah Debby.
Namun wajahnya berubah kecewa karena suara dari seberang sana bukanlah orang yang ia cemaskan. Ia melihat layar ponsel, dan ternyata private number.Dengan suara berat dan parau, Shyla kembali menjawab teleponnya.
"Hallo.. maaf ini dengan siapa?? Private number, jadi aku tidak tau anda siapa."
"Oh Maaf... Shyla, ini aku..."
Shyla menaikan kedua alis dan memutar bola matanya malas, mengetahui pemilik dari suara tersebut. Laki2 yang sesaat telah membuatnya merasa bahagia. Reno. Tapi untuk saat ini, rasanya Ia tak ingin berbicara atau bertemu siapapun.
"Jadi kamu?? Aku pikir Debby. Ada apa Ren??"
"La maaf, kamu dimana?? Apa lagi sibuk??"
Shyla menarik nafas, masih diam dan tetap memandangi keramaian jalan yang sudah mulai padat dengan segala aktivitas.
"La.. hallo, masih disana??"
"Eh Ia Ren... masih kok. Ada apa ya?? Oya dapat nomor aku dari siapa??"
"Aku dapat nomor kamu dari Debby, dan maksud aku hubungi kamu hanya untuk memastikan janji kamu waktu itu. Janji untuk mengontrol kondisi ayah di rumah."
Shyla memukul jidatnya, mendengar apa yang Reno katakan. Ia melupakan tanggung jawabnya karena larut dalam kesedihannya karena kepergian Debby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Desember
Short Storycinta bukanlah rasa sepihak yang menyebabkan perpisahan. cinta juga bukan akhir dari penyesalan. cinta adalah penyatuan rasa yang mengarah pada kebahagiaan. Jika cinta adalah penyesalan maka itu bentuk dari keegoisan dan keangkuhan. Reno.. lelaki he...