Shyla benar2 tak menyangka. Sosok dihadapannya, yang sedang memeluknya adalah orang yang selalu membuatnya menunggu. Shyla terpaku.
Entah...
Kebekuan itu, gambaran kecewa karena kepergian atau hanyalah bagian dari rasa tak percaya akan kehadiran sosok itu.
"Shyla... aku merindukanMu.. aku merindukan kalian semua. Maaf kalau kalian harus menunggu selama ini."
Tak ada jawaban. Shyla masih terdiam, membiarkan diri sepenuhnya sadar akan kedatangan tak terencana itu.
"Heii... Shyla!! Ini aku..."
Goncangan kuat pada tubuhnya, membuat ia tersadar.
"Debby?? Ini... apa aku mimpi??"
"Mimpi?? Mau ku hajar supaya percaya kalau ini bukan mimpi??"
Tangannya mengepal seolah2 hendak memukul Shyla.
"Aku akan membunuhMu kalau itu benar terjadi."
"Oya?? Jadi??"
Sumringah terpancar dari wajah Shyla...
"Debbyyyyy.... i miss you so muuuch......."
Ruangan yang senyap berubah ramai karena kehadiran Debby.
"Miss you Moree..." pelukan beserta lompatan2 kecil tak terhindarkan. Keduanya benar2 girang.
.Semenjak kepergian sahabatnya itu, ruangan kerja Shyla yang setiap harinya selalu heboh berubah sepi dan tak berwarna. Untuk hari ini, rekan2 di rumah sakit dan juga Shyla dibuat terkejut atas kehadiran Debby secara tiba2.
"Sepertinya mulai hari ini... rumah sakit kita akan berwarna kembali." Celetuk salah seorang perawat.
"Lah. Bukannya tiap hari sudah banyak warna disini??" Sambung rekannya yang lain.
"Bukan itu.. maksudnya dokter Shyla. Sudah setahun terakhir ini, Dokter Shyla tak sebahagia sekarang. Kalau aku di posisi Dokter Shyla pasti rasakan hal yang sama. Ditinggal pergi oleh sahabat tanpa kabar apapun."
"Oh jadi begitu. Syukurlah kalau sekarang, mereka bisa bertemu lagi. Aku penasaran... ada kejadian apa ya setelah ini?? Pasti ada alasan mengapa Dokter Debby tiba2 kembali."
🍁🍁
.
.
"Jahat kau Debby.. aku benar2 kecewa. Seharusnya kau tak perlu pergi hanya karena Juna menolakMu. Kau tahu? Dia tersiksa setelah kau menghilang."Bibir Debby menegang. Juna tersiksa? Apa aku tak salah dengar?? Mengapa harus tersiksa jika memang dia tak mencintai aku.
"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan Debby. Kau tak percaya??"
Senyum Shyla membuat Debby nyaris melompat kegirangan. Ia baru tahu, jika ternyata Juna mencintainya.
Tapi....
"Mengapa wajahMu berubah kecut begitu?? Kau tak bahagia?"
Debby gusar. Nyatanya sudah terlalu lama kebersamaan mereka, tapi kenapa rasa itu sangat lama tersembunyi?? Debby tak yakin apakah Juna benar2 mencintainya atau sekadar beri alasan.
Seperti... mengalihkan cinta. Sesungguhnya bukan aku yang ada di dalam hatinya.
Shyla mengerti. Wajah Debby jelas2 melukiskan keraguan. Mungkin Juna sendirilah yang harus membuatnya percaya.
Ya . . . Cinta yang rumit,
Kakak dan sahabatku adalah tipe orang yang tidak akan memendam hal apapun. Terutama cinta.
Apa semua ini karena aku??Cinta mereka terpaksa harus terpendam karena aku ada diantaranya.
Baiklah Shyla... sekarang, kau juga harus bertanggung jawab. Kembalikan cinta mereka dan hadirkan keajaiban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Desember
Contocinta bukanlah rasa sepihak yang menyebabkan perpisahan. cinta juga bukan akhir dari penyesalan. cinta adalah penyatuan rasa yang mengarah pada kebahagiaan. Jika cinta adalah penyesalan maka itu bentuk dari keegoisan dan keangkuhan. Reno.. lelaki he...