Mencari Kebenaran 2

52 1 4
                                    

Tak ada yang salah dengan sebuah prasangka, tapi jika itu meluluhlantakan kehidupan seseorang, maka bersiaplah akan semua kemungkinannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada yang salah dengan sebuah prasangka, tapi jika itu meluluhlantakan kehidupan seseorang, maka bersiaplah akan semua kemungkinannya...

Cinta dan prasangka adalah dua elemen yang berbeda.
Tentu saja keduanya ini punya jejak konsekuensinya.

Cinta..
Cinta tidak akan pernah berprasangka. Cinta akan menerima hal pahit tanpa kompromi..
Cinta akan mencari kebenaran bukan menuduh.
Sedangkan,
Prasangka adalah
bentuk dari cinta yang egois.
Prasangka menutupi ketulusan cinta tanpa gengsi.
Dan,
Prasangka membuat cinta berada pada posisi yang tidak seimbang.
Kemudian,
munculah kebencian dan perpisahan..
💦💦💕💕💕

Reno memilih meja paling sudut membelakangi area pintu masuk di sebuah resto favoritnya. Ketika hendak menyantap sarapan, Reno tanpa sengaja melihat seorang pria bertubuh tinggi dan cukup berkarisma sedang membantu sang ibu pemilik Resto. Reno masih menatap lekat..

Pria ini sepertinya yang semalam itu..
Yang menghabiskan malam bersama Shyla.. aku tidak mungkin salah mengenali wajah. Jadi ini restonya?? Atau hanya karyawan?? Jika dia hanya karyawan, mana mungkin mampu membayar mahal seorang wanita malam?? Kecuali jika....

"Maaf Tuan... apakah makanannya kurang enak?? Apa perlu saya ganti yang baru??" Ucap seorang karyawati membuyarkan lamunannya.
"Oh.. tidak perlu... maaf, tadi saya hanya sedang memikirkan pekerjaan."
"Syukurlah kalau begitu tuan... silahkan dilanjutkan, saya permisi."

Reno menahan wanita itu pergi.
"Maaf mba.. apa boleh saya menanyakan sesuatu??"
"Silahkan Tuan.."
"Siapa pria yang di sana??" Mengarahkan tatapannya pada seorang pria yang masih sibuk membantu ibunya..
"Itu Tuan Juna... dia adalah anak angkat dari pemilik resto ini..."
"Anak angkat??" Reno mempertajam kalimatnya, membuat wanita tersebut makin tak mengerti.
"Maaf tuan.. saya harus kembali bekerja."
"Eee.. tunggu dulu mba..!! Apakah pemilik resto ini tidak memiliki anak??"
Wanita itu tersenyum.
"Ya punyalah Tuan... Beliau yang disana itu" (menunjuk sang pemilik resto)
"Adalah ibu Ati.. memiliki seorang putri yang saaangat cantik. Tapi puterinya jarang pulang akhir2 ini.. lebih banyak habiskan waktu di tempat kerja. Dia selain cantik, juga sangat rendah hati. Sering lho Tuan dia membantu ibunya mengantarkan pesanan cathering sebelum berangkat kerja. Dia juga sangat menyayangi anak2 panti dan anak jalanan. Bahkan.. dia tidak segan berkunjung langsung. Hebat khan Tuan?? Cobaa saja kalau aku cowok.. pasti jatuh cinta deh sama dia.. hihihihi..." Wanita itu tertawa geli mengingat kata2nya sendiri..

"Apa pekerjaannya??" Entah mengapa Reno jadi semakin penasaran.
"Kenapa Tuan?? Tuan ini pasti mata2 ya??"
"Ah.. tidak mba.. saya orang baik2.. kebetulan saya salah satu pelanggan tetap resto ini, jadi saya hanya ingin tau saja info mengenai resto maupun pemilik restonya. Mungkin kedepannya saya bisa minta pendapat untuk membangun resto seperti ini. Sehat dan kualitas top.." Reno terpaksa berbohong agar tak dicurigai. Wanita itu mengangguk saja, paham akan maksud dari pria tampan yang membuatnya tak berkedip saat pertama datang ke resto ini.

Duka DesemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang