Hai.. kembali lagi.. kali ini sampailah di part 7" Benci dan Cemburu" 😊😊 Maaf jika terjadi kesalahan pengetikan alias "Typo", berhubung spontanitas & belum direvisi.. Berharap tetap diminati, dan jangan hanya baca ya.. wajib ng'vote.. (Tekan bintangnya, kalau bingung)🙈🙈🤣✌✌
Saran atau kritikan positif, silahkan tinggalkan pesan.. slalu dihargai, dan mohon menghargai juga.. keep smilee 😉😉😎Happy Reading..
💎💎💎💎
💕💕Setelah kejadian beberapa waktu lalu, tepatnya di apartemen Pak Agus, Reno maupun Shyla tak pernah bertemu. Bahkan hanya untuk berpapasan. Aneh memang, tapi itu mungkin cara Tuhan untuk memberikan waktu kepada Reno dan Shyla merenungkan apa yang sudah terjadi di antara keduanya.
Shyla terlihat fokus dengan tugasnya, bahkan Iapun mulai jarang pulang ke rumah. Hal ini juga membuat ibunya khawatir, sekaligus bertanya2.. apa yang sebenarnya terjadi pada shyla?? Sebab selama ini ia tak pernah menginap di rumah sakit, walaupun subuh Ia pasti akan pulang dan memilih beristirahat di rumah. Hati seorang Ibu, sekhawatir apapun akan tetap mempercayai anaknya. Sehingga ibunya tak pernah bertanya. Membiarkan Shyla menentukan apa yang benar baginya dan tentu saja untuk hidupnya.
Shyla baru akan beranjak dari rumah sakit, hanya jika Ia menjenguk adik2nya di panti asuhan atau sekedar melihat gambaran harapan dimata anak2 jalanan. Setelah itu ia akan menelepon ibunya, bertanya tentang kesehatan dan kembali ke tempat kerjanya. Sahabat2 atau rekan kerjanya pun mulai bingung dengan Dokter dari departemen bedah ini. Pasalnya ini baru pertama kali Shyla bertingkah aneh. Dia lebih pendiam.
Hingga di suatu kesempatan, saat malam pekat tanpa hiasan di langit dan hujan begitu gemuruhnya.. Shyla terlihat berdiri ke arah jendela menatap titik2 air hujan dan ia menangis. Hatinya perih mengingat kejadian yang terduga.
"Ayaaah....", ia seakan ingin ayahnya hadir saat itu. Pikirannya pun dipenuhi kenangan2 masa kecil yang bahagia hingga waktu di mana ia menangis, meronta memeluk tubuh ayahnya yang telah terbujur kaku...
Ayah mengapa meninggalkan shyla dan mam secepat itu?? Shyla mulai berbicara dengan batinnya..
Apa Ayah tau?? Setiap malam shyla melihatnya menangis dalam tidurnya.. Ayah.. sudah lama ia tak terlelap...
Shyla juga merindukan ayah...Tangis yang coba ditahan agar terlihat biasa membuat Shyla merasakan dadanya serasa penuh.. ia sulit mengatur nafasnya..
Kata2 Reno kembali terngiang membuatnya semakin sakit. Ia sungguh merindukan sang Ayah.. entahlah.. mungkin karena ayahnya tak pernah berkata kasar. Wajahnya memang menunjukan ketegasan tapi hatinya lembut. Tak pernah sekalipun shyla mendengar Sang ayah memarahi ibunya atau bahkan menggertak. Sikap ayahnya sangat manis.. (Shyla tersenyum tapi wajahnya dipenuhi airmata yang sulit ia seka dengan jari2 lentiknya). Akhirnya Shyla membersihkan menggunakan tissu.
"La...." sebuah suara penuh kegelisahan dan sentuhan pada pundak kanannya. Tanpa melihat, Shyla mengenal suara itu. Malaikat tak bersayapnya. Selain Debby.. orang ini juga sangat berharga.. sahabat yang luar biasa dan seperti kakak kandungnya sendiri.. Juna.. William Juna Mahardika. Dokter dari departemen penyakit dalam.. ia juga ahli dalam psikoterapi. Orang ini selain tampan berdarah campuran indo prancis, otaknya juga sangat jenius.. jadi apapun yang berbau kedokteran ia mengetahuinya bahkan lebih. Yang unik, Juna pun pandai menyanyi dan memainkan alat musik terutama gitar.. itulah sebabnya, Shyla selalu ceria berada bersama juna dan sahabat2 yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Desember
Historia Cortacinta bukanlah rasa sepihak yang menyebabkan perpisahan. cinta juga bukan akhir dari penyesalan. cinta adalah penyatuan rasa yang mengarah pada kebahagiaan. Jika cinta adalah penyesalan maka itu bentuk dari keegoisan dan keangkuhan. Reno.. lelaki he...