Waktu menunjukkan pukul tiga pagi saat Seokjin tiba di apartemennya. Mereka belum menemukan tubuh korban. Namjoon kehilangan jejak korban dan juga jejak orang yang telah membawa tubuh itu. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa si pelaku membawa tubuh korban menggunakan ambulans. Dan si pelaku ternyata adalah orang yang sama dengan orang yang telah menyerang Seokjin di belakang katedral.
Namjoon mengatakan kepadanya bahwa si pelaku telah menyamarkan aroma tubuhnya agar tidak bisa dilacak. Si pelaku tentu bukan seseorang yang amatir dan tentunya tahu mengenai seluk beluk dunia paranormal.
Dan Seokjin bingung apa yang harus dia katakan kepada kaptennya. Apakah dia harus mengatakan semua omong kosong ini? Tentang vampir, werewolf dan dunia paranormal?
Tidak, tidak. Kaptennya pasti akan langsung melakukan uji evaluasi psikologi terhadapnya. Dan Seokjin tidak ingin mengalami hal-hal semacam itu lagi. Untuk saat ini, kaptennya percaya bahwa si pelaku mengidap nekrofilia, dan mereka sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk memberatkan hukuman si pelaku yang juga telah membunuh seorang dokter.
Omong-omong, Seokjin masih harus menghadapi kemarahan Namjoon.
Dia tahu Namjoon sangat kesal kepadanya. Namjoon terus membahas tentang pengkhianatan yang telah dilakukannya, baiklah... kesalahannya. Kemudian, Seokjin harus menghadapi kaptennya dan mereka harus memanggil teknisi olah TKP untuk menyelidiki kasus pembunuhan terhadap dokter yang terjadi di kamar mayat.
Tapi setidaknya... dokter itu tidak akan berubah menjadi vampir. Menurut Namjoon, tidak ada aroma vampir yang terdeteksi di kamar mayat. Kematian dokter Demian adalah murni pembunuhan yang dilakukan manusia—jenis kasus yang bisa Seokjin tangani.
Seokjin menanggalkan jaketnya, kemudian melepaskan sepatunya dan melemparkannya ke samping. Seokjin baru merasakan rasa sakit pada setiap bagian tubuhnya ketika dia merebahkan diri ke atas sofa. Ingatannya melayang pada vampir yang menyerang Hoseok. Sepertinya akan lebih mudah jika mereka memburu vampir itu pada siang hari, karena kekuatan mereka akan melemah.
Tiba-tiba, terdengar suara gedoran keras dari arah pintu. Seokjin berbalik, jantungnya berdebar keras seiring dengan gedoran tersebut.
Seokjin beringsut menuju pintu, bersiaga dengan senjatanya. Dia memeriksa lewat lubang intip lebih dulu dan langsung mendengus ketika melihat Namjoon tengah melotot ke arahnya.
"Buka pintu sialan ini, Seokjin!" Namjoon menggeram, "Aku tahu kau berada di dalam sana. Aku bisa mendengarnya!"
Seokjin memutar bola matanya malas. Ternyata itu adalah werewolf yang hobi marah-marah. Dia meletakkan pistol di atas meja di dekatnya. Sengaja mengulur waktu untuk membuka pintu—
Gedoran lagi. Kali ini lebih kencang, "Kim Seokjin!"
Seokjin memutar kunci dan segera membuka pintu, "Orang-orang sedang tidur! Mereka tidak butuh kau bangunkan dengan gedoran sekeras itu!" Seokjin balas melotot, sama sekali tidak gentar bahkan ketika dia melihat mata abu-abu Namjoon berkilat ke arahnya.
Namjoon melintasi ambang pintu—masuk ke dalam apartemen Seokjin tanpa di undang. Seokjin mundur secara refleks, semata hanya karena dia tidak ingin Namjoon menyentuhnya. Entahlah, sentuhan pemuda itu membuat Seokjin merasakan hal-hal yang seharusnya tidak dia rasakan.
Namjoon menendang pintu di belakangnya tanpa menoleh.
Seokjin menggeleng lelah, kemudian menyelinap ke balik tubuh Namjoon untuk mengunci pintu. "Kupikir kalian juga harus meminta izin lebih dulu untuk memasuki rumah orang."
"Kunci bodoh itu tidak akan bisa menahan vampir untuk masuk ke apartemenmu. Aku bahkan bisa menghancurkannya hanya dalam satu tendangan."
Seokjin menggaruk pipinya, kemudian mengangguk-angguk, "Ya, ya. Kau mengatakan hal itu seolah-olah aku harus berterimakasih kepadamu karena tidak menghancurkan pintuku." Seokjin melangkah menjauhi pemuda itu, menuju ke arah balkon karena tiba-tiba saja dia kesulitan untuk bernapas. Seolah Namjoon mengambil spasi terlalu banyak di ruangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | NamJin ✓
WerewolfKim Seokjin adalah seorang detektif di Dresden. Dunianya sebagai manusia biasa hancur berantakan ketika dia menangani kasus pembunuhan pertamanya. Seokjin terperangkap dalam pertempuran abadi antara werewolf dan vampir karena kasus pembunuhan yang d...