"Apa yang terjadi tadi malam, Seokjin?" Tanya Hakyeon menuntut jawaban sambil mondar-mandir di samping meja detektif itu.
Seokjin menghela napas panjang. Namjoon telah kembali ke Adam's Gate usai mengantarnya ke kantor polisi. Seokjin bergegas masuk untuk melapor pada kaptennya dan sekarang—
"Jebakan, Kapten."
"Seberapa buruk?"
Seokjin membasahi bibirnya yang terasa kering, "Cukup buruk..." dan aku sangat dekat dengan kematian.
Hakyeon berhenti mondar-mandir dan dia memejamkan matanya rapat, "Ya, Tuhan..."
Seokjin berdiri, "Aku baik-baik saja sekarang."
Hakyeon menggelengkan kepalanya, "Mungkin seharusnya aku tidak melibatkanmu dalam hal ini. Menangani kasus paranormal sementara kau adalah manusia... apa yang sebenarnya aku pikirkan?" Dia kembali membuka matanya, "Maafkan aku."
Seokjin menegakkan punggung, "Kau tidak perlu minta maaf, Kapten." Kata Seokjin. "Aku ingin membantu. Aku tahu ini berbahaya dan cukup gila tapi... seseorang harus menanganinya."
Hakyeon mendesah sedih, "Tapi bukan berarti kau lah yang harus membersihkan semua kekacauan yang mereka lakukan."
"Tidak masalah. Aku ingin turut ambil bagian." Dan sekali lagi, apa yang Seokjin katakan adalah benar. Seokjin telah berjuang unuk sepenuhnya memahami semua situasi ini. Dia menjadi jembatan antara dunia manusia dan paranormal dan berusaha memahami kedua dunia itu. Alasan yang mendampinginya adalah karena Namjoon, juga karena masa lalunya sehingga Seokjin ingin melakukannya. "Aku tahu bagaimana perasaan para korban. Orang-orang yang selamat..." Seokjin memikirkan wanita yang digigit oleh vampir dan dia memikirkan Julien Kang, juga temannya, Seo Minwo yang tewas dibunuh oleh werewolf. "Juga para korban yang tidak berhasil selamat. Aku mengerti apa yang keluarga mereka rasakan." Karena Seokjin pernah mengalami hal yang sama. "Aku bisa membantu mereka. Aku ingin membantu mereka."
Dan monster... tidak semua dari mereka adalah monster yang jahat. Hakyeon adalah seorang werewolf, bagian dari pack Namjoon dan kaptennya itu tidak jahat. Dan bahkan Jimin, juga Hoseok.
Hoseok, meskipun keluarganya telah dibunuh oleh vampir dan pembantaian itu sangat melukainya, Hoseok tidak berubah menjadi sosok yang jahat. Sebaliknya, werewolf itu berusaha melakukan yang terbaik untuk membuat kota Dresden lebih aman.
"Aku ingin ambil bagian dalam pekerjaan ini," tambah Seokjin. Setelah semua kejadian buruk yang dia alami, Seokjin tidak percaya jika dia masih berani mengatakan kata-kata itu. Tetapi itu benar. Seokjin ingin terus bekerja dalam divisi ini dan memberikan keadilan kepada Julien juga Minwo. Dan untuk werewolf yang telah menyerangnya tadi malam? Seokjin ingin menghentikannya juga. Ya, dia berjanji akan menghentikannya.
Hakyeon menatap Seokjin lekat, "Seokjin, aku tidak ingin kehilangan seorang detektif yang sangat kompeten dalam pekerjaannya. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpamu."
Seokjin tersenyum, "Jangan khawatir, Kapten. Aku akan menjaga diriku dengan lebih baik lagi."
Hakyeon mengangguk, "Baiklah." Dia menegakkan punggung. "Kalau begitu, aku tidak akan mendebatmu lagi."
Bagus.
"Aku sudah memanipulasi beritanya," Hakyeon melanjutkan dengan cepat. "Pers akan merilis berita tersebut sebagai berita perampokan dan pembunuhan. Pergilah ke kantor koroner, temui dokter William dan minta laporan autopsinya. Aku tidak mengerti mengapa dia menjadi sangat lambat. Apa yang sebenarnya dia lakukan sepanjang malam..."
Seokjin meringis, "Maaf, Kapten. Dia mewaratku tadi malam."
Dan saat itu, Hakyeon seolah baru teringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | NamJin ✓
WerewolfKim Seokjin adalah seorang detektif di Dresden. Dunianya sebagai manusia biasa hancur berantakan ketika dia menangani kasus pembunuhan pertamanya. Seokjin terperangkap dalam pertempuran abadi antara werewolf dan vampir karena kasus pembunuhan yang d...