Noted: Seokjin masih manusia ya guys, masih panjang perjalanan NamJin di sini XD
.
.
.
Seokjin menghela napas panjang saat dia menatap tubuh korban di depannya yang tak lagi bernyawa. Paranormal kasus. Seokjin mulai berpikir bahwa kasus-kasus pembunuhan yang tidak biasa ini adalah kisah baru dalam hidupnya.
Tanpa berniat untuk mencemari tempat kejadian perkara, Seokjin melangkah mendekati tubuh korban.
Korban adalah seorang laki-laki, berusia sekitar awal dua puluhan. Wajahnya terlihat tampan, tetapi sekarang wajah pemuda itu dihiasi dengan bekas luka cakaran yang panjang, begitu pula dengan tubuhnya. Terdapat empat goresan cakaran di sisi kanan wajah korban. Tenggorokan pemuda itu terkoyak lebar dan ada lebih banyak luka cakaran di bagian tubuhnya.
Kematian yang menyakitkan. Korban lebih dulu disiksa dengan keji sebelum akhirnya dibunuh.
Tipikal pembunuh yang senang bermain-main dengan mangsanya.
"Me-mengerikan," gumam suara gugup di belakang Seokjin, "Di-dia dia bunuh dengan cara yang sadis."
Seokjin menatap wajah korban lamat-lamat sebelum pada akhirnya dia menoleh untuk menatap rekan polisinya. Kim Jonghyun. Jonghyun adalah polisi yang baik meskipun dia masih hijau dalam dunia kriminal. Itulah salah satu alasan mengapa dia tampak gemetaran dan seolah menahan diri untuk muntah. Tetapi, Jonghyun adalah tim yang solid. Polisi itu selalu melakukan hal yang benar dan bersungguh-sungguh untuk membantu orang lain.
Jonghyunlah yang menemukan mayat itu. Dia yang menghubungi ke kepolisian dan membawa Seokjin ke pemakaman ini.
Sekali melihat, Seokjin sadar kasus ini adalah kasus paranormal. Karena tidak mungkin manusia bisa meninggalkan luka cakaran yang begitu dalam pada korban. Terlalu dalam.
Tatapan Seokjin melesat ke tanah. Dia tidak melihat jejak kaki karena keadaan di pemakaman itu cukup gelap. Dia membutuhkan tim olah TKP secepatnya dan dia juga memerlukan bantuan medis dari dokter William.
"Seokjin..."
Bisikan itu terlalu pelan, sehingga untuk sesaat, Seokjin berpikir dia hanya mengkhayal. Tapi—
"Seokjin.." Lagi. Bisikan itu terdengar nyata. Seokjin berbalik dan pandangannya menyusuri area pemakaman, tetapi keadaannya terlalu gelap.
"Detektif Seokjin?" Panggil Jonghyun ragu-ragu. "Apakah kau baik-baik saja?"
Tangan Seokjin telah bersiaga di atas sarung pistolnya, "Apakah kau mendengar seseorang memanggilku?" Tanya Seokjin ingin memastikan.
"Ah, ya, aku baru saja memanggil—"
"Kim... Seokjin..." Suara serak itu memanggil namanya lagi, hanya saja kali ini lebih keras.
Jonghyun bungkam.
Seokjin mendadak tegang. Baiklah, seseorang sedang bersembunyi di balik kegelapan, memanggil namanya, dan memerhatikan saat dia sedang berdiri di samping mayat korban pembunuhan.
Sangat... sangat... mencurigakan.
Seokjin sontak menarik senjatanya, "Tetap di sini." Perintahnya kepada Jonghyun. Karena dia tidak ingin kehilangan mayat korban seperti sebelumnya. Akhir-akhir ini hal itu seringkali terjadi.
Seokjin bergegas maju untuk memasuki area pemakaman lebih dalam. Tangan kanannya mencengkeram pistol sementara tangan kirinya memegang senter dari pistolnya.
Seokjin melangkah penuh waspada. Tidak ingin lengah jika seandainya si pengintai menyerangnya secara tiba-tiba. Sementara itu, otaknya terus saja berpikir bahwa mayat korban yang dia tinggalkan di belakang sana bersama Jonghyun bukanlah manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | NamJin ✓
WerewolfKim Seokjin adalah seorang detektif di Dresden. Dunianya sebagai manusia biasa hancur berantakan ketika dia menangani kasus pembunuhan pertamanya. Seokjin terperangkap dalam pertempuran abadi antara werewolf dan vampir karena kasus pembunuhan yang d...