20

3.4K 581 52
                                    

Sekali lagi, rasa lapar bergelung dalam dirinya. Perutnya terasa seperti dililit oleh ular dan tanpa sadar desisan meluncur dari celah bibirnya.

"Tidak apa-apa, sayang." Kata pria itu.

Dia. Vampir itu. Pria yang melakukan semua ini padanya... Eric.

Namun juga satu-satunya vampir yang dia butuhkan saat ini.

Eric melangkah masuk ke dalam ruangan dengan seorang gadis dalam pelukannya. Tidak terlalu muda, mungkin usianya sekitar delapan belas tahun atau lebih. Gadis itu mengenakan gaun putih yang terlalu pendek dan saat Eric menggendongnya, salah satu tali gaunnya meluncur ke lengannya.

"Aku menangkap Lisa sebelum dia masuk ke dalam klub. Sepertinya dia tidak tahu jika bosnya—Jake, sudah tidak berada di sana."

Lisa tampak kedinginan, tetapi denyut nadinya —detak jantungnya berdegup kencang. Boa bisa mendengar ketukan manis itu. Dia hampir tidak mendengar kata-kata Eric karena dia sangat fokus pada irama itu.

Nafsu akan darah dalam dirinya semakin meningkat.

"Aku akan membiarkanmu meminumnya," janji Eric. "Tapi pertama-tama, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku."

Boa sangat ingin mencicipi darah di tenggorokan wanita muda itu.

Tidak, Tidak. Dia seharusnya menghentikan pikiran itu. Dia tidak seharusnya menyakitinya. Itu bukan dirinya...

Tapi, bukankah selama ini dia selalu menjadi pembunuh? Dia selalu melakukan pekerjaan itu bersama Joo Woon. Dan rasanya tidak terlalu buruk, karena dengan cara seperti itulah dia berhasil bertahan hidup.

"Kau akan menggunakan suaramu yang luar biasa indah untuk menghubungi seseorang."

Tidak, dia tidak bisa. Boa tidak bisa melakukan apapun karena rasa lapar yang menguasai pikirannya.

"Aku memiliki rekaman yang akan kau dengarkan lebih dulu. Suara dari seorang Alpha. Kau akan mendengarkan suaranya, dan kau harus menirunya. Kau akan melakukan panggilan itu dan kau akan membawa Seokjin kepadaku."

Boa tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tenggorokan wanita itu.

Eric menghela napas, "Baiklah... ini, ambilah beberapa teguk..."

Boa menerkam wanita itu. Dia menerkamnya meskipun suara di dalam kepalanya terus berteriak, 'Tidak, tidak, jangan menggigitnya! Jangan merobek lehernya! Jangan—"

Darah itu terasa manis ketika menyentuh lidah Boa. Rasanya begitu menakjubkan. Dan tiba-tiba saja dia berhenti khawatir tentang 'untuk tidak menyakiti wanita itu.'

Boa berhenti mengkhawatirkan apa pun selain darah.

Lalu, Eric menarik Lisa menjauh.

"Tidak!" Boa mencoba meraih Lisa sekali lagi.

Namun, Eric meninju wajahnya hingga dia menghantam dinding. "Kembali ke tempatmu! Kendalikan dirimu!"

"Kau akan menghubungi seseorang," kata Eric, suaranya tegas dan memerintah. "Kau harus melakukannya sekarang. Anak buahku mengatakan bahwa Alpha sedang mencoba untuk memindahkan mangsaku. Mungkin Alpha berniat membunuhnya. Kita harus menghentikannya."

Boa mengangguk, "Aku—aku akan melakukan apa yang kau inginkan..."

"Bagus," tukas Eric. Sementara Lisa terkapar di dekat kakinya, Eric mengeluarkan ponsel dan mencari rekaman suara sang Alpha.

'Akan tiba saatnya aku ingin kau percaya padaku. Tanpa pertanyaan apapun. Kau hanya melakukan apa yang kukatakan. Hanya itu. Jika kau menyetujuinya, maka semua ini akan selesai.'

Moonlight | NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang