Namjoon mendorong membuka pintu Adam's Gate dan suara debaman yang dihasilkan membuat seseorang yang sedang duduk di kursi bar melompat berdiri.
Namjon mengamati pemuda itu; rambut coklat yang sama dengan Seokjin, juga warna mata yang sama. Lebih tinggi dari Seokjin tetapi tidak lebih tinggi darinya.
Ken.
Tangan Ken tampak mengepal di sisi tubuhnya, "Dengar, sobat." Ken mengecam. "Aku tidak tahu siapa kau dan apa yang terjadi di sini, tetapi aku diberitahu bahwa saudaraku membutuhkanku dan aku ingin melihatnya. Sekarang."
Ah... ternyata dia memiliki sedikit sikap Seokjin yang hobi memerintah, "Seokjin sedang tidak bisa ditemui untuk saat ini," tukas Namjoon seraya menghampirinya dengan langkah yang berbahaya, "Jadi sekarang, kau bisa berbicara denganku lebih dulu."
"Tidak bisa ditemui?" Suara Ken naik beberapa oktaf. "Dengar, kau," kata Ken ketika tangannya terangkat dan dia menusukkan jari telunjuknya ke dada Namjoon. "Apa maksudmu dia tidak bisa ditemui."
"Wew..." Hoseok bergumam dari posisinya dari belakang meja bar. "Kau tidak seharusnya menyentuhnya, sekalipun kau adalah adik Seokjin."
"Apa?" Ken melirik bingung ke arah Hoseok, lalu kembali menatap Namjoon. "Memangnya kenapa—"
Namjoon yang baru saja memerhatikan tato di lengan pemuda itu tampak terdistraksi. Dia meraih lengan Ken dan memutarnya ke samping untuk melihat tato itu dengan lebih jelas.
Ken menjerit karena kesakitan dan juga kaget.
"Omega." Gumam Namjoon. Pemuda itu memiliki tato yang sama dengan bekas luka yang dimiliki Seokjin. Apa-apaan!
"Siapa kau?" Tanya Ken dengan suara yang pecah. Dia mencoba mendorong Namjoon, tetapi Namjoon tidak berminat untuk bergerak.
"Aku seseorang yang dicintai Seokjin."
"Dia Kim Namjoon," kata Hoseok memperkenalkan, sementara Namjoon hanya menanggapi dengan dengusan kasar.
"Tunggu, apa? Kakakku mencintaimu? Dia—dia membiarkanmu mendekatinya?" Lalu Ken menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tidak. Omong kosong. Omong kosong! Seokjin tidak pernah membiarkan siapa pun mendekatinya. Bahkan aku yang adiknya sendiri!"
"Mengapa kau memiliki tato itu?"
"Karena aku penggemar huruf Yunani."
Namjoon mengencangkan cengkeramannya di pergelangan tangan Ken, "Aku bisa mematahkan lenganmu dengan sangat mudah."
Mata Ken membelalak dan wajahnya tampak memucat, tetapi, lalu dia tertawa. "Kau benar-benar berpikir kakakku mencintaimu? Kau? Seokjin adalah seorang polisi! Dia membantu orang-orang! Dia tidak mungkin jatuh cinta pada psikopat sepertimu. Kau ingin mematahkan lenganku? Lakukan. Lakukan saja. Tapi aku tidak akan memberitahumu apa pun tentang keluargaku."
Jangan menyakitinya. Dia adalah keluarga Seokjin. "Aku tahu tentang luka bakar yang dimiliki Seokjin. Luka bakar yang sama yang terlihat seperti tato ini."
Sekarang, wajah Ken benar-benar pucat pasi.
"Aku tahu Seokjin melihat ibu dan ayah tirinya tewas tepat di hadapannya. Aku tahu dia terus memanggilmu, meminta bantuan."
"Tidak," tepis Ken serak. "Seokjin tidak melakukannya. Dia tidak pernah memanggilku. Aku ada di sana sepanjang waktu dan Seokjin tidak mengatakan sepatah kata pun."
Apa? Emosi membuat kemarahan Namjoon memuncak. Binatang buasnya sudah sangat dekat untuk keluar dan Namjoon menggunakan kekuatannya.
Mari kita lihat apakah Ken benar-benar seperti Seokjin. "Ceritakan semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | NamJin ✓
WerewolfKim Seokjin adalah seorang detektif di Dresden. Dunianya sebagai manusia biasa hancur berantakan ketika dia menangani kasus pembunuhan pertamanya. Seokjin terperangkap dalam pertempuran abadi antara werewolf dan vampir karena kasus pembunuhan yang d...