"Berhenti," kata Seokjin seraya membungkuk di atas meja dengan pandangannya yang tertuju pada layar komputer. "Berhenti di sana." Karena Seokjin baru saja melihat gambaran korbannya.
Di dalam rekaman, Julien tampak baru saja berjalan masuk ke dalam bar, tertawa dengan seorang pemuda yang berjalan tepat di sebelahnya.
"Dia tidak datang sendirian."
Sementara Jimin diam memperhatikan.
"Mainkan lagi," kata Seokjin setelah berusaha mengingat fitur wajah pemuda yang berjalan bersama Julien. Kemeja yang pemuda itu kenakan memiliki emblem Universitas Dresden.
Mereka terus berjalan menuju kerumunan. Julien mulai berbicara dengan seorang gadis berambut merah cantik-mantan kekasihnya, sementara temannya pergi ke arah bar.
Jimin menggedikkan bahu, "Seperti biasa," gumam Jimin. "Dua orang pemuda keluar untuk menjemput gadis-gadis cantik."
"Ya, hanya saja malam itu berakhir dengan kematian Julien." Seokjin maju sedikit lebih dekat ke layar monitor. "Julien baru saja putus dengan gadis itu. Seorang mantan tidak seharusnya bersikap seperti itu bukan? Dia-"
Seokjin berhenti.
Karena Julien tidak lagi menggoda gadis itu. Dia menyelinap berjalan menuju ke lantai dua bar. Tidak ada yang mencoba menghentikannya. Dengan himpitan tubuh para pengunjung, tak seorang pun yang tampaknya memperhatikan Julien. Dia menyusuri tangga lantai dua.
Tetapi, seorang penjaga di dekat pintu yang kebetulan adalah werewolf-Seokjin telah melihatnya beberapa kali di Adam's Gate-menangkap Julien di lantai dua. Penjaga itu mencengkeram kerah kemeja Julien.
Dan beberapa saat kemudian, penjaga itu mengusir Julien lewat pintu belakang Adam's Gate.
Jari-jari Jimin mengetuk-ngetuk meja dengan ringan, "Hanya agar semuanya menjadi jelas-karena aku tahu situasi ini terlihat buruk, asal kau tahu... Namjoon tidak sedang berada di Adam's Gate ketika Julien Kang datang ke bar ini." Dia menunjuk ke arah penunjuk waktu di layar.
Seokjin menoleh menatap Jimin, "Dan di mana Namjoon berada?"
"...ya, kau tahu..."
"Kau tidak tahu, kan?"
"Aku bukan orang yang berkencan dengannya," gumam Jimin. "Mungkin kau lebih tahu di mana dia berada."
"Jimin."
"Rahasia adalah hal yang paling menyebalkan, bukan?"
Seokjin menegakkan bahu dan memijat bagian belakang lehernya, "Aku sedang berusaha menghentikan seorang pembunuh."
"Dan aku pun berusaha menghentikannya."
Seokjin mengerutkan kening, menatap werewolf itu.
Jimin masih terus menatapnya, "Aku menyukaimu."
"Oke.." ke mana arah pembicaraan ini tertuju?
"Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu," Lalu, Jimin berdiri "Itu sebabnya aku mengatakan hal ini karena aku menyayangimu, jadi Seokjin... pergilah dari kota ini."
"Apa?"
"Pergi dari kota ini untuk satu atau dua minggu ke depan. Pergilah berlibur. Pergi ke Disney World, Rugen Cliff's atau kemanapun yang kau sukai. Pergi saja ke suatu tempat."
Seokjin menggelengkan kepala dan berjalan menjauh dari Jimin.
"Ayolah Seokjin, ada vampir baru yang datang ke kota ini hanya untuk mencarimu." Tukas Jimin. "Kau tahu itu adalah berita buruk dan tidak akan berakhir dengan baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | NamJin ✓
WerewolfKim Seokjin adalah seorang detektif di Dresden. Dunianya sebagai manusia biasa hancur berantakan ketika dia menangani kasus pembunuhan pertamanya. Seokjin terperangkap dalam pertempuran abadi antara werewolf dan vampir karena kasus pembunuhan yang d...