Seokjin tampak tak berdaya.
Namjoon mengusap wajahnya frustasi ketika dia menatap pemuda itu. Seokjin diikat di atas meja periksa dan dibius dengan dosis yang mampu melumpuhkan seekor gajah. Atau seorang alpha werewolf.
Setelah mereka membius Seokjin, Namjoon membawa pemuda itu kembali ke mansion miliknya yang berada di tengah rawa.
Dokter William sedang melakukan pemeriksaan dengan mikroskopnya. Sementara Yoongi sedang melakukan scrying dengan cerminnya.
Di sisi lain, Jimin memerhatikan Yoongi.
Lalu vampir bajingan bernama Taehyung... Hoseok tampak bersiaga dengan membidik pistol berisi peluru kayu tepat ke jantung vampir itu. Berjaga-jaga seandainya vampir itu berulah lagi.
"Kalian tidak memerlukan pistol itu," kata Taehyung untuk yang kesekian puluh kali. "Aku berada di sini bukan untuk menyakiti siapa pun. Seperti yang kukatakan sejak awal, aku hanya ingin membantu Seokjin. Bukan untuk memulai peperangan."
Mendengar kata-kata vampir itu, emosi Namjoon kembali terpancing. Dia mencekik leher Taehyung dan menggeram, "Kau membantunya... benar. Dengan cara mematahkan lehernya? Berengsek."
Taehyung memucat, "Seokjin sedang sekarat. Apakah kau ingin aku membiarkan dia menderita? Saat itu kau tidak bisa menyelamatkannya. Kau bahkan tidak bernapas! Dan, asal kau tahu... darahmu mengubahnya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia terus menerus meminum darahmu. Aku tidak ingin Seokjin menderita, aku tidak―"
Terlalu banyak bicara.
Namjoon mematahkan leher Taehyung.
Membuat Taehyung bungkam seketika dan tubuhnya jatuh menghantam lantai.
Terlalu mudah.
Lalu, Namjoon menghela napas panjang dan keras.
"Apakah itu membuatmu merasa lebih baik?" Tanya Jimin kepadanya.
"Sedikit," gumam Namjoon kesal, kemudian dia menunjuk Hoseok. "Dia akan segera sadar dalam beberapa menit. Lehernya yang patah akan sembuh dengan cepat. Tetap arahkan pistol itu ke jantungnya."
Hoseok mengangguk patuh dan mencengkeram pistolnya semakin erat.
Taehyung telah memberikan banyak informasi tentang Seokjin. Seperti fakta bahwa Seokjin tidak bisa meminum darah dari kantong darah atau pun meminum darah langsung dari manusia. Dia hanya bisa meminum darah werewolf.
Dan menurut Taehyung... fakta bahwa Seokjin tidak membunuh ketika dia meminum darah, itu berarti Seokjin bisa mengontrol sisi kemanusiaannya. Setidaknya, Seokjin bukanlah mesin pembunuh sebagaimana mestinya vampir.
Begitu pula dengan dirinya sendiri.
Karena pada akhirya, serigala Namjoon tidak ingin membunuh Seokjin. Serigala di dalam dirinya telah melawan naluri alamiahnya, karena saat itu Seokjin...
Seokjin masih memiliki aroma yang menandakan bahwa pemuda itu adalah mate-nya. Miliknya. Namjoon memandangnya dan berpikir... bahwa Seokjin adalah miliknya.
Apakah itu yang terjadi pada ayahnya? Apakah itu sebabnya ayahnya tidak bisa menghentikan ibunya?
Atau, apakah Namjoon sedang membodohi dirinya sendiri? Memperpanjang rasa sakitnya dan juga rasa sakit Seokjin? Namjoon mencengkeram helaian rambutnya kuat-kuat, "Persetan dengan semua ini. Apa arti 'akhir' dari bekas luka yang dimiliki Seokjin?!"
Hoseok menunjuk ke arah Taehyung yang tak sadarkan diri, "Mungkin kita harus menanyakan hal itu padanya."
"Ya, baiklah aku akan melakukannya nanti." Namjoon mondar-mandir di dekat meja periksa di mana Seokjin terbaring. Pipi pemuda itu sedikit lebih merona, tak lagi pucat pasi seperti saat Namjoon menemukannya di gang di dekat gedung koroner yang terbakar. Namjoon pun telah membersihkah darah yang beberapa saat lalu mengotori tubuh Seokjin, memandikannya. Ya, Namjoon melakukannya karena dia tahu Seokjin tidak ingin darah itu melekat di tubuhnya. Dia juga telah memakaikan pemuda itu pakaian. Merawatnya dengan hati-hati. Dengan lembut. Karena Seokjin masih miliknya, dan akan selalu seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight | NamJin ✓
WerewolfKim Seokjin adalah seorang detektif di Dresden. Dunianya sebagai manusia biasa hancur berantakan ketika dia menangani kasus pembunuhan pertamanya. Seokjin terperangkap dalam pertempuran abadi antara werewolf dan vampir karena kasus pembunuhan yang d...