18

4.5K 685 74
                                    

Kaptennya telah berada di TKP ketika Seokjin tiba di sana, beberapa mobil patroli dan juga dokter William.

Aroma kematian tercium begitu menyengat.

"Tetap di sini," ujar Seokjin kepada Namjoon saat dia menyelinap melewati pita kuning polisi yang telah dipasang untuk membatasi perimeter kejadian. "Aku akan masuk untuk melihat apa yang terjadi."

Namjoon lebih dulu menangkap pergelangan tangan Seokjin sebelum pemuda itu melangkah lebih jauh, "Aku tahu aroma ini."

Seokjin menunggu seraya mengerutkan kening.

"Korban yang berada di dalam sana, dia adalah orang yang mencuri mayat dari rumah sakit. Sekarang, dia tewas di dalam sana." Otot rahang Namjoong menegang, "Aku menduga dia menjadi makanan vampir yang baru saja bangkit."

Seokjin melirik ke arah pintu masuk gudang, "Tapi... tapi bukankah mereka saling bekerja sama pada awalnya?"

Dengan suara rendah, Namjoon berkata, "Aku sudah memberitahumu sebelumnya, ketika seseorang berubah menjadi vampir.  Nafsu lapar akan darah telah mengambil alih pikiran mereka. Tidak peduli kau adalah teman, kekasih ataupun keluarga, rasa lapar akan darah mengambil alih kendali mereka dan mereka akan menyerang siapa saja untuk makan."

"Tetaplah di sini," kata Seokjin lagi, memastikan suaranya tetap terkendali. "Jika kau mencium aroma vampir lain di sekitar sini, beritahu aku lebih dulu sebelum kau mengejar mereka."

"Oke."

Seokjin bergegas menuju ke arah gudang dan berpapasan dengan kaptennya yang baru saja keluar dari sana. Cha Hakyeon mengenakan setelan jins dan jaket kulit dengan lencana yang menempel di pinggangnya.

"Kudengar kau mengalami beberapa insiden dalam dua puluh empat jam terakhir."

"Maksudmu kebakaran di apartemenku?" Seokjin tak lagi menoleh untuk menatap Namjoon. Pandangannya fokus kepada sang kapten. "Aku benar-benar berpikir jika serangan itu— juga serangan di belakang katedral—berkaitan dengan kematian Prunella Owen."

"Aku sudah mendengarnya."

Apa?

Hakyeon tersenyum pada Seokjin, dan untuk sesaat, Seokjin bisa melihat semacam kilatan dari sorot mata kaptennya. Lalu taringnya tampak lebih panjang dari ukuran normal.

"Aku bagian dari Pack Namjoon."

Oh, sial. Jadi, ternyata kaptennya adalah werewolf juga?

"Supernatural  bersembunyi tepat di depan matamu. Lebih dari yang kau sadari." Ujar Hakyeon. "Jika kau masuk ke dalam dunia kami, kau perlu menyadarinya. Jangan pernah percaya dengan apa yang kau lihat pada pandangan pertama. Mereka sering bersembunyi di balik permukaan."

Dan dalam sekejap, gigi putih sang kapten kembali normal.

"Saat aku di promosikan menjadi kapten, jabatan itu membuatku lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan," kata Hakyeon. "Aku membutuhkan detektif yang bisa menangani kasus kami."

Kasus kami. Paranormal kasus.

"Apa kau siap untuk pekerjaan itu?"

Seokjin tidak tahu, tetapi dia ingin mencobanya dan melakukan pekerjaan ini dengan baik. "Aku ingin mencobanya." Karena semua orang berhak mendapatkan kesempatan. Dan semua korban berhak mendapatkan keadilan.

"Bagus." Kata Hakyeon, "Karena korban di dalam sana di bunuh dengan cara yang tidak biasa, dan para polisi lain tidak cocok untuk menangani kasus ini. Jadi, kaulah yang akan kami panggil untuk menangani kasus-kasus seperti ini. Kau akan menangani banyak hal, dan itu akan membuat segalanya lebih mudah sehingga aku tidak perlu memanggil alpha untuk membuat orang lain lupa sepanjang waktu."

Moonlight | NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang