"Jika kau mengira semuanya mudah, percayalah itu hanya kebohonganku yang tak ingin terlihat lemah"
-Jeon Jungkook-Malam semakin larut.
Jungkook sudah lama merebahkan dirinya di sofa, walau begitu ia masih belum bisa tidur, sejak lampu dimatikan ia hanya menatap ke arah langit-langit kamar.
Hal yang sama terjadi pada Tzuyu, ia masih terus saja bergerak di atas ranjang yang begitu nyaman, ia tak bisa tidur.
Dua anak manusia ini sama-sama tak bisa beristirahat walau keduanya sama-sama lelah, bagaimana bisa mereka tidur nyenyak sedangkan mulai besok mereka harus mengawali hidup baru--atau bahkan memulai sandiwaranya.
"Oppa kau belum tidur?" akhirnya ia memberanikan dirinya untuk bertanya, Tzuyu tak bisa terus diam.
Cukup lama hingga Jungkook pun bangkit.
"Hm, iya" lelaki itu mengambil posisi duduk di sofanya.
Tzuyu ikut bangkit dan menekan kembali tombol lampu di sampingnya.
"Kau belum tidur?"
Tzuyu menggeleng, Jungkook mengangguk. Bahkan dalam hal kecil sekalipun mereka tak sejalan.
"Oppa," Jungkook menoleh, ia melihat Tzuyu seperti ragu untuk mengatakan sesuatu.
"Katakan saja, itu akan membuat bebanmu lebih ringan," Tzuyu menelan salivanya, bukan maksud hati Jungkook menjadi beban baginya.
"Lagipula kita harus lebih saling mengenal bukan?"
Tzuyu mengangguk.
"Ceritakan tentang dirimu,"
Tzuyu kembali diam, ia nampak menimang dan melihat Jungkook masih menatapnya dengan raut yang sulit diartikan, selalu begitu.
"Apa yang ingin kau tau dariku?"
"Apa saja, selama itu tak memberatkan dan kau mau untuk membaginya,"
"Tentang Ayah kau pasti sudah mengetahuiya, bukan?" Jungkook mengangguk, Tzuyu kembali menerawang.
"Oppa, kau pernah jatuh cinta?" tanya Tzuyu penuh arti dan matanya masih menerawang ke arah jendela yang tak ditutupi tirai.
Mata Tzuyu berbinar melihat pantulan cahaya kota disana.
Jungkook nampak tak mengerti, ia masih menatap gadis itu hingga Tzuyu balik menatapnya.
Jungkook tersenyum, ia tak bisa menjawab apa yang Tzuyu tanyakan tadi.
"Bukankah kita harus saling mengenal?"
Jungkook nampak menimang, ia kemudian bangkit dan berjalan ke ruang kerjanya, Tzuyu tak melepas pandangannya hingga ia kembali mendapati sosok Jungkook.
"Sepertinya kopi bisa menemani," ujar lelaki itu menunjukkan dua kaleng minuman kopi.
Tzuyu tersenyum, ia kemudian bangkit. Jungkook mendekat untuk membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Akhir [COMPLETED]
FanfictionKetika cinta datang namun tak selalu memihak, apa yang akan kau lakukan? Rasa itu hadir dengan sendirinya, membuat siapapun tak bisa lagi mengelak. Hidup adalah anugerah Tuhan bukan? Tiada luka yang akan mendatangkan bahagia. Lantas bagaimana jika c...