24# Penawar Perih

2.3K 329 29
                                    

"Pasrah, bukan karena suatu kegagalan atau kekalahan, tapi satu kata yang menunjukkan bahwa kita telah melakukannya sesuai dengan kemampuan"
-Jeon Jungkook-






Cahaya menyeruak masuk, Jungkook kembali menggeliatkan tubuhnya, sinar mentari yang hendak pamit dari peraduan begitu indah di pandangan mata, lelaki itu terdiam, dengan posisi masih berbaring dan pandangan mata yang menghadap ke arah balkon kamarnya yang terbuka, angin nampak menyibak tirai membuatnya menari melengkapi.

Matanya bergerak menatap jam, sudah menunjukkan pukul 4 sore, ia baru teringat bahwa setelah ke kamar ia memakam bubur dan meminum obat, alhasil ia tertidur karena efek obat tersebut.

Tapi ia melupakan Tzuyu.

Bruk!

Jungkook terhenti dari pergerakannya, ia yang masih kesulitan untuk bangun mendengar suara jatuhan benda dari arah walk ini closet miliknya.

"Siapa di dalam?" teriaknya.

Pintu kaca buram itu terbuka dan memunculkan sosok wanita disana.

"Tzuyu?"

Tzuyu malah tersenyum--bukan, ia menampilkan barisan giginya seakan merasa bersalah.

"Apa yang kau lakukan?"

"Um, Oppa," gadis itu terlihat ragu dan mendekati Jungkook.

"Tidak ada, aku-um, kau sudah bangun? A-aku akan-"

"Maaf,"

"Untuk?"

"Maaf untuk prasangkaku yang tidak-tidak mengenaimu ketika di rumah sakit,"

"Ah itu, tidak masalah,"

Jungkook terdiam, ada yang berbeda dari Tzuyu, entahlah, tapi ia masih merasa bingung.

"Oppa kau tau? Perawat yang mencegahmu pulang?" Jungkook hanya mengangguk.

"Kau tau alasannya mencegahmu pulang?"

"Karena aku belum pulih,"

"Iya, tapi alasan dia bersikeras, itu karena dia menyukaimu,"

Jungkook hanya diam melihat Tzuyu tertawa, tawa yang dipaksakan.

Gadis itu berhenti, ia tahu hal itu tidak lucu.

"Kau bercanda?"

Tzuyu mengatupkan mulutnya, dia kemudian menggelengkan kepala.

"Tidak, aku bersungguh tentang itu," Tzuyu membuang pandangannya menatap langit-langit.

"Kau tau? Selama kau tidak sadar, ada banyak sekali perawat muda mendatangimu, bahkan beberapa dengan terang-terangan mengatakan bahwa kau adalah tipe ideal mereka," dan ia tersenyum kecut.

"Lagipula, siapa yang tidak akan jatuh hati padamu, Oppa? Dia adalah gadis bodoh bukan?" entah Tzuyu sadar atau tidak mengatakannya.

"A-um, a-aku tadi, um-" Tzuyu menjadi gugup sekarang.

"Benarkah yang kau katakan?" tanya Jungkook membuat Tzuyu diam menatapnya.

Tanpa Akhir [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang